Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MULAI tanggal 14 Juni hingga 14 Juli mendatang, akan terjadi tiga fenomena antariksa yang cukup langka, yaitu Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon), Bulan Baru Stroberi Mikro (New Strawberry Supermoon), dan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).
Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, menjelaskan, Purnama Stroberi Super merupakan purnama yang terjadi di bulan Juni. Sedangkan Purnama Rusa Super adalah purnama yang terjadi pada bulan Juli. Definisi ini juga dipakai untuk fase bulan baru.
“Penamaan ini berasal dari The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika). Pada bulan Juni dilakukan panen stroberi, sedangkan pada bulan juli rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya. Jadi penamaan ini sebenarnya berasal dari penanda musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika,” ujar Andi dalam keterangannya, Senin (13/6).
Andi menjelaskan, penyebab sebenarnya purnama kali ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan Bulan Purnama Super atau yang secara teknis disebut Purnama Perige (Perigeal Full Moon). Sedangkan untuk Bulan Baru Stroberi bertepatan dengan Bulan Baru Mikro (New Micromoon) atau Bulan Baru Apoge (Apogeal New Moon).
Baca juga: Wahana NASA Deteksi Gempa Terbesar di Mars
“Bulan Baru Mikro kali ini diapit oleh dua Bulan Purnama Super yang terjadi pada dua bulan berturut-turut. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013. Sehingga bisa dikatakan fenomena ini terjadi setiap sembilan tahun sekali. Fenomena ini akan terjadi kembali pada 2031 dan 2040,” lanjutnya.
Lebih rinci, Andi membeberkan, Purnama Stroberi Super akan terjadi pada 14 Juni 2022, pada pukul 18.51 WIB/ 19.51 WITA/ 20.51 WIT, pada jarak 357.368 KM.
Sedangkan Bulan Baru Stroberi Mikro akan terjadi pada 29 Juni 2022, pukul 09.52 WIB/ 10.52 WITA/ 11.52 WIT, pada jarak 406.569 KM. Lalu, untuk Purnama Rusa Super akan terjadi pada 14 Juli 2022, pukul 01.57 WIB/ 02.57 WITA/ 03.57 WIT, pada jarak 357.418 KM.
Andi menambahkan, untuk Bulan Baru Stroberi Mikro tidak dapat disaksikan sebelum matahari terbit. Mengingat terbitnya yang lebih lambat dibandingkan matahari dan permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sehingga tampak gelap.
“Untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu bantuan alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video,” jelasnya.
Seperti pada fase bulan baru pada umumnya, tutur Andi, Purnama Stroberi Super, Bulan Baru Stroberi Mikro, maupun Purnama Rusa Super dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
“Adanya konfigurasi matahari-bumi-bulan atau bisa juga matahari-bulan-bumi yang berada di posisi segaris membuat timbulnya pasang yang lebih besar. Apalagi konfigurasi ini juga diperkuat dengan bulan yang berada di titik terdekatnya dengan bumi,” terang Andi.
Pasang laut tertinggi akan terjadi pada 14 Juni dan 14 Juli. Sehingga disarankan bagi nelayan untuk tidak melaut di dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena ini, yakni antara 12 hingga 16 Juni, dan 12 hingga 16 Juli 2022.
“Perhitungan ini hanya mempertimbangkan faktor astronomis saja tanpa melihat gelombang laut akibat badai angin.” lanjut Andi.
Andi juga mengingatkan bahwa pasang laut pada 29 Juni 2022 secara astronomis juga perlu dipertimbangkan.
“Gaya pasang laut saat Bulan Baru Mikro adalah sebesar 52 persen dari gaya pasang laut saat Bulan Perbani Super. Sehingga perlu diwaspadai juga pasang laut ini antara dua hari sebelum dan dua hari sesudah puncak fenomena ini, yaitu antara 27 Juni hingga 1 Juli 2022.” tutup Andi. (Van/OL-09)
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur memperkirakan bakal terjadi banjir rob saat fenomena Super New Moon atau fase bulan baru.
Strawberry moon pada Selasa malam (14/6) ini dapat disaksikan langsung tanpa peralatan apapun.
Supermoon atau purnama perige (purnama terdekat) dapat menyebabkan pasang maksimum di laut.
Peneliti Astronomi Imah Noong, Hendro Setyanto mengaku supermoon kali ini terbilang spesial terjadi pada pertengahan bulan Ramadan. Dan merupakan supermoon terakhir pada 2020.
Masih ada beberapa rangkaian supermoon lagi pada tahun ini.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Sehingga yang paling aman dan idea, lokasi lahan restorasi mangrove harus milik instansi pemerintah dan hutan mangrove tersebut bisa dijadikan lokasi wisata alam.
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Kerja sama difokuskan melalui pembiayaan dari pemerintah Indonesia melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
PARTAI-partai politik diminta tidak menciptakan polarisasi di Jakarta lewat kontestasi Pilgub 2024 yang digelar November mendatang.
SEJUMLAH pendukung presiden terpilih Prabowo Subianto dan orang-orang dekat Presiden Joko Widodo ditempatkan di jajaran komisaris BUMN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved