Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEBANYAK lebih dari 45 ribu kasus demam berdarah dengue (DBD) muncul di Indonesia hingga medio 2022. Penularan penyakit itu harus menjadi perhatian bersama.
“Sampai minggu ke-22 tahun 2022, ada 45.387 kasus DBD dengan angka kematian 432 kasus,” kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Tiffany Tiara Pakasi dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6)
Tiffany mengatakan DBD terdeteksi di 449 kabupaten/kota di 34 provinsi. Sedangkan kasus kematian tersebar di 162 kabupaten/kota di 31 provinsi.
“Ini menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius karena tidak hanya berdampak terhadap sektor kesehatan, namun juga sektor sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar dia.
Tiffany memerinci 10 provinsi dengan rasio insiden atau jumlah kasus per 100 ribu penduduk tertinggi. Provinsi tersebut, yakni Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur.
“Kemudian DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta,” papar dia.
Tiffany menyebut kasus DBD biasanya meningkat saat musim hujan. Kemenkes mendorong masyarakat melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
“Gerakan ini melibatkan peran aktif masyarakat khususnya anggota keluarga untuk melakukan pembersihan sarang nyamuk di sekitar rumah,” pungkasnya.
Tiffany berharap gerakan tersebut semakin meluas di Indonesia. Sehingga jumlah kasus menurun dan tidak ada lagi korban jiwa akibat DBD. (OL-8)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved