Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SOSOK Nadiem Makarim yang ditunjuk jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi perbincangan hangat warganet. Nama Nadiem paling banyak muncul dalam perbincangan dibandingkan menteri Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin Lainnya,
Hal itu merupakan hasil temuan lembaga think thank Next Policy yang melakukan analisis sentimen tehadap Kadinet Indonesia Maju di platform media sosial.
Analis Senior Next Policy M. Rahmat Yananda mengatakan, mencuatnya nama Nadiem di jari warganet karena pria 35 tahun itu dinilai menemukan momentum saat Joko Widodo mengumumkan kabinetnya.
Momentum itu ialah karena Nadiem mewakili generasi milenial dan dia merupakan sosok sukses membangun teknologi digital yang kini juga dekat dengan kalangan milenial.
“Dan ketiga kebutuhan untuk menjadikan sains dan teknologi sebagai input penting untuk beragam kepentingan, yang menjadi salah satu kecakapan penting para milenial, “ jelas Rahmat saat memaparkan temuan lembaganya di Jakarta, Kamis (21/12).
Baca juga : Tak Penting Dari Parpol atau Bukan, Menteri Harus Bisa Kerja
Sentimen positif terhadap Nadiem pun berlanjut lewat perannya sebagai Mendikbud. Hal itu karena pendidikan Indonesia mengalami kebuntuan yang membutuhkan terobosan dan inovasi.
Peringkat Indonesia tidak kompetitif di sub indeks input untuk Pendidikan dan Riset terlihat dari laporan Global Innovation Index (GII) 2019.Peringkat Indonesia untuk sains, matematika dan literasi yang dikeluarkan OECD, tidak mengalami perkembangan menjanjikan.
“Nadiem dan generasinya menemukan momentum mengekplorasi jamannya,” kata Rahmat.
Meski demikian, publik masih terus menunggu gebrakan yang akan dihasilkan Nadiem dengan mencari terobosan untuk mempercepat anak-anak Indonesia menguasai beragam kecakapan di abad 21.
Kecakapan Abad 21 adalah kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan TIK yang kembangkan melalui kecakapan perpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan komunikasi, kecakapan kreatif dan inovasi, serta kecakapapan kolaborasi.
“Nadiem adalah sosok yang tumbuh bersama dengan generasi milenial, memiliki pengalaman dan sukses mendirikan dan memimpin bisnis perusahaan rintisan, dan memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjadikan teknologi sebagai keunggulan,” tutur Rahmat.
Harapan tinggi terhadap Nadiem tentu saja tidak dapat terlaksana begitu saja walaupun Nadiem berpengalaman mengantarkan Gojek menjadi perusahan rintisan berskala unicorn.
“Penyelenggaraan sektor privat dan sektor publik jelas berbeda. Akan tetapi telah lama juga pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, meminjam dan menggunakan penyelenggaraan praktik-praktik terbaik di sektor privat untuk kepentingan publik. Misalnya, Nadiem dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan dan pemerataan pendidikan Indonesia yang tengah berlangsung di negara lain ” jelas Rahmat.
Menurutnya, pendekatan generasi Nadiem dan generasi sebelumnya memang berbeda. Mereka berpikir untuk melihat masalah dan berkontribusi dalam pemecahannnya tanpa berlama-lama dalam proses perencanaan.
“Mereka adalah para eksekutor yang berproses menemukan cara terbaik mengatasi masalah,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, semua kemampuan dan pengalaman Nadiem membutuhkan dukungan.
“Kita harus memberikan kesemapatan yang fair kepada Nadiem untuk mengekplorasi momentumnya,” tegas Rahmat.
Dari pemaparan riset Next Policy, total ada 681.937 cicitan untuk kabinet Jokowi-Ma’ruf secara rata-rata, sentimen netral (24.828) mengungguli sentimen positif (11.646) dan negatif (16.982).
Baca juga : Nadiem Makarim di antara Dua Pondasi Pendidikan Kita
Menteri KKP Edhy Prabowo menyumbang sentimen negatif tertinggi karena menggantikan Menteri Susi sebagai menteri yang populer di kabinet terdahulu.
Menteri Basuki Hadimuljono mendatangkan sentimen positif yang tinggi karena telah dipercaya publik kinerjanya dalam pembangunan infrastruktur.
Nadiem Makarim yang dipercayai sebagai Mendikbud mendapatkan perhatian tertinggi dari warganet. Sementara itu, sektor ekonomi kreatif dan pariwisata yang dinakhodai oleh Menteri Wishnutama memunculkan harapan yang cukup tinggi.
Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal hastiadi mengatakan, era media sosial, kinerja kabinet mendapatkan perhatian tinggi publik. Kemampuan kabinet dan menteri-menteri memanfaatkan media sosial untuk membangun kepercayaan dan dukungan publik menjadi penting.
"Sejalan dengan pengaruh kuat media sosial, strategi tata kelola berbasis branding menjadi pilihan yang tepat untuk menguatkan citra organisasi dan pemimpin mendukung penyelenggaraan kebijakan publik," kata Fithra. (RO/OL-7)
BAKAL calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diramal menghadapi lawan tangguh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
LEMBAGA Survei Indonesia (LSI) mencatat mayoritas warga tak ingin Edy Rahmayadi kembali maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara (Sumut) 2024.
KEKERASAN digital pada anak di Indonesia kian memprihatinkan. Bullying dan judi online Jadi kekerasan digital pada anak yang paling sering muncul di medsos.
Dalam hasil survei ini, Hadiyanto Rasyid yang merupakan wali kota Palu saat ini menunjukkan keunggulan yang signifikan.
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman belum mampu mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan.
Survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan hasil respon publik terhadap simulasi tiga kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) didorong melakukan perombakan jajaran menteri dan kepala lembaga di sisa masa pemerintahan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi masih sibuk menangani sejumlah kepentingan Indonesia di luar negeri di tengah isu banyaknya menteri yang diisukan mundur dari Kabinet Jokowi
Salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju yang belakangan ini diisukan mundur adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani
Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy telah mengajukan surat pengunduran diri pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
CUTI bagi pejabat negara, termasuk menteri atau pejabat setingkat menteri, saat melakukan kampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 perlu diatur ulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved