Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA merupakan negeri yang terdiri dari berbagai suku, agama dan adat istiadat. Tidak heran jika toleransi menjadi satu kata yang identik dengan masyarakat di Tanah Air saat ini.
Potret toleransi tersebut setidaknya bisa dilihat dalam berbagai simbol salah satunya melalui sebuah lukisan berjudul Cap Go Meh karya maestro lukis Basuki Resobowo dan Sudjojono.
Menurut Pengamat Lukisan dan Budaya, Eddi Sutriono sebenarnya konsep toleransi terutama saat perayaan Cap Go Meh di Indonesia itu sudah ada dari dulu. Tidak heran jika para maestro lukis seperti Sudjojono dan Basuki Resobowo menggambarkannya ke dalam sebuah kanvas.
“Sudjojono dan Basuki Resobowo memang melukis Cap Go Meh tapi mereka berkonsep berbeda dalam karyanya. Basuki menggambar keadaan apa yang ia lihat saat perayaan Cap Go Meh. Namun, Sudjojono justru menampilkan sisi kritikal sosial pada saat itu,” ungkap Eddi.
Perbedaan dua lukisan ini juga terlihat dari pola lukisannya. Jika Sudjojono lebih menggambarkan detail personal dari persatu objek lukisannya, Resobowo justru menggambarkan suasana pesta tersebut secara menyeluruh.
“Lukisan Cap Go Meh sangat memperlihatkan bagaimana para pelukisnya dalam berkarya. Pantas jika mereka menjadi maestro lukis nasional,” tutur Eddi kembali.
Meski dua objek lukisan ini memiliki makna yang berbeda, bagi kalangan seniman dan kolektor, lukisan tersebut menjadi salah satu masterpiece toleransi di Nusantara. Lukisan itu menjadi potret di jaman yang berbeda.
Simak bagaimana lukisan Cap Go Meh milik dua maestro tersebut bisa terlihat nyata dalam program dokumenter Melihat Indonesia dengan judul di Balik Kanvas Cap Go Meh yang akan tayang pada Minggu, 28 Februari 2021 pukul 08.30 WIB di Metro TV.(H-1)
Perayaan Cap Go Meh di Purwokerto syarat dengan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa yang menyatukan dua etnis berbeda di Indonesia.
CAP Go Meh adalah perayaan yang menghiasi kalender Tionghoa, perayaan ini tak hanya tentang ritual dan keseruan tetapi juga kekeluargaan dan makanan yang menghiasi indera penciuman.
Cap Go Meh adalah bagian dari rangkaian perayaan Imlek yang paling ditunggu masyarakat Tionghoa.
PT Creative Event Entertainment (CEE) mengundang semua orang untuk bergabung dalam perayaan etnis, warisan dan nilai-nilai bersama kita di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2).
Kebun Raya menghadirkan kegiatan Showcase Barongsai & Naga, dan Promo Kuliner Lontong Cap Gomeh yang ada di Resto Secret Garden dan Resto Raasaa.
Keragaman budaya Indonesia perlu lestarikan, agar generasi penerus dapat mengerti keberagaman indonesia, khusunya generasi muda di Taman Sari.
LUKISAN cadas tertua di dunia berhasil ditemukan oleh tim peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Griffith University pada gua di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Lukisan ini menggambarkan seekor babi hutan dan tiga sosok mirip manusia yang berusia setidaknya 51.200 tahun, lebih dari 5.000 tahun lebih tua dari seni gua tertua sebelumnya.
Salah satu seniman cilik yang karyanya berhasil terseleksi pada ArtJog 2024 ini adalah Louis Gilbert Yulianto, 11 tahun asal Yogyakarta.
Jokowi dan Romo Agus gemar bermain bersama di kebun, ladang, dan pinggir hutan, salah satunya untuk mengumpulkan belalang.
Aktivis dari kelompok hak-hak hewan merusak lukisan resmi pertama Raja Charles III yang dipajang di sebuah galeri di London.
Pameran Warna-Warna Kopi menampilkan 35 lukisan yang menggunakan pewarna dari ampas kopi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved