Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
ASOSIASI Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) memberikan bantuan kepada korban yang terkena bencana alam gempa bumi, banjir, dan longsor di sejumlah wilayah Indonesia. Organisasi profesi itu menyalurkan bantuan senilai Rp300 juta.
“Bantuan ini atas inisiatif dari temen temen anggota kami, Apersi yang peduli terhadap bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti gempa bumi di Mamuju-Majene, banjir di Kalimantan Selatan dan Manado, termasuk juga longsor Sumedang,” kata Ketua Umum Apersi Junaidi Abdillah, di Jakarta, Rabu (20/1).
Menurut Junaidi, bantuan yang diberikan kepada para korban gempa, banjir dan longsor tersebut berupa obat obatan, beras, pakaian, makanan dan sembako lainnya. Di harapkan bantuan tersebut bisa mengurangi beban masyarakat yang terkena musibah.
"Bantuan ini diserahkan oleh DPD Apersi di daerah, kepada para korban yang terkena musibah," kata dia.
Menurut Junaidi, bantuan sembako dan makanan ini, sebagai bentuk dorongan Apersi terhadap setiap musibah yang terjadi saat ini. apalagi kondisi sekarang masih meningkatnya Covid terjadi. Sehingga harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Terkait dengan berentetannya bencana di Tanah Air dalam beberapa hari terakhir, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi multirisiko dari aspek cuaca, iklim, gempa, atau tsunami yang semakin meningkat, terutama memasuki Januari, Februari, hingga Maret 2021.
"Sampai Maret ada potensi multirisiko. Tapi untuk hidrometeorologi, puncaknya pada Januari-Februari. Seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat. Mohon kewaspadaan masyarakat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (17/1) lalu. (RO/Ata/X-12)
Getaran gempa terasa di semua wilayah di Kabupaten Kuningan.
Berdasarkan yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kuningan dengan Skala Intensitas III MMI, di Ciamis
Wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua, diguncang gempa tektonik dengan kekuata 5,3 magnutudo, pada Rabu (24/7) pukul 07.22.09 WIB. Itu tidak berpotensi tsunami.
GEMPA bumi Magnitudo 5 mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai dan juga dirasakan di Kota Padang, Sumatra Barat, pukul 10.50 Wib, Selasa (23/7/24).
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi 5,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Pantai Barat Sumatera, Pulau Nias Sumatera Utara
BPBD Sulawesi Utara memastikan tidak ada korban dan kerusakan usai diguncang gempa magnitudo 7.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved