Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DARIPADA tahun sebelumnya, nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 2019 jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami kenaikan.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok Suprayitno, pada Taklimat Media tentang Analisis UN 2019 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (7/5).
Acara ini dihadiri Irjen Kemendikbud, Muchlis R Loedin, Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Harris Iskandar, Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kemendikbud, Bambang Suryadi, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, M Abduh, Direktur Pendidikan Menengah Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Renani, dan perwakilan Kementerian Agama.
Totok Suprayitno memaparkan, kenaikan nilai UN di kedua jenjang SMA dan SMK antara lain untuk mata pelajaran (mapel) Matematika terjadi kenaikan 1,53 poin, Bahasa Indonesia naik 1,9 poin, Bahasa Inggris naik 1,19 poin, dan teori kejuruan naik 1,4 poin.
Adapun untuk nilai rata-rata UN SMA turut mengalami kenaikan di kelas IPA, Bahasa Indonesia naik 1,58 poin, Bahasa Inggris naik 0,06 poin, Matematika naik 2,04 poin, Fisika naik 2,2 poin, Biologi naik 1,83 poin, sedangkan Kimia turun 0,22 poin.
"Jadi hanya mapel Kimia yang mengalami penurunan dan kami sedang teliti masalah ini," ungkap Totok.
Untuk kelas IPS, Bahasa Indonesia naik 0,34 poin, Bahasa Inggris naik 2,15 poin, Matematika naik 1,42 poin, Ekonomi naik 4,63 poin, Sosiologi naik 0,28 poin, dan Geografi 0,13 poin. Untuk kelas Bahasa, mata pelajaan Bahasa Indonesia naik 1,4 poin, Bahasa Inggris 1,56 poin, Matematika naik 2,22 poin, Sastra naik 0,03 poin, Antropologi naik 1,27 poin, dan Bahasa Asing naik 0,12 poin.
Sementara, nilai rata-rata jenjang SMK untuk Bahasa Indonesia 65,72, Bahasa Inggris 35,36, Matematika 35,26, dan teori kejuruan nilai rata-rata 44,12 atau secara keseluruhan nilai rata-ratanya 46,72.
Baca juga: Seluruh Jemaah Indonesia akan Dapat Layanan Bus Salawat
Totok menjelaskan, beberapa kabupaten dan kota yang sebagian SMA jurusan IPA dan IPS serta SMK di wilayahnya yang beralih dari Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) ke Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2019, semuanya mengalami koreksi rerata nilai hingga 30 poin.
Menurut Totok, Kemendikbud telah mengirim hasil UN ke daerah untuk ditindaklanjuti hasil diagnosisnya.
"Hasil UN dapat menjadi refleksi tentang kekurang dan kelebihan untuk dapat dimanfaatkan meningkatkan kualitas siswa, guru, dan sekolah di daerah masing masing," tukasnya.
Dirjen PAUD dan Dikmas, Harris Iskandar, menambahkan, khusus UNBK yang telah digelar berjalan baik dan patut ditingkatkan pelaksanaannya tahun depan.
"Kita berharap terus ditingkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan UNBK tahun mendatang," kata Harris.
Sementara itu, Irjen Kemendikbud, Muchlis, menyatakan, pihaknya telah emberikan nilai nol terhadap pelaku kecurangan UN tingkat SMA maupun SMK seperti yang telah terjadi kecurangan berupa penyebaran foto soal UN yang ada di komputer dan lainnya.
Menurutnya, jumlah laporan yang masuk pada 2018 sebanyak 79 laporan dan pada 2019 meningkat menjadi 126 laporan. Adapun yang dominan dalam pengaduan tentang kecurangan UN.
"Bagi siswa yang diberi nilai nol karena pelanggaran ini masih diberikan kesempatan ikuti UN perbaikan," pungkasnya. (OL-1)
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan ada sebanyak 260 orang calon peserta digugurkan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, tingkat SMA
Tahun 2023 menjadi titik puncak kebangkitan perfilman Indonesia. Hal ini ditandai dengan 50 judul film Indonesia yang berhasil melenggang ke 24 festival film internasional.
Alokasi anggaran KIP Kuliah tahun depan mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp13,99 triliun untuk 985.577 penerima pada 2024 menjadi Rp14,69 triliun di 2025.
Cak Imin : Pemerintah dapat dikatakan hebat jika mampu menyediakan pendidikan murah. Hal itu merespons kenaikan uang kuliah tunggal (UKT).
Nadiem Makarim yakin program Merdeka Belajar mampu memberikan dampak positif pada dunia pendidikan
Nah, berapa besar perubahan jumlah soal dan waktu pengerjaan UTBK SNBT 2024? Simak perubahannya secara detal di bawah ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved