Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SUTRADARA film Malam Pencabut Nyawa, Sidharta Tata, mengungkapkan alasan menggunakan judul baru untuk karyanya itu, alih-alih memakai judul dari novel yang menjadi sumber adaptasi film tersebut, Respati.
Malam Pencabut Nyawa merupakan film horor yang kisahnya diadaptasi dari novel bertajuk Respati karya Ragil JP.
Sutradara yang akrab disapa Tata itu mengaku memilih judul Malam Pencabut Nyawa karena mempertimbangkan pasar perfilman di Indonesia yang masih menggandrungi genre film horor.
Baca juga : Film Malam Pencabut Nyawa akan Tayang di Bioskop Mulai 22 Mei
"Kita selalu melihat potensi pasar yang ada seperti apa dan ke sini kan memang horor masih menjadi primadona bagi para penonton Indonesia," kata Tata, dikutip Rabu (15/5).
Baca juga : Film Paku Tanah Jawa Angkat Kisah Gunung Tidar, Tayang 6 Juni 2024
Lebih lanjut, Tata menuturkan judul Malam Pencabut Nyawa dipilih agar kesan genre horor yang ingin disampaikan dalam film ini lebih mudah diserap oleh masyarakat.
Menurutnya, hal ini juga menjadi upaya tim produksi agar film tersebut lebih dekat dengan penonton.
"Penggunaan Malam Pencabut Nyawa itu adalah sesuatu yang menurut kami bersama puitis tapi tetap menjaga supaya kita masih bisa mendapatkan pasar di Indonesia," ujar Tata.
Baca juga : Film Malam Pencabut Nyawa Akan Tayang di 10 Negara
Produser film Aoura Lovenson Chandra menambahkan, pihaknya tidak memakai judul Respati karena nama tersebut dinilai belum familiar di telinga orang Indonesia. Sehingga judul yang lebih deskriptif menjadi pilihan agar tema film yang ingin dihadirkan lebih mudah diterima calon penonton.
"Lebih baik kita memberikan judul yang lebih deskriptif yang sedikit memberikan lebih informasi mengenai film dan ceritanya," ujar Aoura.
Film Malam Pencabut Nyawa arahan sutradara Sidharta Tata digarap rumah produksi BASE Entertainment. Film ini dibintangi Devano Danendra, Keisya Levronka, Mikha Hernan, Fajar Nugra, Ratu Felisha, Budi Ros, dan Kiki Narendra.
Baca juga : Bryan Domani Mengaku Kesal dengan Karakternya di Film Temurun
Malam Pencabut Nyawa akan tayang di bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2024.
Selain di Indonesia, Malam Pencabut Nyawa juga akan ditayangkan di lebih dari 10 negara yakni Malaysia, Brunei, Singapura, Kamboja, Vietnam, Taiwan, Mongolia, CIS/Baltic (Rusia dan sekitarnya), dan Amerika Serikat.
Di bioskop mancanegara, film tersebut tayang dengan tetap memakai judul dari novelnya yaitu Respati. (Ant/Z-1)
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Susan Sameh mengaku bisa merasakan kehadiran makhluk gaib serta pernah melihat dan diganggu oleh makhluk halus.
Sakaratul Maut mengisahkan kehidupan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri terhormat di Desa Umbul Krida.
Janji Darah merupakan film bergenre horor, pesan seputar kasih sayang dan cinta dalam film ini diharapkan dapat tersampaikan kepada penonton.
Sekawan Limo mengikuti kisah Bagas, Lenni, Dicky, Juna, dan Andrew yang dipersatukan ketika mendaki Gunung Madyopuro.
Sakaratul Maut mengisahkan tentang Pak Wiryo dan Bu Wiryo, sepasang suami istri terpandang di Desa Umbul Krida. Keluarga mereka terlihat bahagia dan baik-baik saja.
Kampung Siluman Pulo Majeti mengisahkan tentang seorang warga Pulo Majeti yang membatalkan pernikahan dengan raja jin, sehingga anak perempuannya yang berusia 5 tahun dipinang bangsa jin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved