Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELAMA pandemi Covid-19, sebagian masyarakat ragu pergi ke rumah sakit. Namun pada sejumlah kondisi, kita tak boleh menunda-nunda ke rumah sakit untuk berkonsultasi. Salah satunya ialah ketika mencurigai anak mengalami gejala kanker.
“Kanker anak dapat disembuhkan. Kuncinya, deteksi dan pengobatan dini. Jadi, jika orangtua curiga anak terkena kanker, jangan tunda ke rumah sakit. Yang penting, patuhi protokol pencegahan Covid-19,” ujar dokter spesialis anak konsultan hematologi onkologi dari FKUI/RSCM, Prof. dr. Djajadiman Gatot SpA(K), pada webinar "Pengenalan Dini Kanker pada Anak di Era Pandemi Covid-19" yang digelar Yayasan Ongkologi Anak Indonesia (YOAI), Sabtu (12/9).
Prof Djajadiman menjelaskan kanker bisa terjadi pada semua usia bahkan pada bayi baru lahir. Sekitar 2%-3% dari seluruh kasus kanker adalah kanker pada anak.
Angka kejadiannya 10-130 kasus per sejuta anak dengan kematian sekitar 10%. Sepertiga dari kasus kanker anak adalah jenis leukemia akut.
Selain leukemia, jenis kanker pada anak antara lain tumor otak, retinoblastoma (kanker mata), limfoma, neuroblastoma, tumor wilms (kanker ginjal), rabdomiosarkoma (kanker otot), dan kanker tulang,
Kanker pada bayi maupun anak kecil gejalanya sulit diketahui, karena mereka tidak dapat mengungkapkan keluhannya. Di sinilah pentingnya kewaspadaan orangtua untuk mengenali gejalanya untuk dikonsultasikan pada dokter. Apa saja yang perlu diwaspadai?
Prof Djajadiman menjelaskan, gejala kanker pada anak antara lain berat badan terus menurun tanpa sebab, sakit kepala terutama pagi hari dan kadang disertai muntah, bengkak atau nyeri menetap pada tulang, sendi, atau tungkai.
Lalu, ada benjolan di perut, leher, selangkangan, ketiak, yang terus membesar. “Saat memandikan anak, sesekali raba dan tekan area yang rentan terjadi benjolan untuk mendeteksi dini,” sarannya.
Gejala lain, timbul bercak biru di kulit atau perdarahan yang sebab. Anak sering infeksi/demam. Ada bintik putih di mata yang mengkilap, seperti mata kucing kena sinar di malam hari. Muntah dan mual terus menerus. Anak sering kelelahan, lemah, dan pucat. Anak pandangannya ganda atau kabur. “Bisa jadi karena ada tumor di kepala yang medesak saraf penglihatan,” kata Prof Djajadiman.
Jika orangtua curiga anaknya mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Menemukan gejala kanker di tahap dini memang sulit namun pengobatannya mudah. Sebaliknya, gejala di tahap lanjut mudah diketahui namun pengobatannya jauh lebih sulit.
“Kanker anak sangat potensial untuk disembuhkan jika diketahui sejak dini dan segera diobati,” tegas Prof Djajadiman.
Bisakah kanker pada anak dicegah? Menurut Prof Djajadiman, pencegahan sulit dilakukan karena penyebabnya juga belum diketahui secara pasti. Diduga, karena mutasi genetik sejak lahir dan paparan lingkungan seperti radiasi, dan infeksi vis.
"Tidak ada bukti kanker anak diturunkan, kecuali retinoblastoma. Diketahui, anak-anak down syndrome lebih rentan terkena kanker dibanding anak biasa sehingga orangtua perlu lebih waspada," jelasnya.
Covid-19 dan Kanker
Terkait dengan Covid-19, menurut Prof Djajadiman, jika anak dicurigai kanker tetapi terjangkit Covid-19, maka obati dulu Covid-19-nya, dan kalau memungkinkan sambil menegakkan diagnosis kankernya.
Apabila anak yang sedang menjalani pengobatan kanker tertular Covid-19, pengobatan kankernya perlu dikurangi atau dihentikan sementara sampai sembuh dari Covid-19.
“Memang harus hati-hati, sebab pengobatan kanker seperti kemoterapi akan melemahkan sistem imun,” pungkas Prof. Djajadiman. (Nik/OL-09)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved