Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
REVOLUSI bisa dimulai dari perut yang lapar, dalam kondisi lapar manusia gampang tersulut emosinya dan berbuat anarkis. Bagaimana pengaruhnya rasa lapar terhadap perilaku seseorang sehingga menjadi gampang marah.
"Marah merupakan respons emosional yang kuat yang muncul ketika tubuh merasa menghadapi ancaman atau bahaya. Pada kondisi tersebut, sumbu hipotalamus-pituitary-adrenal (HPA) di otak akan teraktifkan, dan memicu respons melawan atau lari (fight or flight)," ungkap dosen IPB University dari Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Husnawati dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/6).
Kombinasi rasa lapar dan amarah, ungkap Husnawati, merupakan respons emosional yang rumit yang melibatkan interaksi biologi, kepribadian, dan isyarat lingkungan.
“Sistem limbik di otak adalah pusat dari segala emosi baik itu marah, takut, dorongan seksual, dan lainnya. Di sini emosi diterjemahkan secara biokimia dan diberi label sebagai sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, yang kemudian memicu dikeluarkannya hormon senang atau hormon stres,” katanya.
Pada beberapa orang, kata Husnawati, rasa lapar dapat dianggap sebagai ancaman bagi tubuh, sehingga muncullah kondisi “hangry” atau rasa marah yang muncul ketika seseorang mengalami lapar.
"Rasa lapar yang berkepanjangan membuat tubuh menjadi stres, dan dikeluarkanlah hormon kortisol yang merupakan hormon stres," katanya.
Husnawati mengatakan kondisi stres yang dirasakan tubuh menyebabkan penurunan kadar hormon serotonin yang memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati. “Kadar serotonin yang rendah sangat berkaitan dengan munculnya rasa marah dan kecenderungan ke arah perilaku kekerasan,” ujarnya.
Di sisi lain, berdasarkan kepribadian dan pengaruh lingkungan, perilaku emosi karena makanan terbentuk sejak masa kanak-kanak, dan sangat terkait dengan pengalaman masa kecil.
Menurut teori psikosomatis, kata Husnawati, rasa emosional yang muncul karena lapar merupakan respons terhadap perasaan negatif, seperti stres, kecemasan, kekecewaan, dan perasaan kesepian.
"Seseorang yang tinggal di lingkungan yang memperebutkan makanan sebagai usaha untuk bertahan hidup, akan sangat mudah mengalami 'hangry'," katanya.
Husnawati menambahkan tingkat kesadaran emosional seseorang juga memengaruhi munculnya “hangry”. Orang yang kesadaran emosionalnya lebih berkembang, akan sadar bahwa rasa lapar dapat terwujud sebagai emosi negatif, sehingga mereka bisa mengontrolnya dan cenderung tidak menjadi “hangry”.
“Pada umat muslim, ada fase di mana seseorang diajarkan untuk mengelola emosi dari rasa lapar, yaitu saat berpuasa," katanya.
Dokter yang juga bertugas di Unit Kesehatan IPB University ini mengatakan ketika seseorang berpuasa, selain mengatur dan mengaktifkan metabolisme tubuh yang jarang dipakai, seperti pengaturan pergantian kerja hormon insulin dan glukagon, puasa juga berfungsi untuk mengajarkan tubuh bahwa rasa lapar yang terjadi pada waktu pendek di bawah 20 jam bukanlah ancaman atau bahaya bagi tubuh.
“Sehingga orang-orang yang terbiasa berpuasa akan merespons rasa lapar dengan emosi yang netral atau malah positif,” katanya.
Oleh karena itu, kata Husnawati, rasa lapar yang menyebabkan munculnya kemarahan hanya terjadi pada orang-orang yang menganggap lapar sebagai ancaman bagi dirinya, dan adanya faktor kondisi lingkungan yang tidak mendukung. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Polisi Tetapkan 12 Teroris di Merauke sebagai Tersangka
Pakar HAM PBB menuduh Israel sengaja melakukan kampanye kelaparan dan ditargetkan agar anak-anak di Gaza menderita hingga mati.
Untuk mencegah kelaparan di Gaza yang dibutuhkan lebih dari sekadar makanan, melainkan juga air bersih, sanitasi, layanan kesehatan dan obat-obatan.
Laporan terbaru Integrated Food Security Phase Classification (IPC) mengungkapkan risiko kelaparan tinggi masih mengancam Gaza di tengah perang antara Israel dan Hamas.
Seekor kera muncul di permukiman warga Majene, Sulawesi Barat dan meresahkan warga sekitar. Sejumlah warga pun khawatir dan berharap pihak terkait menangkap kera tersebut
PBB mengeluarkan peringatan potensi krisis kelaparan di Gaza, dengan lebih dari satu juta warga Palestina terancam mengalami kelaparan yang parah jika pertikaian terus berlanjut.
Usulan lain Indonesia adalah bantuan kerawanan pangan, bantuan cadangan pangan pemerintah, program keluarga harapan, dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Nah, bagaimana upaya mengubah sifat pemarah menjadi peramah? Abah Guru Sekumpul punya ijazah amalan berupa bacaan selawat bagi orang yang pemarah.
CACI maki, perkelahian, dan tindak kekerasan yang terjadi di jalan raya, termasuk di tol, sebetulnya tidak sekali dua kali terjadi.
Dilihat dari sejarah perkembangan manusia, marah adalah bagian dari evolusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved