Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BEKERJA adalah salah satu cara manusia untuk bertahan hidup. Dengan bekerja, seseorang bisa mendapatkan gaji atau uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli barang yang diinginkan.
Namun, ternyata ada beberapa orang yang memiliki fobia terhadap pekerjaan atau tempat kerja. Kondisi ini dikenal dengan istilah ergophobia. Jika dibiarkan begitu saja, kondisi ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan stres pada penderitanya.
Baca juga: Dokter Onkologi di Indonesia Masih Sedikit dan tak Merata
Karena itu, ayo ketahui cara mengatasi ergophobia.
Ergophobia adalah ketakutan yang tidak normal dan terus menerus terhadap pekerjaan. Orang yang memiliki fobia ini mungkin mengalami kecemasan yang sangat besar hanya dengan memikirkan pekerjaan atau lingkungan tempat kerja mereka.
Ketakutan yang dimiliki pengidap ergophobia mungkin merupakan hasil kombinasi dari ketakutan, seperti takut gagal dalam mengerjakan tugas yang diberikan, takut berbicara di depan kelompok di tempat kerja, atau takut bersosialisasi dengan rekan kerja.
Istilah ergophobia sendiri berasal dari bahasa Yunani, “ergon: dan “phobos”. Ergon punya arti “pekerjaan”, sedangkan “phobos” berarti fobia atau ketakutan.
Orang yang menderita fobia ini umumnya sadar bahwa ketakutan yang mereka rasakan tidak rasional, tetapi kesulitan untuk mengontrolnya.
Seseorang yang mengalami Ergophobia memiliki beberapa gejala-gejala. Namun, tingkat frekuensinya akan bervariasi ketika memikirkan pekerjaan.
Gejala yang umum dialami oleh seseorang yang mengidap Ergophobia adalah kecemasan yang intens saat bekerja, enggan memegang pekerjaan tetap, sulit mengatasi emosi, dan cemas saat memikirkan tentang pekerjaan.
Selain gejala tersebut, seseorang yang menderita phobia ini akan merasa sesak nafas, panik, hiperventilasi, detak jantung tinggi, nyeri dada, keringat dingin, gemetar, serta insomnia.
Tidak ada pengobatan yang dirancang khusus untuk ergophobia. Namun, beberapa terapi dan pengobatan berikut ini mungkin bisa membantu pengidap untuk mengatasi fobia akan pekerjaan yang mereka miliki
1.Terapi Paparan
Bentuk terapi ini adalah salah satu bentuk perawatan yang paling umum dan paling efektif bagi sebagian besar fobia.
Sesuai namanya, terapi eksposur melibatkan terapis untuk secara perlahan mengekspos ketakutan pengidap dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk membuat pengidap semakin tidak peka terhadap ketakutannya dengan cara berulang-ulang memaparkan pengidap terhadap ketakutannya tersebut
2.Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
CBT merupakan intervensi psikososial yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang. Ini adalah terapi yang sering digunakan untuk mengobati orang yang mengidap gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum dan OCD.
CBT juga bisa memberi manfaat pada pengidap fobia terhadap pekerjaan dengan membantu mereka untuk memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang mengapa mereka berpikir, dan berperilaku seperti yang mereka lakukan sehubungan dengan ketakutan irasionalnya.
3.Obat-obatan
Selain terapi, mengonsumsi obat-obatan, seperti obat anti kecemasan atau obat antidepresan juga sangat membantu bagi orang yang memiliki fobia terhadap pekerjaan.
Obat antidepresan bisa membantu mengurangi beberapa gejala ergophobia, sementara itu obat anti kecemasan membantu mencegah serangan panik.
Namun, minum obat saja tidak bisa memperbaiki ergophobia dalam jangka panjang. Pastikan juga kamu membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum meminum obat-obatan tersebut. (OL-1)
Hanya sebagian orang yang tahu bahwa ada jenis batuk psikogenik (psikis) atau batuk yang disebabkan karena faktor psikologi.
Kebahagiaan adalah pilihan hidup yang melibatkan kondisi pikiran dan perasaan kesenangan serta ketentraman. Berikut 5 kiat tingkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.
Mindfulness ternyata berhubungan dengan peningkatan regulasi emosi, perhatian, dan pengendalian diri.
PEMBANGUNAN Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru mencapai 15% sejak awal pembangunannya memunculkan ketidakpastian penugasan ASN
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri merawat psikis anggota. Hal ini menyusul banyaknya anggota yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri.
PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menyebut kasus bunuh diri dikalangan personel kepolisian memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil.
Kita sering mendengar istilah AC dan DC dalam dunia kelistrikan. Apa yang menjadi perbedaannya dan apa contohnya?
Hujan asam juga mengandung sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.
Ribosom punya peran sebagai tempat sintesis. Selain itu, ribosom merupakan komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino.
Nah kali ini kita akan membahas tentang produk-produk tersebut yang dibuat dengan bantuan bakteri. Seperti apa itu, simak penjelasan berikut ini.
Tensimeter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah alat untuk menetapkan titik-titik transisi dengan mengukur perubahan kecil tekanan uap.
Namun, terdapat beberapa jenis simbiosis dalam kehidupan. Berikut beberapa jenis dari simbiosis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved