Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTRIS Happy Salma berpendapat penggambaran sisi kemanusiaan pada karakter yang ia perankan menjadi salah satu daya tarik film Before, Now & Then (Nana), karya sutradara Kamila Andini.
"Menurut saya, film periode ini bisa masuk ke dalam festival internasional, seperti Berlinale, mungkin karena sisi kemanusiaannya yang tinggi karena tidak mengkultuskan seseorang. Ya, biasa aja," kata Happy saat dijumpai wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (25/1).
Dalam film tersebut, Happy membawakan karakter utama sebagai Raden Nana Sunani dengan latar waktu era 1960-an.
Baca juga: Seol Kyung-gu Akui tidak Mudah Berperan Jadi Politisi
Penggambaran karakter Nana sebagai perempuan pada umumnya membuat aktris itu bersemangat mendalami peran meski menemukan kesulitan.
"Dia perempuan biasa. Yang menyenangkan adalah saya tidak memerankan tokoh heroik, kepahlawanan, atau apa. Dia sama seperti ibu dan nenek kita yang punya kelebihan dan kekurangan, tapi kita tetap sayang," ujarnya.
Happy mengatakan kesepakatan di antara tim inti produksi atas penggunaan bahasa Sunda secara penuh dalam dialog telah memberinya keyakinan untuk terlibat di dalam film Nana.
Apalagi, lanjutnya, film berbahasa Sunda sudah lama tidak muncul di kancah perfilman Indonesia setelah Lutung Kasarung (1928), yang dibuat sutradara Belanda.
"Saya orang Sunda, saya harus main di tanah kelahiran saya. Saya belum nonton filmnya, nih. Saya tidak sabar, membayangkan juga nggak tahu ini festivalnya," tuturnya.
Meski lahir dan tumbuh di tanah Sunda, Happy mengaku kesulitan ketika memahami dialog bahasa Sunda lawas era 50 hingga 60-an. Namun, ia merasa beruntung sebab terdapat sejumlah mentor yang difasilitasi oleh tim produksi untuk mendampingi para aktor belajar dan berlatih berbicara bahasa Sunda lawas.
"Kerja keras itu tidak sia-sia. Jadi kalaupun nanti ditanyakan di Berlin Film Festival, kita bisa mempertanggungjawabkan bahwa bahasa yang digunakan juga betul-betul bahasa yang baik dan benar," katanya.
Menurut Happy, bahasa daerah tidak semestinya menjadi penghambat untuk berkomunikasi dengan siapapun. Kabar mengenai masuknya film Nana di Festival Berlin telah mematahkan kekhawatiran bahwa film berbahasa daerah hanya dipasarkan di cakupan lokal.
Happy mengatakan dirinya juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan nanti ketika hadir di Berlinale untuk mempelajari bagaimana para sineas dunia berbicara mengenai isu dan perasaan-perasaan mereka.
"Bahasa daerah bukan penghambat kita untuk menyampaikan sebuah ideologi atau gagasan. Berlinale memberi kepercayaan diri bahwa bisa, kok, selama isunya sampai," pungkas Happy. (Ant/OL-1)
Ddaya tarik terbesar bagi para selebritas Hollywood adalah cabang olahraga senam artistik.
Snoop Dogg akan membawa obor Olimpiade melalui jalan Saint-Denis di utara Paris, tempat Stadion Olimpiade Stade de France pada Jumat (26/7).
Beberapa selebriti Indonesia harus berhadapan dengan hukum atas berbagai kasus, mulai dari korupsi hingga narkoba dan KDRT.
Adele, penyanyi terkenal asal Inggris, akan mengambil istirahat panjang dari dunia musik setelah menyelesaikan residensi 10 hari di Muenchen.
SEAN “Diddy” Combs telah kehilangan gelar kehormatan dari Universitas Howard imbas dari kasus kekerasan terhadap mantan pacarnya, Cassie.
Secara garis keturunan, Kelly Osbourne harus mewaspadai kanker. Pasalnya, sang ibu, Sharon Osbourne, diketahui didiagnosa kanker pada era 2000-an.
Ini merupakan filn horor religi perdana Joko Anwar.
SETELAH sukses dengan Pengabdi Setan, Perempuan Tanah Jahanam, dan Pengabdi Setan 2 Communion, sutradara Joko Anwar bakal segera kembali dengan film horor Siksa Kubur.
Keterlibatan Ariel Tatum dalam pagelaran seni tersebut berawal dari ketidaksengajaan sampai akhirnya dia diajak oleh Happy Salma untuk ikut menari bersama dirinya.
Tantangan lainnya, kata Happy Salma, adalah bagaimana dia menghadirkan sosok seorang dukun yang tetap relevan dengan situasi saat ini.
“Di Indonesia itu cerita hantu atau misteri selalu dikaitkan dengan perempuan yang jahat dan ingin balas dendam. Tetapi sayangnya, tidak tergali kenapa dia sampai seperti itu."
Film Nana (Before, Now & Then) itu mendapat 11 nominasi dalam FFI kali ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved