Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANTUSIASME menyelimuti jagat perfilman Indonesia menjelang rilisnya film aksi 13 Bom di Jakarta. Karya yang disajikan Visinema Pictures, dibalut sentuhan sutradara Angga Dwimas Sasongko dan produser Taufan Adryan, akan menyapu bioskop-bioskop Indonesia mulai 28 Desember 2023. Sebuah pengalaman sinematik yang dijanjikan tidak hanya menghibur, namun juga mengguncang hati penonton.
Sebelum tirai resmi dibuka, kemegahan film ini telah diprediksi melalui rangkaian acara yang mengundang decak kagum. Press screening dan gala premiere di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/12), menjadi magnet para pecinta film yang ingin merasakan sensasi sebelum tayang serentak. Kehadiran media, kru film, dan bintang-bintang film 13 Bom di Jakarta turut meramaikan suasana, seolah menciptakan euforia menjelang hari-H penayangan.
Visinema Pictures kembali menegaskan komitmennya melalui film ini. Angga Dwimas Sasongko, selaku sutradara sekaligus CEO Visinema, memberikan pandangan lebih dalam terkait produksi film ini.
Baca juga: Tayang 28 Desember, Ongkos Produksi Film 13 Bom di Jakarta Capai Rp75 Miliar
Ia menyatakan 13 Bom di Jakarta bukan semata-mata film aksi biasa. Film ini adalah pernyataan nyata bahwa sineas Indonesia memiliki kemampuan dan kreativitas untuk menghasilkan karya berskala besar, dibuktikan dengan penggunaan ribuan peluru hampa, senjata otentik, dan adegan ledakan mobil yang memukau.
Sejak awal, Visinema ingin melebihi batas-batas di industri perfilman Indonesia, memberikan sesuatu yang segar bagi penonton.
“Film 13 Bom di Jakarta dikerjakan dengan niat, passion, dan kemampuan untuk membuat penonton Indonesia bisa merasakan pengalaman menonton yang seru, mencekam dan tak terlupakan. Mudah-mudahan bisa memberikan rasa percaya diri ke industri, termasuk ke penontonnya mengenai kemampuan filmmaker Indonesia,” kata Angga.
Baca juga: Ganindra Bimo Didukung Istri Tampil di Film 13 Bom di Jakarta
Tidak hanya menjadi ajang pelepas rindu bagi penggemar aksi penuh adrenalin, 13 Bom di Jakarta juga menjanjikan sebuah perjalanan emosional melalui kedalaman cerita yang memikat.
Chicco Kurniawan, yang memerankan karakter utama bernama Oscar, memberikan wawasan terkait sisi unik dari film ini. Menurutnya, penonton tidak hanya akan disuguhkan aksi spektakuler, tetapi juga akan merasakan kehidupan sehari-hari yang autentik melalui sudut pandang karakter-karakternya.
“Aku merasa 13 Bom di Jakarta adalah film yang besar. Selain itu juga akan menjadi film aksi-spionase pertama di Indonesia, dengan teknis yang menggunakan practical effect. Penonton bakal menemukan banyak sekali reaksi-reaksi asli yang ikut dirasakan oleh seluruh cast and crew pas syuting. Semoga itu semua bisa sampai ke penonton. Banyak juga pesan moral yang bisa penonton dapatkan di sini. Bukan cuma action tapi juga ada kedalaman cerita dan slice of life,” ungkap Chicco, memberikan bocoran akan pengalaman yang lebih dari sekadar aksi.
Bagian tidak terpisahkan dari perjalanan yang intens ini adalah peran dari Rio Dewanto, yang memerankan karakter teroris bernama Arok.
Menyadari kompleksitas karakternya, Rio menyampaikan tantangan dan pencapaian pribadinya melalui 13 Bom di Jakarta.
“Gue enggak pernah membayangkan bisa memainkan karakter ini. Gue pun sudah lama enggak main di film yang menantang gue untuk menciptakan suatu karakter. Cerita di 13 Bom di Jakarta bukan sekadar action keren tapi ada pesan yang ingin kita pengen sampaikan ke penonton,” tambah Rio, menegaskan bahwa film ini tidak hanya tentang kegembiraan visual, tetapi juga menyimpan pesan moral yang dapat diresapi oleh penonton.
Sebelum gempuran aksi ini mencapai seluruh penjuru negeri, 13 Bom di Jakarta telah melalui serangkaian pemutaran spesial. Menutup tirai di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023 pada 2 Desember, film ini juga telah menyapa penonton di berbagai kota seperti Malang, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Bandung, dan Depok. Sebuah pencapaian lainnya adalah keikutsertaan film ini di panggung internasional, dengan diputar di International Film Festival Rotterdam (IFFR) pada awal 2024. (Z-1)
“Di akting, gue bisa dapetin peran yang gue butuhin dalam hidup, bisa jadi siapa pun. Tapi, kalau nyanyi dan bermusik, gue bisa luapkan semua emosi gue," ujar Ardhito.
Sempat sulit mengatur keseimbangan porsi bekerja dan menikmati hidup, Ardhito mengungkapkan dirinya sampai dinasehati dan diberi banyak masukan oleh teman-temannya.
Selama ini, untuk menjaga kesehatannya, Bimo banyak minum air putih dan tidak mengonsumsi minuman manis.
Ardhito Pramono berperan sebagai William, sosok anak muda pendiri perusahaan mata uang digital yang mahir di bidang teknologi.
Dalam kehidupan nyata, ternyata Ardhito sendiri pernah merasakan diteror secara personal. Ia mendapatkan pesan berisi ancaman melalui internet dari orang yang tak dikenal.
Di luar dari kesibukannya sebagai aktor, suami dari aktris Atiqah Hasiholan itu juga dikenal sebagai family man sekaligus pengusaha.
Hanung Bramantyo menjelaskan tema cerita dari film Gowok Kamasutra Jawa mengambil referensi dari salah satu naskah dalam kesusastraan Jawa berjudul Serat Centhini.
Jose Purnomo adalah seorang sutradara yang sudah menghasilkan film-film hits seperti Jailangkung, Pulau Hantu, Rumah Kentang, Alas Pati, dan masih banyak lagi.
Sakaratul Maut mengisahkan kehidupan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri terhormat di Desa Umbul Krida.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Menghadirkan pocong di dalam film Possession: Kerasukan, dalam sesi tanya jawab banyak sekali pertanyaan dari para penonton mengenai hantu khas Indonesia itu.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved