Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Raja Ampat mengaku tengah mengumpulkan bukti kerusakan ekosistem terumbu karang di Raja Ampat, tepatnya di sebelah barat Pulau Yefmo, Papua Barat. Kerusakan itu diduga akibat kejadian kapal kandas di Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Suaka Alam Perairan (SAP) Raja Ampat awal Februari lalu.
"Kejadian kapal kandas seperti ini sangat disayangkan karena berpotensi besar merusak ekosistem laut terutama terumbu karang. Saya perintahkan kepada tim agar mengumpulkan bukti kerusakan ekosistem yang terjadi," ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Tb. Haeru Rahayu dalam keterangannya, Minggu (14/2).
Dijelaskan, tim yang terdiri dari BKKPN Kupang Wilker Raja Ampat, Satuan Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Satwas SDKP) Wilayah Kerja Raja Ampat dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Raja Ampat memperoleh hasil bahwa kapal yang mengalami kandas adalah KM Sabuk Nusantara 62 berukuran 750 GT.
Kapal ini disebut membawa penumpang dan barang jenis perintis milik Kementerian Perhubungan yang dioperasikan oleh PT. Pelayaran Berkat Abadi Jaya Makmur (Surabaya). KKP menerangkan, di sekitar lokasi kejadian ditemukan beberapa kerusakan dan patahan karang. Dikatakan ada patahan atau rusak karang sepanjang 46 meter dengan lebar bervariasi antara 1 sampai 5 meter pada kedalaman 1 hingga 2 meter. Luas kerusakan terumbu karang diperkirakan mencapai 230 meter persegi.
Lebih lanjut, TB Haeru menjelaskan, bukti kerusakan ekosistem tersebut nantinya dapat digunakan oleh aparat penegak hukum sebagai dasar penuntutan ganti rugi kerusakan ekosistem terumbu karang akibat kejadian kapal kandas ini.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi mengatakan, perlunya upaya preventif kejadian kapal kandas di dalam KKPN SAP Raja Ampat. Dia menyebut, kawasan tersebut memiliki kontur dasar laut unik yang kerap menyebabkan kapal mudah kandas jika nahkoda tidak mengetahui karakteristiknya.
baca juga: Merawat Terumbu Karang Melindungi Ekosistem
"Oleh karena itu perlu penyusunan peta alur pelayaran dan penyediaan titik labuh di dalam KKPN SAP Raja Ampat sebagai tindakan preventif yang bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Kab. Raja Ampat,” tutur Imam.
Dia berharap dengan disediakannya peta alur pelayaran dan titik labuh tersebut maka kejadian kapal kandas di SAP Raja Ampat dapat diminimalisir. (OL-3)
Pungli Raja Ampat mengindikasikan tidak adanya regulasi jelas soal pengelolaan wisata
KPK menyerahkan temuan pungli yang mencapai Rp18,25 miliar di Raja Ampat ke Saber Pungli
KPK meminta pengelolaan Pelabuhan Waisai, Raja Ampat, Papua Barat diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar pelayanan bisa menjadi optimal.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya pungutan liar (pungli) dalam kedatangan kapal wisatawan di Raja Ampat, Papua Barat.
Wisata medis menjadi jenis liburan ini populer terutama untuk bidang estetika seperti operasi plastik dan transplantasi rambut.
Indonesia menawarkan berbagai destinasi wisata yang menakjubkan
Terumbu karang buatan yang ditempatkan di perairan Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, telah ditumbuhi karang alami dan dihuni berbagai jenis biota laut.
Demi mewujudkan komitmen dalam menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem perairan, PT Pupuk Kalimantan Timur menurunkan 134 unit media terumbu di perairan Maratua, Kaltim.
Terumbu karang itu dibungkus box dan diberi tulisan makanan ringan berupa keripik untuk mengelabui petugas. Jumlahnya ada 8 box berisi 81 kantong terumbu karang.
Great Barrier Reef, salah satu keajaiban alam dunia, mengalami pemutihan terburuk dalam sejarahnya, menurut laporan otoritas terumbu karang Australia.
Kreativitas yang dilakukan siswa UIC College bukan hanya ide cemerlang, tetapi juga menjadi langkah nyata demi keberlanjutan lingkungan.
Grup Mind Id, PT Timah Tbk mendukung wisata bawah laut dengan berkomitmen menjaga ekosistem laut. Hal ini dilakukan melalui program Coral Garden.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved