Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SUTRADARA Garin Nugroho mengungkapkan alasannya memilih penari balet Juliet Widyasari Burnett sebagai pemeran Sinta dalam film Samsara.
"Kalau dikatakan, saya memerlukan suatu 'nasi campur' untuk menemukan dunia Barat dalam film, karena ceritanya juga bangsawan, yang pada masa itu banyak orang bule menikah dengan bangsawan Bali," kata Garin, dikutip Selasa (4/6).
Garin mengemukakan kebutuhan visual yang sesuai dengan kondisi Bali pada 1930-an dalam menampilkan karakter Sinta sebagai anak berdarah campuran Indonesia dan Eropa membuat dia memilih Juliet Burnett.
Baca juga : Film Kejarlah Janji Ajak Generasi Muda tidak Golput
Di samping itu, dia memerlukan pemeran yang mampu menyerap unsur film, teater, dan seni tradisi film bisu dengan gerakan tubuh yang tepat.
Instagram @garin_film--Sutradara Garin Nugroho
"Saya membutuhkan tubuh yang mampu menyerap bunyi-bunyi yang ada dalam industri tiga elemen tadi, dan tubuhnya juga tepat dengan Indonesia, karena banyak sekali orang Barat yang tubuhnya besar-besar," kata Garin.
Baca juga : Film Musikal Melodrama Karya Garin Nugroho Tayang 2023
Sebagai penari keturunan Indonesia-Australia, menurut dia, Juliet dapat memenuhi kebutuhan peran dan memiliki kecocokan dengan kultur serta visualisasi perempuan Indonesia pada masa itu.
Tarian yang dibawakan Juliet, lanjut Garin, pun seakan dapat menyatu dengan suasana alam di Bali pada masa lalu.
Baca juga : Garin Nugroho Rayakan Kiprah 40 Tahun di Dunia Film dengan Kegembiraan
Garin juga menyampaikan bahwa Juliet dapat secara lugas memberinya saran untuk improvisasi adegan.
"Makanya saya pilih Juliet, dan kebetulan dia pebalet ternama dan menjadi ciri dari karya ini. Kebetulan juga dia assamble-nya dengan Ario Bayu," katanya.
Baca juga : Sepeda Presiden, Film Terbaru Garin Nugroho
Samsara berlatar Bali pada tahun 1930-an. Film ini bercerita tentang Darta, pria dari keluarga miskin yang lamarannya ditolak oleh keluarga Sinta yang kaya raya.
Penolakan itu mendorong dia untuk membuat perjanjian dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap demi mendapatkan kekayaan, tetapi proses itu justru menimbulkan penderitaan.
Tokoh Darta diperankan oleh aktor Ario Bayu, sedangkan tokoh Sinta diperankan oleh Juliet.
Samsara menampilkan elemen pertunjukan tradisional Bali seperti gamelan, tari tradisional, topeng, dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer. (Ant/Z-1)
Hanung Bramantyo menjelaskan tema cerita dari film Gowok Kamasutra Jawa mengambil referensi dari salah satu naskah dalam kesusastraan Jawa berjudul Serat Centhini.
Jose Purnomo adalah seorang sutradara yang sudah menghasilkan film-film hits seperti Jailangkung, Pulau Hantu, Rumah Kentang, Alas Pati, dan masih banyak lagi.
Sakaratul Maut mengisahkan kehidupan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri terhormat di Desa Umbul Krida.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Menghadirkan pocong di dalam film Possession: Kerasukan, dalam sesi tanya jawab banyak sekali pertanyaan dari para penonton mengenai hantu khas Indonesia itu.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Ario Bayu berperan sebagai Darta dalam film Samsara, beradu peran dengan penari balet Indonesia-Australia Juliet Widyasari Burnett, yang memerankan tokoh Sinta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved