Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PULUHAN imigran kembali berdemo depan kantor United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) di Kebon Sirih, Jakarta (8/8). Sejak 31 Juli, mereka menggelar aksi tersebut dan belum mendapat jawaban dari UNHCR.
"Kami datang tiap hari sejak 31 Juli. Kami berada di sini dan kami akan terus berada di sini setiap hari," kata imigran asal Irak, Ahmed Dalil, Kamis (8/8).
Adapun tuntutan yang mereka suarakan kepada UNHCR adalah kepastian nasib karena sudah bertahun-tahun berada di Indonesia dan belum ada proses menuju negara tujuan akhir.
"Enam tahun sudah saya di Indonesia dan belum mendapat bantuan UNHCR," imbuhnya.
Sementara itu, Sabihullah Husaini asal Afganistan mengatakan selama ini proses perpindahan ke negara tujuan oleh UNHCR tidak adil.
"Prosesnya tidak adil, misalnya saya masuk ke Indonesia tahun 2013 dan ada yang masuk tahun 2015 sudah pergi ke negara ke tiga," ungkapnya.
Baca juga: Indonesia Tuntut UNHCR Ikut Tanggung Jawab Soal Pencari Suaka
UNHCR, menurutnya, lebih memprioritaskan imigran yang berkeluarga dan anak-anak. Sementara yang belum berkeluarga sering diabaikan meskipun sudah bertahun-tahun berada di Indonesia. Husaini menambahkan, setiap hari mereka berdemo mulai dari jam 08.00-17.00 WIB. Hal itu akan terus dilakukan sampai ada jawaban yang mereka harapkan.
Imigran Afganistan lainnya bernama Alli juga mengatakan hingga hari kesembilan belum ada jawaban dari UNHCR.
"Mereka meminta tiga perwakilan dari kami untuk berdiskusi namun kami menolak, karena kejadian sebelumnya itu mereka hanya memproses tiga orang yang mewakili itu," tuturnya.
Kebanyakan imigran berasal dari Timur Tengah, konflik yang terjadi di negara mereka membuat ingin pergi untuk mencari suaka ke negara lain. Mereka meminta kepada UNHCR, selaku organisasi PBB yang mengurus imigran, untuk membantu mereka. Adapun negara-negara yang menjadi tujuan akhir mereka adalah Kanada, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia.
Berdasarkan pantauan, terdapat puluhan imigran di depan kantor UNHCR. Selain itu, beberapa anggota kepolisian juga berada di sekitar kantor UNHCR. Demonstrasi berjalan damai dan tidak mempengaruhi lalu lintas di sekitarnya.(OL-5)
Seorang anak dicabuli ketika sedang mengungsi dari banjir Gorontalo
Olimpiade Paris 2024 akan diwarnai dengan berbagai kisah inspiratif, kontroversi, dan semangat persatuan di tengah situasi global yang kompleks.
Puluhan warga sipil Palestina tewas dan terluka pada Minggu (14/7) akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
Dua kapal yang mengangakut 44 imigran Bangladesh dan Rohingya terdampar di Pulau Rote, NTT, Senin (8/7).
Juru bicara PRCS, Nebal Farsakh, melaporkan pengungsian hampir dua juta orang di Jalur Gaza di tengah kondisi yang semakin memburuk.
Pernyataan itu muncul setelah dilaporkan bahwa dokter Jerman mengatur evakuasi 32 anak-anak yang terluka parah dari Gaza, namun pemerintah menundanya selama berbulan-bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved