Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANDEMI covid-19 tak menghentikan Universitas Indonesia (UI) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi dengan promovendus atas nama Said Romadlan. Sidang digelar secara daring di Aula Juwono Sudarsono (AJS) Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP) UI Depok, Jawa Barat, Senin. (27/7)
Said menyampaikan penelitian disertasinya yang berjudul "Diskursus Gerakan Radikalisme dalam Organisasi Islam (Studi Hermeneutika pada Organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama tentang Dasar Negara, Jihad, dan Toleransi)". Adapun Tim promotor terdiri Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si (Promotor) dan Prof Effendi Gazali, Ph.D (Kopromotor).
Said yang juga dosen Universitas Prof Dr.Hamka (Uhamka )Jakarta ini menjalani sidang terbuka dan dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Dalam kesimpulan hasil penelitiannya, Said mmenguraikan, bagi organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), Pancasila merupakan pilihan final dan terbaik. Menurutnya, Pancasila merupakan hasil perjanjian seluruh elemen bangsa.
Dalam pemahaman Muhammadiyah, Pancasila adalah <i>darul ahdi wa syahadah<p> (Negara Konsensus dan Kesaksian). Sedangkan NU memahami Pancasila sebagai <i>mu’ahadah wathaniyah<p> (Kesepakatan Kebangsaan).
"Peneguhan sikap Muhammadiyah dan NU mengenai Pancasila tersebut sekaligus menjadi kritik dan perlawanan atas upaya-upaya kelompok tertentu untuk mengganti dan mengubah Pancasila sebagai ideologi bangsa," ujar Said usai sidang tersebut.
Said menggunakan metode penelitian analisis isi hermeneutika. Ia menjelaskan, pemahaman dan sikap Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) atas Pancasila sebagai pilihan terbaik dan final merupakan hasil penafsiran ayat Alquran dan refleksi kedua organisasi Islam terbesar Indonesia tersebut atas Pancasila.
Muhammadiyah merujuk pada Alquran, surat Saba’ ayat 15 <i>baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur<p> yang artinya: sebuah negeri yang baik
dan berada dalam ampunan Allah SWT. Kalimat tersebut oleh Muhammadiyah ditafsirkan sebagai Negara Pancasila.
Sedangkan NU mengacu pada Alquran, Surat al-Baqarah ayat 30: <i>khalifah fil ardhi<p>. Khalifah ditafsirkan NU sebagai
melaksanakan amanat Allah melalui NKRI dan Pancasila.
"Pancasila sebagai pilihan terbaik dalam pandangan Muhammadiyah dan NU bukanlah pandangan politik yang didasarkan atas kepentingan pragmatis dan jangka pendek," ujar Said.
Pandangan kedua organisasi Islam moderat ini dihasilkan melalui proses refleksi dan dialektika keduanya atas sejarah lahirnya Pancasila di mana tokoh-tokoh Muhammadiyah dan NU terlibat langsung dalam proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara.
Selain itu, imbuh Said, secara kontekstual peneguhan sikap Muhammadiyah dan NU atas Pancasila juga merupakan perlawanan kedua organisasi Islam ini terhadap upaya-upaya kelompok-kelompok tertentu yang hendak mengganti dan mengubah Pancasila.
Selain meneguhkan pandangan dan sikap tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik dan final, dalam disertasinya diuraikan pula mengenai pandangan Muhammadiyah dan NU mengenai jihad dan toleransi terhadap non-muslim. Dalam pandangan Muhammadiyah dan NU jihad bukanlah diwujudkan dalam bentuk kekerasan, apalagi terorisme.
Bagi Muhammadiyah jihad adalah <i>jihad lil-muwajahah<p>, yakni bersungguh-sungguh menciptakan sesuatu yang unggul dan kompetitif. Sedangkan bagi NU jihad adalah sebagai <i>mabadi’ khaira ummah<p>, yaitu bersungguh-sungguh mengutamakan kemaslahatan umat.
"Muhammadiyah dan NU sejak awal dikenal sebagai organisasi Islam yang toleran terhadap non-muslim. Bagi Muhammadiyah toleransi terhadap non-muslim sebagai ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), sedangkan bagi NU adalah sebagai ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan),” ujar Said menjelaskan perihal toleransi terhadap non-muslim.
Dalam disertasinya, Said menulis pentingnya peran Muhammadiyah dan NU sebagai kekuatan civil Islam untuk melakukan gerakan penyadaran dan perlawanan terhadap gerakan radikalisme yang dianggap antidemokrasi dan menyimpang dari ajaran Islam sebagai agama <i>rahmatan lil-alamin.<p>
"Salah satu bentuk penyadaran dan perlawanan terhadap gerakan radikalisme adalah dengan terus menciptakan narasi-narasi sebagai kontra-diskursus atas pemahaman kelompok-kelompok Islam radikal mengenai isu-isu radikalisme yang selama ini dominan dan dianggap benar adanya, yang disuarakan melalui media-media resmi organisasi, lembaga pendidikan, dan pengajian-pengajian," pungkas Said.(H-1)
Izin tambang untuk ormas menjadi perdebatan publik. Ormas keagamaan mulai disoroti terkait sikap apa yang akan mereka ambil. Yang menjadi sorotan adalah PBNU dan PP Muhammadiyah
Tujuannya untuk membangun ketahanan keluarga terhadap berbagai ideologi yang tidak sesuai dengan kehidupan kita sebagai anak bangsa.
Dengan menanamkan nilai dan prinsip Pancasila dalam berbudaya digital, masyarakat Indonesia menunjukan jati diri bangsa kepada seluruh dunia.
PDI Perjuangan mengungkapkan strategi mencegah kader tidak menyimpang dari ideologi partai hingga melanggar konstitusi. Hal itu merespons adanya kader PDIP
LEMBAGA dunia Carnegie Endowment for International Peace tertarik untuk mengambil pembelajaran dari sejumlah kebijakan strategis di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi
BERDASARKAN penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), debat terakhir Capres 2024 akan dilaksanakan 10 hari sebelum pemilihan umum yakni pada 4 Februari 2024. Debat kali ini mempertemukan
RSIJ Sukapura merupakan fasilitas kesehatan dengan kapasitas 185 bed, layanan IGD, rawat inap, rawat jalan, hemodialisis, dan bank darah.
KETUA Pimpinan Pusat Organisasi Islam Muhammadiyah Anwar Abbas mengimbau masyarakat internasional untuk mengutuk Israel atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Ismail Haniyeh.
Muhammadiyah berkomitmen menjalankan izin tambang sesuai amar makruf nahi munkar secara elegan dan bermartabat sesuai kepribadian Muhammadiyah.
ISLAM berkemajuan dalam tulisan ini mengacu pada Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang disahkan dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
PARTAI Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi dan menghormati keputusan PP Muhammadiyah yang siap mengelola tambang yang diberikan pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved