Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengguna Vape Sanksi Korban Tewas di AS karena Vape

Antara
14/9/2019 22:17
Pengguna Vape Sanksi Korban Tewas di AS karena Vape
Pengguna vape(AFP)

ORGANISASI konsumen Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) menolak anggapan rokok elektronik atau yang dikenal dengan nama vape menjadi penyebab kematian beberapa remaja di Amerika Serikat (AS).    

Ketua Penasihat AVI, Dimasz Jeremiah, Sabtu (14/9), mengatakan meski para korban meninggal termasuk ratusan lainnya yang dirawat mengaku menggunakan vape sebelum kesehatannya terganggu, tidak berhubungan dengan vape itu sendiri.    

"Persamaan terbesarnya antara korban yang sampai ratusan itu bukan di vapenya, melainkan pada ganja ilegal yang berminyak atau oil based itu yang mereka hisap," kata Dimasz saat dihubungi.    

Baca juga: Komnas Pengendalian Tembakau Dorong Larangan Vape

Pasalnya, menurut Dimasz, di AS ada sekitar 11 juta pengguna vape dan yang menjadi kasus hanya ada beberapa ratus yang dekat dan tersangkut benda ilegal yakni ganja yang dicairkan tersebut.    

"Jadi bukan di vapenya. Ini kayak epidemi begitu. Terjadi pada beberapa ratus orang di kelompok umur yang kira-kira sama yakni anak muda dan mereka juga selain terbukti vaping juga terbukti menghisap ganja ilegal," ucapnya.    

Dimasz sendiri mengaku tidak mengetahui bagaimana proses distribusi dan seperti apa penggunaan ganja ilegal tersebut di AS, namun dia menduga barang terkategori narkotika tersebut dijual dengan bentuk siap pakai. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya