Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENULIS Nadhifa Allya Tsana, atau yang lebih dikenal dengan nama pena Rintik Sedu, mengatakan, saat ini, literasi menjadi semakin dekat dengan masyarakat, khususnya kaum muda, berkat kehadiran teknologi.
"Semua tentang literasi (sekarang) lebih dekat dengan kita. Literasi yang sekarang lebih banyak warnanya, banyak bentuk adaptasinya, banyak formatnya. Sekarang, baca buku enggak selalu harus ke toko buku atau perpustakaan dulu," kata Tsana di Sarinah Jakarta Content Week, Rabu (8/12).
"Sekarang, dunia anak muda lebih banyak di handphone, jadi sebetulnya literasi enggak hilang. Bahkan, menurut saya, berkembang karena mereka bisa baca kapan pun dan di mana pun," lanjutnya.
Baca juga: Literasi Jadi Kunci Penting Indonesia Maju
Tsana juga menceritakan, 15 tahun lalu, dia masih membaca buku yang warna kertasnya masih abu-abu serta kesulitan mencari teman untuk berdiskusi tentang buku.
Berbeda dengan sekarang, lanjut Tsana, dia bisa sangat mudah menemukan teman untuk berdiskusi tentang buku.
"Jadi (dulu) kalau mau ngerumpiin buku kesulitan. Sekarang ngomongin buku lewat direct message (DM) juga bisa, kita punya forum di internet," ujar Tsana.
Dengan perkembangan teknologi tersebut, Tsana merasa anak muda punya tugas penting untuk mempromosikan buku kepada orang lain.
Menurutnya, banyak buku-buku bagus di Indonesia namun kurang dikenal masyarakat.
Oleh karena itu, Tsana mengatakan dia memiliki akun Instagram khusus yakni @lefthebook berisi rekomendasi buku karya penulis lain agar anak muda semakin tertarik membaca.
"Anak-anak muda ini kan suka banget diracun, racun skin care, racun makanan. Lalu, saya pikir kenapa saya gak racuni mereka dengan buku. Menurut saya, mereka suka baca buku tapi mereka butuh seseorang untuk ngasih tahu buku yang bagus," kata Tsana.
Tsana juga memberikan tips singkat bagi anak-anak muda yang ingin mulai membaca buku, yaitu dengan meningkatkan rasa ingin tahu.
"Dimulai dari rasa keponya dulu. Kenapa orang bisa suka baca? Kenapa ya ada penulis bikin buku tentang boneka yang bisa hidup? Jadi banyakin pertanyaan 'kenapa'," ujar Tsana.
"Karena cuma butuh satu buku untuk membuat teman-teman jatuh cinta sama literasi," pungkas dia. (Ant/OL-1)
Di tengah tantangan arus digital saat ini, kegiatan kelas menulis bermanfaat untuk mengasah kreativitas dan kemampuan menulis anak-anak.
Pada momen Hari Anak Nasonal 2024 yang diperingati pada 23 Juli atau yang jatuh hari ini, unda bisa dukung proses belajar membaca anak yang menyenangkan dengan cara sebagai berikut
Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan yang dipenuhi dengan pembelajaran dan penemuan jati diri.
Proyek ini termasuk pengadaan bahan ajar dan pengembangan kurikulum bagi para edukator, pelatihan untuk guru, serta memberikan pendampingan kepada para guru.
Badan Bahasa berkomitmen menggugah semangat membaca di kalangan masyarakat.
Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2024 resmi ditutup. Plt. Kepala Perpusnas RI E. Aminudin Aziz menyatakan ada beberapa hal yang digarisbawahi dalam rapat tahunan ini.
Ustaz Muhammad Abu Rivai juga menekankan pentingnya suami istri membiasakan untuk memperjelas kepemilikan harta di dalam keluarga.
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved