Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Indonesia

Ferdian Ananda Majni
31/1/2022 08:46
BMKG Imbau Masyarakat Waspada Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Indonesia
Awan hitam menyelimuti langit Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (19/1/2022).(ANTARA/BASRI MARZUKI)

BADAN Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 31 Januari - 1 Februari 2022.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan NTT, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, Laut Arafuru, Laut Seram, Laut Banda," kata Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko dalam keterangannya Senin (31/1).

Baca jugaRaker FKIP se Indonesia di UNS Sepakati Guru Harus Kuat Literasi

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang 1.25 - 2.50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Subang, perairan barat Aceh - Kep. Nias, Samudra Hindia Barat Aceh - Kep. Nias, Selat Sumba, Selat Ombai, Laut Natuna Utara, Selat Makassar, perairan Pare - Pare, perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Laut Flores, Laut Sumbawa, perairan utara Sumbawa, perairan selatan Baubau - Wakatobi, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Tanimbar

Perairan Kep. Kai - Kep. Aru, perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sitaro, perairan Kep. Bitung - Likupang, perairan selatan Sulawesi Selatan, Laut Maluku, perairan utara Banggai - Sula, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Laut Seram, perairan Fakfak - Kaimana, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.

Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan Bengkulu - Lampung, Samudra Hindia Barat Mentawai - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - NTT, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan P. Sawu - P. Rote, Samudra Hindia Selatan Banten - Bali, Laut Sawu, perairan Sermata - Leti - Babar, Laut Arafuru, Samudra Pasifik utara Biak.

"Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,.0 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia Selatan NTB-NTT," sebutnya.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter).

Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya