Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERGURUAN Tinggi Swasta (PTS) diharapkan tidak semata-mata mementingkan kuantitas atau jumlah mahasiswa. PTS dituntut untuk menunjukkan kualitas yang akan menjadi daya tarik calon mahasiswa.
Hal itu dikatakan mantan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh dalam webinar nasional 'Strategi Meningkatkan Pendaftar Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Memviralkan Prestasi Kampus' yang disiarkan YouTube Sevima Official, Kamis (9/6).
"Kalau outputnya bagus, inputnya bisa ikut naik lagi. Kalau lulusan tidak jelas, orang tidak akan bicara PTS itu. Orientasinya tentu kombinasi antara kuantitas dan kualitas," terang Nuh.
Lebih jauh, Nuh mengatakan saat ini masih ada dikotomi antara perguruan negeri dan swasta. Padahal hal itu seharusnya tidak ada karena kedua institusi tersebut sama-sama memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ia menilai perguruan tinggi negeri diuntungkan dengan sistem penerimaan mahasiswa baru yang berlapis-lapis mulai dari SNMPTN, SBMPTN, hingga Ujian Mandiri. Sedangkan PTS sering kali jadi opsi terakhir. Karena itu ia menyarankan kampus swasta untuk berjuang melalui asosiasi mendorong adanya perubahan kebijakan (policy).
Sementara itu, jurnalis Media Indonesia, Syarief Oebaidillah yang menjadi juga pembicara menyebut reputasi yang baik di tengah masyarakat penting dimiliki oleh perguruan tinggi. Reputasi baik akan berdampak pada meningkatnya jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di perguruan tinggi tersebut.
Selain itu, Syarief Oebaidillah juga menyebut perguruan tinggi harus memiliki strategi dan komitmen membangun reputasi. "Akreditasi sangat penting untuk diperhatikan. Selain itu kualitas dosen, guru besar, aktivitas kemahasiswaannya, atau prestasi mahasiswa dan dosen secara akademik dan nonakademik di tingkat nasional maupun internasional juga penting," terang Ketua Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan (Fortadikbud) tersebut.
Lebih jauh, Syarief Oebaidillah menyebut peran humas untuk membangun reputasi perguruan tinggi. Sebab, humas menjadi kekuatan tersendiri dalam menampilkan citra perguruan tinggi. (RO/OL-15)
KUALITAS pendidikan yang baik merupakan tiang dan pondasi utama untuk membangun masyarakat yang mandiri. Salah satunya melalui program Beasiswa Sobat Bumi.
Sabrina Woro Anggraini, influencer dan Puteri Indonesia yang juga lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) menjadi salah satu pembicara.
UT menargetkan APK tahun ini dan tahun depan mahasiswa UT dapatmencapai 750 ribu hingga 1 juta orang.
Sebanyak 825 PTS harus melakukan akreditasi tahun ini.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Universitas Nusa Cendana (Undana) menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Undana berhasil menduduki peringkat ke-133 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Pihak kampus UNIAS dikabarkan mengaku siap untuk berkomunikasi dan duduk bersama dengan Zega terkait penyerahan ijazah.
Rangkaian program Master Studies in Sustainable Development and Management (MASUDEM) kini memasuki rangkaian penyelenggaraan Summer School.
Ilmu tentang keamanan dan audit sistem informasi juga diajarkan di program studi terkait teknologi informasi di Cyber University Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mencegah penyebaran paham radikal terorisme di kalangan mahasiswa.
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
Podomoro University terus menjalin kooperasi untuk memperkuat posisinya di ranah global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved