Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTOR Jefri Nichol tengah begitu bersinar di kancah perfilman Indonesia. Ia pun telah memerankan berbagai film ternama. Hal itu kerap kali membuatnya sibuk dan memfokuskan diri untuk menyelesaikan sejumlah kontrak film layar lebar.
Pria 25 tahun itu belum sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas meski telah lulus sekolah menengah atas pada 2018 silam. Namun, dia tetap memiliki target untuk berkuliah dan mengutarakan keinginannya untuk bisa melanjutkan pendidikannya.
“Ingin banget bisa meneruskan kuliah, walaupun sudah 25 tahun tapi saya tidak merasa gengsi. Justru saya merasa gengsi karena sampai sekarang belum sempat meneruskan kuliah,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/2).
Baca juga : Erick Estrada Terharu Jadi Pemeran Utama Film Mendung Tanpo Udan
Lelaki yang akrab disapa Nichol tersebut sesungguhnya memiliki keinginan untuk menempuh perkuliahan. Hanya saja, ia tidak dapat memastikan kapan rencana itu akan diwujudnyatakan. Nichol mengatakan sebelumnya pernah belajar IT pada masa sekolah.
“Dulu saya sekolah di SMK dengan jurusan IT jadi belajar coding, membuat games,” ujar pria yang telah terjun di dunia perfilman Indonesia sejak 2013 itu.
Akan tetapi, Nichol mengaku tidak akan mengambil jurusan IT lantaran saat ini dia lebih tertarik untuk mempelajari dunia sinematik dan berencana mengambil jurusan film dan filsafat.
Baca juga : Aktor Gandhi Fernando Kembali Jadi Produser
Di samping itu, Jefri Nichol juga tidak akan meninggalkan dunia perfilman dan profesi keaktorannya ketika ia menempuh perkuliahan nanti.
“Setelah lulus itu memang terpikir untuk melanjutkan kuliah di jurusan film tapi setelah berpikir-pikir lagi sepertinya saya juga membutuhkan filsafat juga,” jelasnya.
Sebagai aktor yang sering melihat dan terlibat dalam proses produksi film, Nichol mengungkapkan sangat tertarik dengan kerja-kerja para produser terutama dalam proses penulisan skrip dan dinamika directing film. Hal itu memantik dirinya ingin mengambil spesifikasi penjurusan directing dan script writer.
Baca juga : Iqbaal Ramadhan Jadi Pemeran dan Produser di Film Perayaan Mati Rasa
“Saya berencana mengambil jurusan film dengan arah konsentrasi yang lebih mempelajari penulisan skrip dan directing. Saat melihat Mas Tata (produser) men-direct beberapa film yang saya perankan seperti di Pertaruhan dan Ali Topan, dia seperti banyak tahu segalanya, dia sudah tahu harus ngapain, semua pengetahuan itu sepertinya datang dari pengalaman juga,” jelasnya.
Nichol juga menginginkan jurusan kuliah yang berkaitan dengan film bukan di dalam negeri melainkan ia berencana mengambil perkuliahan di luar negeri.
“Kalau dalam negeri, kan gue sudah ketemu sama sineas-sineas perfilman Indonesia, dengan para filmmaker-nya. Jadi, gue bisa belajar langsung dari mereka. Tinggal tanya-tanya saja. Pengennya, sih, di luar negeri biar dapat ilmu baru saja gitu,” tuturnya.
Baca juga : Bryan Domani Siap Bintangi Film Horor untuk Kali Pertama
Tertantang dengan film komedi
Kendati telah terjun dalam perfilman Indonesia sejak 2013 silam, Jefri Nichol tidak pernah melakoni film bergenre komedi. Hal itu membuatnya merasa tertantang sekaligus merasa takut jika harus mengambil film komedi.
“Ingin bermain di film komedi, tapi takut nggak lucunya aja,” ungkap Jefri Nichol.
Baca juga : Johnny Depp Tegaskan Popularitas bukanlah Hal Penting
Meski demikian, Nichol menilai dirinya tidak memiliki bakat untuk berkomedi. Baginya, sebuah komedi memiliki struktur yang cukup sulit untuk diperankan.
“Untuk berkomedi harus memiliki kemampuan yang mumpuni. Kayak harus ada timing, set up, punchline. Kayak oh my god itu kan butuh skill,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Nichol mengungkapkan jika dirinya saat ini masih nyaman untuk berperan dalam film action dan drama. “Paling enjoy drama sama action sih, paling fun,” katanya.
Baca juga : Mengenal Siapa Sosok Ali Topan
Diketahui, saat ini, Nichol telah membintangi puluhan judul film dengan berbagai genre mulai dari drama, romansa, horor hingga action. Kendati demikian, pemeran Ali Topan tersebut tak menampik jika ada tawaran film di luar dari genre tersebut.
Pasalnya, hal yang terpenting bagi Nichol dalam menerima tawaran film yakni cerita yang akan disajikan. Oleh sebab itu, Nichol mengungkapkan jika dirinya saat ini masih nyaman untuk berperan dalam film action dan drama.
"Enggak (nolak) juga sih, tergantung ceritanya. Kalau ceritanya memang menarik, terus karakternya juga kuat di ceritanya aku mau-mau aja,” tandasnya. (Z-1)
Film Ali Topan yang tayang mulai hari ini, dibintangi Jefri Nichol (Ali Topan) dan Lutesha Sadhewa(Anna Karenina).
Jefri berharap film Ali Topan dapat menginspirasi penonton tentang semangat memberontak dan mendambakan kebebasan tapi tetap bertanggung jawab.
“Ali Topan nih pioneer dan simbol pemberontakan bad boy Indonesia,” kata Jefri Nichol. “Tanpa Ali Topan, gak bakal ada, tuh, Balada Si Roy, Dilan, Nathan, dan yang lain sebelumnya.”
Dalam teaser resmi, Ali Topan digambarkan sebagai pemuda yang menjalani kehidupan di jalanan Blok M dan Warung Seni bersama gengnya.
Penayangan film Ali Topan di JAFF18 merupakan bagian dari program JAFF Indonesian Screen Awards, bersama tujuh film Indonesia lainnya.
FILM horor komedi Rumah Dinas Bapak yang disutradari Bobby Prasetyo akan rilis pada 8 Agustus 2024. Dibintangi Dodit Mulyanto, Putri Ayudya, Fajar Nugra, Sadana Agung, Yasamin Jasem
Bahkan judul novel dan film tersebut pun sama. Heartbreak Motel adalah film bergenre drama. Tentu saja dalam film ini terdapat aktor-aktor ternama yang memerankannya.
Setelah lima tahun absen dari dunia perfilman, aktor Korea Selatan, Joo Jung Suk kembali bermain film komedi berjudul Pilot.
Sidharta Tata menjelaskan ide cerita film Sakaratul Maut berasal dari hal-hal kecil dan umum terjadi dalam konteks ruang sosial masyarakat, terutama di kampung.
Fabio Asher mengaku merasa bangga karena dilibatkan dalam karya terbaru Melly Goeslaw ini.
Film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years memperlihatkan perjalanan karier Rossa di industri musik serta perjuangannya sebagai ibu bagi putra semata wayangnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved