Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA terkenal dengan kekayaan yang melimpah, baik itu dari segi sumber daya alam maupun ragam budaya. Setiap provinsi pun memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri, salah satunya rumah adat. Nah berikut ada 10 rumah adat daerah yang populer dari 10 provinsi di Indonesia. Mau tahu apa saja? Yuk kita simak!
Rumah adat Aceh berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat. Rumah ini memiliki tangga di depan rumah yang berfungsi untuk masuk ke bagian dalam. Tinggi tangga tersebut sekitar 2,5–3 m dari permukaan tanah. Pada umumnya, anak tangga rumah krong bade berjumlah ganjil sekitar 7-9 anak tangga.
Rumah Gadang disebut juga rumah adat bagonjong atau Rumah Baanjuang. Hal ini lantaran bagian atapnya berbentuk runcing menjulang (bergonjong). Terbuat dari ijuk serta memiliki bentuk menyerupai tanduk kerbau, melambangkan kemenangan suku Minang dalam perlombaan adu kerbau di Pulau Jawa.
Secara garis besar, Provinsi Jambi memiliki 3 jenis rumah adat yaitu Rumah Adat Kajang Leko, Rumah Batu Pangeran Wirokusumo, dan Rumah Adat Merangin. Rumah Adat Kajang Leko merupakan jenis Rumah Adat Jambi yang paling populer di antara yang lainnya. Rumah adat ini menjadi ikon budaya Jambi seiring dengan diresmikannya replika Rumah Adat Kajang Leko di Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 1970.
Disebut sebagai rumah kebaya karena bentuk atapnya yang menyerupai pelana. Jika dilipat dan dilihat dari samping, lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya. Ciri khas dari rumah ini adalah teras luas yang berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Bagian depan rumah bersifat semi publik, sementara bagian belakang bersifat pribadi.
Di Jawa Tengah sebenarnya terdapat 4 jenis rumah adat, yaitu Panggangpe, bentuk Kampung, Limasan, dan Joglo. Joglo adalah bangunan rumah tradisional yang paling dikenal luas, kemudian disusul oleh Limasan. Rumah Joglo adalah bangunan berbentuk persegi dengan 4 tiang pokok di bagian tengah yang dinamakan Saka Guru dan terbuat dari kayu. Untuk menopang tiang menggunakan blandar bersusun yang dinamakan Tumpang Sari.
Rumah panjang dari Kalimantan Barat mempunyai tinggi 5 sampai 8 meter dan panjang sekitar 180 meter serta lebar 6 meter. Rumah panjang memiliki sekita 50 ruangan yang dihuni oleh banyak keluarga, termasuk keluarga inti.
Menggunakan konsep rumah panggung, berbahan dasar kayu ulin. Kayu ulin sendiri memang dipercaya memiliki kekuatan yang tidak diragukan. Bahkan banyak yang mengatakan jika terkena air maka akan semakin kuat. Bagian atap rumah ini memiliki tinggi dan sudut kemiringan berkisar 45 derajat.
Ada dua bagian dalam rumah adat Bali meliputi Gapura Candi Bentar dan rumah sebagai hunian. Gapura Candi Bentar ini merupakan rumah adatnya. Terdapat aturan khusus mengenai pembangunan rumah adat tradisional Bali seperti arah, letak bangunan, dimensi pekarangan, struktur bangunan, serta konstruksi yang harus dibuat sesuai dengan ketentuan agama.
Rumah adat ini tidak dilengkapi dengan dinding dan berbentuk rumah panggung. Terdapat 9 tiang penyangga dalam rumah ini yang juga dilengkapi dengan batu pamali. Apa itu batu pamali? Itu merupakan batu yang digunakan sebagai tempat sesaji untuk para roh leluhur.
Honai memiliki bagian penutup atas berbentuk kerucut yang ditutupi oleh ilalang kering atau jerami. Ada pula rumah honai yang tampak memiliki atap seperti ½ batok kelapa. Atap ini dibuat tidak terlalu tinggi karena lagi-lagi bertujuan untuk menghangatkan bagian dalam rumah. Aktivitas lain seperti makan, menyimpan makanan, dan lainnya dilakukan di bangunan berbeda.(OL-5)
Jabarano menghadirkan kolaborasi 9 pegiat kreativitas di cafe ketiganya di Jabarano Coffee-Kuda Lumping 3.0 Laswi, di Jalan Laswi, Kota Bandung.
GRUP Seni Tarawangsa Pusaka Sunda Lugina dari Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sukses membawa kesenian Tarawangsa ketiga panggung internasional di Eropa.
DUA kesenian tradisional masyarakat Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Kemendikbud-Ristek.
Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak boleh lenyap ditelan gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing.
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Workshop dan Galeri Kaligrafi Lengkong membuktikan bahwa warisan budaya bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Di Papua saja terdapat berbagai macam rumah adat yang tersebar diberbagai daerah. Tentu saja rumah-rumah adat ini memiliki makna, fungsi hingga nilai sejarah yang tinggi.
Rumah adat Jambi terkenal dengan rumah panggung, seperti halnya wilayah lain di daerah Sumatera. Akan tetapi, rumah panggung dari Jambi memiliki keunikan yang khas.
rumah adat Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang beragam, baik untuk tempat tinggal hingga penyimpanan barang
rumah adat Sumatera Utara dengan ciri khas ukiran yang mengandung filosofi, keindahan luar biasa serta tata ruang yang unik
Rumah adat Jawa Timur merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Hal ini mengingat rumah tradisional mengandung banyak nilai filosofi dalam desainnya.
rumah adat Sulawesi Selatan yang mayoritas berbentuk panggung dengan keunikan ornamen dan filosofi di balik pembangunannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved