Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMIKA Tretan Muslim mengatakan tidak pernah bermaksud menyinggung salah satu pihak ketika membuat konten. Pria berusia 33 tahun pemilik waralaba Bebek Carok tersebut mengatakan semua yang dia ucapkan murni datang dari keresahan saja.
“Enggak mungkin kita sengaja buat konten untuk menyerang orang. Kayak aku ingin menistakan agama. Enggak mungkin. Semua itu hanyalah keresahan kita yang mungkin ternyata orang enggak terima. Tapi bukan berarti kita memperolok agama,” ungkapnya dalam akun YouTube Kaks Production.
Lebih lanjut, dia menceritakan pengalamannya ketika membahas mengenai cara anak-anak kecil membangunkan sahur saat Ramadan. Menurutnya hal yang dia bahas itu tidak ingin menyinggung mengenai agama Islam maupun Ramadan.
Baca juga : Kunjungi Kanwil Kemenag DKI, Kardinal Suharyo Tekankan Pentingnya Solidaritas dan Subsidiaritas
“Itu aku sebel sih. Misalnya aku pernah posting soal anak kecil kalau sahur bangunin orang dengan berisik. Temen aku itu ada non muslim punya anak kecil (dan terganggu). Pas aku posting, bukan aku menjelekkan puasa dan sahurnya, tapi kelakuan orang yang berisik ini yang harusnya ditindak. Itu juga bukan ajaran agama. Harusnya puasa kan menghormati, kenapa malah berisik gitu. Kalau aku ngomong gitu, orang pasti banyak yang kaget dan menyangka aku sering menyerang agama Islam,” kata Tretan.
Tretan menambahkan dirinya pun merasa sedih terutama ketika dia membahas hal yang berkaitan dengan agama. Ada anggapan bahwa dirinya lebih banyak membela kepentingan agama lain dibandingkan agama sendiri.
“Aku sedihnya karena orang jadi salah paham terutama yang bahas agama. Misalnya aku sering kontenin membela pembangunan gereja. Orang tuh pada nyalahin aku ngebelain umat Kristen terus. Nyerang Islam dan belain Kristen. Lebih sedih lagi yang nyerang itu sesama Islam dan sesama Madura. Kamu tuh malu-maluin orang Madura katanya. Itu aku sedih karena maksud ku itu enggak begitu,” tuturnya.
Baca juga : Fatwa Salam Lintas Agama, Menag Yaqut tidak Sepakat dengan MUI
“Bahkan ada yang lebih absurd lagi bilang kalau aku enggak jualan agama aku enggak makan. Ada juga yang bilang ini orang sering belain kristen kayaknya dapat duit deh dari pendeta-pendeta,” lanjut Tretan.
Menurutnya menjadi seorang komedian merupakan hal yang sulit karena tidak ada yang menganggap pembahasan krusial menjadi sesuatu hal yang serius.
Untuk itu, dia berharap dengan banyaknya pembahasan mengenai agama dari dirinya yang merupakan seorang komedian, para pemuka agama dapat ikut terdorong untuk mengedukasi masyarakat mengenai toleransi.
“Justru aku pengen dan berharap komedian aja yang anggap aja enggak ngerti agama, banyak dosa, dan lainnya aja concern terhadap hal ini. Harusnya itu ustaz, habib dan para ulama juga speak up dong soal ini. Diajarin lah umatnya,” tegas Tretan.
“Kebiasaan orang Indonesia ini kalau misalnya ketika Natal enggak ngucapin selamat natal bilangnya untuk mu agama mu, untuk ku agama ku. Tapi ketika orang mau membangun gereja, memang agama mu urusan mu, tapi gereja mu urusan ku,” pungkasnya. (Z-3)
SAAT ini tak sedikit dari kalangan generasi Z atau Gen Z yang gemar membuat konten bertema olahraga di media sosial. Ini alasannya menurut riset.
Memiliki keterampilan menulis konten yang menarik dan informatif menjadi salah satu kebutuhan penting untuk dimiliki.
Dengan semakin ketatnya persaingan, penting bagi pengguna untuk mengetahui cara efektif meningkatkan engagement.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengadakan webinar Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk “Asal Viral, Semua Jadi Kesal”.
WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mendesak pemerintah untuk lebih serius menangani masalah judi online yang kian meresahkan di Indonesia.
Mengisi waktu liburan seperti Hari Raya Idul Adha bisa dilakukan berbagai cara yang tidak perlu keluar rumah. Misalnya, anda bisa melihat konten menarik yang diunggah oleh artis-artis K-Pop
Taoying adalah upacara inisiasi bagi mereka yang hendak menjadi penganut Taoisme.
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi konflik yang mungkin terjadi pada saat Pilkada Serentak 2024.
Dan Reynolds, vokalis Imagine Dragons, mempertanyakan agamanya dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad memaparkan makna fi sabilillah dalam istilah asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat.
Langkah ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kecintaan terhadap Al Quran di kalangan generasi muda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved