Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan soal kelangkaan tabung oksigen yang sempat terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sardjito, DI Yogyakarta pada Sabtu (3/4) malam yang menyebabkan beberapa pasien covid-19 meninggal.
Luhut mengatakan, dari laporan yang diterimanya bahwa pihak RSUP Sardjito mendadak meminta pasokan oksigen dengan baru menyurati ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan lainnya kurang dari sehari.
"Ini lah kekonyolan kita. Jadi sebenarnya, 18 jam sebelum stok habis (tabung oksigen) mereka baru ajukan (permintaan tabung). Ini yang bikin bingung," kata Luhut dalam Wawancara Eksklusif dengan Media Indonesia, secara virtual pada Selasa (6/7).
Menurutnya, pemerintah pusat sendiri tidak mengetahui detail kebutuhan alat medis tiap-tiap rumah sakit, bila tidak ada laporan langsung. Luhut pun mendorong agar manajemen setiap rumah sakit membuat perencanaan soal kebutuhan medis apa saja yang diperlukan.
"Anda bisa tanya saja bagaimana manajemen rumah sakit itu (RSUP Sardjito). Jadi, jangan salahkan pemerintah pusat juga, kami mana tahu kebutuhan apa saja dari tiap-tiap rumah sakit. Jadi semua kebutuhan buatlah perencanaan dengan benar," ucap Luhut.
Baca juga : Ketersediaan Oksigen di RSD Wisma Atlet Masih Aman
Dengan perencanaan yang matang dari pihak rumah sakit, Menko Marves meyakini insiden seperti kelangkaan tabung oksigen di RSUP Sardjito diharapkan tidak terulang lagi di tengah lonjakan kasus covid-19 yang sudah menembus 2,3 juta.
"Kita sayangkan sekali kejadian itu. Sebenarnya itu bisa tidak terjadi (pasien covid-19 meninggal karena kekurangan tabung oksigen)," tandas Luhut.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Rukmono Siswishanto dalam keterangan tertulis pada Minggu (4/7) menyatakan, pihaknya mengalami kehabisan gas oksigen cair. Ia mengatakan sebelum terjadi kondisi kehabisan gas tersebut, manajemen telah mengambil berbagai langkah antisipasi, termasuk meminta bantuan ke banyak pihak agar pasien tidak mengalami kesulitan akibat tak ada oksigen.
Upaya yang dilakukan dengan melakukan pengaturan ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien, serta mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan dan lainnya.
"Kami sampaikan bahwa terkait dengan kondisi pandemi covid-19 yang memuncak dan banyaknya pasien yang harus dirawat di rumah sakit, termasuk di RSUP Dr Sardjito, sehingga menimbulkan terjadinya kekosongan oksigen," kata Dirut Rukmono. (OL-7)
Luhut Pandjaitan mengungkapkan pemerintah akan membangun family office atau kantor keluarga untuk menarik dana-dana orang kaya dunia agar ditampung di Indonesia.
MENTERI Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menegaskan tak ada penurunan target pembangunan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) meski ketua dan wakilnya mundur.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menegaskan tidak pernah menyebut eks Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono tak becus.
Luhut memilai kedua pucuk pimpinan OIKN dianggap tak becus menyelesaikan tugas dengan baik, utamanya masalah lahan-lahan di IKN, Kalimantan Timur.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendukung organisasi kemasyarakatan (ormas) mengelola bisnis tambang.
Luhut mengatakan Prabowo Subianto sudah bertemu dengan Elon Musk dan juga bicara banyak hal.
"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini menegaskan tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," ujarnya
Konsentrator oksigen merupakan alat bantu medis untuk memberikan oksigen dengan orang yang memiliki gangguan pernapasan
SUMATERA Utara (Sumut) menjadi satu dari tiga provinsi penerima bantuan oksigen medis dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
Menurutnya, dengan misi kemanusiaan dari Kadin diharapkan dapat membantu masyarakat. Bantuan tabung oksigen dan regulator ini akan segera diberikan ke sejumlah RS di Sumsel yang membutuhkan.
Kemenperin menyerahkan 1.000 unit bantuan tabung oksigen dan regulator kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Proyek ini akan tetap dilaksanakan oleh PLN ada atau tidak adanya pandemi. Mengingat, selama ini kebutuhan oksigen di rumah sakit menjadi hal yang krusial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved