Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SUTRADARA sekaligus penulis Sidharta Tata mengaku tertantang untuk menaikkan kualitas film horor Tanah Air lewat debut film panjangnya yang berjudul Waktu Maghrib yang sudah tayang di bioskop mulai 9 Februari 2023.
Melalui keterangan tertulis, yang dikutip Selasa (14/2), Sidharta mengatakan horor merupakan salah satu genre film favoritnya namun dia merasa film horor berkualitas di Indonesia masih sangat terbatas.
"Sebagai seorang sutradara, selain tertantang dengan teknis pembuatan yang kompleks, saya ingin menaikkan kualitas level film horor di Indonesia. Sehingga, harapannya film horor akan tetap berada di panggung yang terhormat dan bermartabat," katanya.
Baca juga: Trailer Sudah Ditonton 1,2 Juta Kali, Waktu Maghrib Siap Tayang 9 Febuari
Ditulis oleh Sidharta Tata bersama Agasyah Karim, Khalid Kashogi, dan Bayu Kurnia, Waktu Magrib bercerita tentang Adi dan Saman yang sering dihukum Bu Woro, guru mereka yang disiplin dan galak.
Suatu hari, kekesalan Adi dan Saman terhadap Bu Woro memuncak. Mereka menyumpahi guru itu bersamaan dengan berkumandangnya adzan maghrib. Sejak itu, Adi dan Saman mengalami teror yang mengerikan.
Waktu Maghrib, yang diproduksi Rapi Films dan Sky Media, dibintangi oleh sederet aktor muda dan berbakat mulai dari Aulia Sarah, Taskya Namya, Ali Fikry, Bima Sena, Nafiza Fatia Rani, dan Andri Mashadi.
"Tertarik banget untuk main di film ini, karena tahu diproduksi sama Rapi Films. Pas tahu kalau sutradaranya juga mas Tata, kayak wah, ini dia nih salah satu sutradara yang dari dulu pengin aku kerja bareng," ujar Aulia.
"Apalagi dengan karakter Bu Woro yang berbeda dengan film-film aku sebelumnya dengan look hijab. Karakternya sangat abu-abu," lanjut dia.
Waktu Maghrib menjadi film horor pembuka 2023 dari Rapi Films, yang tahun lalu memproduksi Pengabdi Setan 2: Communion dan Qodrat.
Produser eksekutif film Waktu Maghrib Sunil G. Samtani mengatakan, Rapi Films konsisten memproduksi dan mendistribusikan film-film horor yang laris dan berkualitas. Ia pun berharap film tersebut dapat diterima dan dinikmati oleh penonton Indonesia. (Ant/OL-1)
Hanung Bramantyo menjelaskan tema cerita dari film Gowok Kamasutra Jawa mengambil referensi dari salah satu naskah dalam kesusastraan Jawa berjudul Serat Centhini.
Jose Purnomo adalah seorang sutradara yang sudah menghasilkan film-film hits seperti Jailangkung, Pulau Hantu, Rumah Kentang, Alas Pati, dan masih banyak lagi.
Sakaratul Maut mengisahkan kehidupan Pak Wiryo dan Bu Wiryo, pasangan suami istri terhormat di Desa Umbul Krida.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Menghadirkan pocong di dalam film Possession: Kerasukan, dalam sesi tanya jawab banyak sekali pertanyaan dari para penonton mengenai hantu khas Indonesia itu.
Serial ini akan tayang serentak di sekitar 190 negara. Selain sutradara, dalam serial ini skenario juga bukan saja ditulis oleh Joko, melainkan dengan beberapa tim penulis.
Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika wa 'alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama'u, wabtallatil 'uruqu, wa tsabatal ajru, insya Allah.
Film Waktu Maghrib dibintangi oleh sederet aktor muda dan berbakat, antara lain Aulia Sarah, Taskya Namya, Ali Fikry, Bima Sena, Nafiza Fatia Rani, dan Andri Mashadi.
Berperan sebagai Karta, seorang pria yang hidup sendiri di dalam hutan, mengharuskan Andri terlihat sangat kurus.
Ali, yang berperan sebagai Adi, adalah satu dari tiga bersaudara yang menjadi biang dari rentetan teror mistis yang menghantui desa tempat mereka tinggal.
Trailer film yang disutradarai Sidharta Tata itu dibuka dengan seorang anak perempuan yang mengajak pulang dua temannya karena sudah masuk waktu maghrib dan khawatir diculik hantu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved