Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WAKIL Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Fikri Faqih mendorong agar kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersinergi dengan Perpusnas agar dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dan mahasiswa.
“Kebijakan Kemendikbud seperti Merdeka Belajar harus bersinergi dengan Perpusnas, sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa dan mahasiswa kita,” ujar Fikri dalam rapat dengar pendapat dengan sejumlah kementerian dan lembaga di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan sinergi tersebut harus dilakukan mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), peningkatan literasi di desa melalui kerja sama dengan perguruan tinggi.
Fikri menjelaskan, permasalahan literasi di Tanah Air adalah rendahnya budaya baca masyarakat. Hal itu dikarenakan Indonesia lebih dikenal dengan budaya lisan dibandingkan tulisan.
“Komisi X DPR menekankan kementerian dan lembaga terkait dan Perpusnas untuk sungguh-sungguh memperhatikan catatan dan masukan yang disampaikan untuk meningkatkan program dan kegiatan literasi masyarakat,” katanya.
DPR juga mendorong agar kementerian dan lembaga bersama Perpusnas untuk membuat peta kebutuhan bahan pustaka dan skema akselerasi pengadaan serta pendistribusian bahan pustaka ke perpustakaan di daerah.
“Begitu juga dengan Pemerintah Daerah (Pemda) didorong untuk bekerja sama dengan Perpusnas dalam upaya peningkatan literasi di daerah,” imbuh dia.
Rapat dengar pendapat DPR dengan sejumlah lembaga tersebut merupakan bagian dari penyusunan Peta Jalan Pendidikan Indonesia (PJPI) 2020-2035 dalam hal penguatan literasi.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan persoalan literasi tidak hanya pada sisi hilir, yakni rendahnya budaya baca dan indeks literasi, tetapi juga pada sisi hulu.
Baca juga : PGRI :Guru Jangan Hanya Jadi Tempelan di Peta Jalan Pendidikan
Sisi hulu tersebut mulai dari peran pemerintah, peran pengarang atau penulis buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, peran penerbit, peran penerjemah, regulasi distribusi bahan bacaan, dan anggaran belanja buku yang terbatas.
“Faktanya memang tidak ada buku yang tersebar di masyarakat. Bahkan, bahan bacaan di sekolah terpencil itu masih sangat terbatas,” kata Syarif.
Menurut Syarif, pemerintah tidak mengandalkan buku digital bagi siswa dan masyarakat ada di daerah terpencil, karena keterbatasan jaringan internet. Kebutuhan akan buku fisik sangat diperlukan.
Syarif menambahkan, pihaknya akan meningkatkan kerja sama dan berkoordinasi dengan KL lainnya untuk mendukung program literasi. Dia menekankan, persoalan literasi di Indonesia merupakan tugas bersama.
Dalam laporannya, Syarif memaparkan Kajian Indeks Kegemaran Membaca yang dilakukan Perpusnas pada 2020 adalah 55,74 (sedang). Kajian yang dilakukan atas 10.200 responden di 34 provinsi tersebut mengukur frekuensi membaca, durasi membaca, dan jumlah buku yang dibaca.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno mengatakan penguatan literasi harus dilakukan mulai dari keluarga dan masyarakat.
“Kami berharap sinergi ini dapat tercapai dan tidak hanya pada tataran konsep. Untuk itu, diperlukan sinergi dari kementerian dan lembaga hingga pemda hingga berwujud nyata, termasuk pada penyediaan akses dan infrastruktur,” kata Totok.
Totok mengakui bahwa literasi memberikan dampak pada kehidupan masyarakat. Kemampuan literasi ditanamkan di sekolah dengan cara mengubah pendekatan pedagogi di sekolah dengan membiasakan membaca.
“Kami akan coba terapkan pada program Sekolah Penggerak yang kemarin baru diluncurkan,” kata Totok. (Ant/OL-7)
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Salah satu doa tersebut ialah doa sakinah mawaddah warahmah. Apa maknanya? Simak terus artikel berikut.
Di tengah tantangan arus digital saat ini, kegiatan kelas menulis bermanfaat untuk mengasah kreativitas dan kemampuan menulis anak-anak.
Festival Literasi Berau diharapkan menjadi ruang bagi siswa dan guru untuk memperkenalkan karya-karya mereka kepada khalayak luas.
Sebanyak 27 pelamar kerja diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan bermodus pencurian data pribadi untuk pinjaman daring (online/pinjol)
Lomba Esai Universitas Terbuka 2024 diselenggarakan untuk memberikan kesempatan peserta kembangkan bakat menulis dan asah kemampuan kritis dan kreatif
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Agenda pendidikan dan literasi harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan prioritas sebagai wujud transformasi Indonesia.
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan dua perpustakaan di Rusia.
Tidak hanya menjadi juara pertama, Perpustakaan Sekolah Sukma Bangsa Sigi bahkan ditetapkan sebagai Nominasi Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik Tahun 2024 oleh Perpustakaan Nasional RI.
Ke-15 finalis Pustakawan Berprestasi tahun ini sudah melalui proses penjaringan dan seleksi ketat secara virtual dan terpusat selama satu bulan (20 April-20 Mei 2024).
Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) yang telah dijalankan Perpusnas, sangat membantu masyarakat di daerah terutama selama pandemi covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved