Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Inspirasi Mereka Diharapkan Memantik Semangat Sesama

Gana Buana
08/7/2020 08:00
Inspirasi Mereka Diharapkan Memantik Semangat Sesama
Contoh Guru Penggerak.(DOK KEMENDIKBUD)

NYOMAN Darta adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bali Mandara, Bali. Ia merupakan salah satu contoh guru penggerak yang berhasil membawa para siswanya menempuh pendidikan hingga negeri seberang.

Meski ia mengaku awalnya tak mudah, namun Darta berhasil membuktikan bahwa setiap orang bisa sekolah dan sukses walaupun mempunyai kondisi sosial ekonomi yang rendah.

“Mendidik anak-anak kami memang tidak mudah. Mereka punya banyak hambatan, lahir dalam keluarga yang tidak harmonis, tidak memiliki fasilitas, beberapa bahkan terindikasi tidak mengonsumsi gizi yang cukup. Saya harus meyakinkan mereka bahwa semua hambatan itu harus dimusnahkan,” tutur Darta kepada Menteri Pendikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat diundang dialog interaktif dalam peluncuran program ‘Merdeka Belajar Episode 5 Guru Penggerak' secara virtual, dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Kemendikbud RI, Jumat (5/7).

Baca Juga: Guru Penggerak Indonesia Maju

Ia percaya bahwa pendidik bisa membangkitkan potensi muridnya meski mereka berasal dari kalangan ekonomi atau sosial kurang bagus. Untuk membangkitkan potensi muridnya, ia menerapkan beberapa cara agar anak didiknya punya semangat untuk sekolah.

Pertama, ia mengajak para murid bermimpi dengan menulis cita-cita di secarik kertas. Mereka tak hanya diminta menuliskan cita-cita dan harapan, murid juga diberikan selembar triplek untuk menuangkan berbagai hambatan yang mereka alami. Triplek tersebut kemudian dibakar untuk memberikan filosofi bahwa segala kesulitan telah dimusnahkan.
Darta lalu mengajak anak didiknya untuk berikrar dan yakin bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk sukses.

“Murid juga berikrar untuk saling menjaga antarteman. Di sinilah saya perlu guru yang didasari oleh ketulusan, keikhlasan, cinta, dan kasih sayang dalam mendidik murid. Dari segi IQ, anak-anak kami memang tidak setinggi siswa di daerah lain, tapi kami tidak putus asa. Kami berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang bernama Foundation, di mana mengajarkan siswa dari dasar,” jelas dia.

Baca Juga: Guru Penggerak Ciptakan Pembelajaran yang Berpusat pada Murid

Ia mengatakan, kepada siswa terlebih dahulu diajarkan konsep dasar ilmu pengetahuan. Mulai dari berhitung, literasi, teknologi, riset, hingga presentasi. Setelah tiga bulan berjuang untuk membangun mindset positif pada anak, para guru SMAN 1 Bali Mandara baru mengajarkan pelajaran sesuai kurikulum.

“Kami yakin, semua anak bisa berkembang dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Kami layani mereka sejak pukul 04.45 pagi hingga 10.00 malam untuk belajar,” kata Darta.

Darta pun membentuk komunitas praktik dan komunitas guru berbagi. Kemudian, komunitas tersebut mengembangkan program unggulan research base school (satu murid, satu riset). Ia pun rutin mendampingi guru-guru untuk terus mengembangkan diri dan saling membagi praktik.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak

Perjuangan Darta membuahkan hasil. Kini anak didiknya tak kalah bersaing dengan sekolah di daerah lain.

Ia berhasil membawa mereka untuk mengemban pendidikan ke universitas terbaik di Indonesia. Tak hanya itu, beberapa di antara mereka bahkan sudah melanjutkan kuliah di Amerika, Australia, India, dan Jepang. “Harapan kami, semoga dari hal kecil yang kami lakukan ini, kami bisa mengubah status sosial ekonomi mereka. Hingga mereka bisa menjadi versi terbaik dan terpandang di kemudian hari,” tutup Darta.

Melakukan transformasi
Perjuangan memperbaiki kualitas pendidikan juga dilakukan Kepala Sekolah SDN 9 Masohi, Maluku Tengah Mariance Wila Dida atau yang akrab dipanggil Ibu An pun sejak 2016. Ia telah melakukan transformasi di sekolah yang dipimpinnya.

Kini sekolah SDN 9 Masohi menjadi sekolah ramah anak untuk mendukung pembelajaran siswa. Meski awalnya hanya didukung beberapa guru, namun An tidak patah semangat. Ia terus menanamkan kedisiplinan pada siswa tanpa harus melakukan kekerasan.

Baca Juga: Guru Penggerak Diprioritaskan Jadi Kepala Sekolah

Setelah menjalani penerapan disiplin positif dan pembelajaran aktif berpusat pada murid, ia melihat dampak positif pada murid dan guru. Kini, Ibu An adalah Penggerak Komunitas Sekoah Ramah Anak di Maluku Tengah yang mendampingi sekolah-sekolah di Masohi untuk bertransformasi menjadi sekolah ramah anak.

“Kini hasilnya murid bisa menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, saling menyapa, murid bersemangat, dan mandiri belajar,” kata dia.

Upaya ibu An dan Darta ini ternyata sudah dilakukan jauh sebelum program merdeka belajar episode 5 ini resmi diluncurkan.

Baca Juga: Telah Dibuka Seleksi Pendamping dan Fasilitator Guru Penggerak

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, apa yang dilakukan Ibu An dan Pak Darta untuk menginspirasi bukan hanya komunitas sekitar sekolah mereka. Tetapi menginspirasi dirinya sebagai Menteri menjadi jauh lebih semangat melihat aktivitas-aktivitas yang dilakukan Ibu An dan Pak Darta.

“Satu hal yang saya lihat dari cara bicara ibu An dan Pak Darta, berapa kali menyebut untuk anak, untuk anak. Untuk anak ini salah satu ‘benang merah’ yang saya tarik dari semua guru penggerak atau kepala sekolah penggerak,” kata Nadiem.

“Saya melihat orientasi kepada anak yang luar biasa, seperti obsesi. Semua itu ya untuk anak dan pada saat kita mengerahkan paradigma itu pada anak,” lanjut dia.

Baca Juga: Guru Penggerak untuk Perubahan

Ia mengatakan, keberhasilan dua kepala sekolah diharapkan bisa memberikan semangat seluruh guru untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Indonesia. Sebab, menjalankan aktivitas menjadi guru penggerak, tentunya tidak mudah karena dibutuhkan keihklasan yang datang dari hati, karena mereka memiliki tanggung jawab yang lebih dari status guru sebelumnya.

“Sebagai guru penggerak harus berani melakukan perubahan dan berani mengambil resiko dalam berinovasi untuk menjadi pemimpin pendidikan masa depan dan menjadi roda perubahan pada system pendidikan di Indonesia,” tambah Nadiem.

Dengan diluncurkannya Program Merdeka Belajar Episode 5 Guru Penggerak, ia berharap dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Indonesia dan semakin banyak calon guru penggerak yang terlibat. Selain itu, program-program yang dijalankan dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. (Gan/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya