Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Stok Pangan Aman, DPR : tak Perlu Panic Buying

Thomas Harming Suwarta
03/3/2020 23:07
Stok Pangan Aman, DPR : tak Perlu Panic Buying
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah(Dok. Pribadi)

KETUA Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah mendorong pemerintah segera mengambil langkah-langkah antisipatif guna menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh virus korona Covid-19 dalam beberapa waktu kedepan.

Upaya antisipatif harus ditempuh lantaran terjadi aksi panic buying atau pembelian besar-besaran bahan pangan setelah pemerintah secara terbuka mengumumkan dua orang warga positif virus korona.

“Saya berharap masyarakat tidak belanja terlalu banyak. Tidak usah panik, tidak usah memborong bahan makanan terlalu banyak. Tak perlu juga memborong segala aneka makanan ke rumah. Yakinlah bahwa stok pangan yang dibutuhkan saat ini sangat mencukupi,” ujar Said di Jakarta, Selasa (3/3).

Masyarakat, kata Said tidak perlu panik berlebihan merespon penyebaran Covid-19. Pasalnya, pemerintah sudah menyiapkan protokol krisis, termasuk menyiapkan 100 lebih rumah sakit untuk menampung warga terdampak virus tersebut.

"Mari cintai negeri ini dengan semangat gotong royong membantu masyarakat yang kurang mampu. Dan bergotong royong mencegah penularan Covid-19 ini,” lanjutnya.

Baca juga : Besok Pagi, WNI ABK Diamond Princess Dipindahkan ke Pulau Sebaru

Kepanikan masyarakat yang berlebihan, lanjut Said, bisa dimanfaatkan oleh para spekulan pangan. Spekulan akan memanfaatkan situasi naiknya permintaan kebutuhan produk oleh masyarakat untuk menaikan harga.

“Kalau harga bahan pokok naik maka masyarakat sendiri yang rugi,” tegasnya.

Secara psikologis lanjutnya, ketika harga barang naik tetapi barang amat dibutuhkan, konsumen tidak punya pilihan selain membelinya.

"Akibatnya, harga sulit dikendalikan sebab yang berlaku ialah mekanisme pasar. Dan yang rugi ya masyarakat," katanya.

Karenanya, Said mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dengan melakukan aksi borong bahan pokok. Pasalnya, pemerintah menjamin pasokan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi.

"Jadi, berbelanjalah dengan bijaksana, tidak perlu memborong. Saya pastikan, stok kebutuhan bahan pokok mencukupi, nggak perlu panik,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya