Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ROCKER legendaris Inggris Ozzy Osbourne, Selasa (21/1), mengungkapkan dirinya mengidap penyakit Parkinson's.
Mantan vokalis Black Sabbath itu mengaku didiagnosa pada 2019 sehingga dia harus menjalani operasi leher yang menyebabkan dirinya mengalami kerusakan saraf.
"Kondisi ini sangat berat bagi kami semua," ujar Osbourne kepada Good Morning America sembari menambahkan dirinya membantah isu yang menyebut dirinya sekarat.
"Sekarang, saya merasa lebih baik. Saya telah menerima fakta saya menderita Parkinson's. Saya berharap para penggemar saya akan memberikan saya dukungan karena saya membutuhkannya," imbuhnya.
Baca juga: Halsey Gandeng Suga dalam Lagu Interlude
Pria berusia 71 tahun itu mengatakan dirinya menjalani serangkaian terapi untuk mengatasi kerusakan akibat operasi serta penyakit Parkinson's yang dideritanya. Meski begitu, dia ingin kembali melakukan tur.
Pada Selasa (21/1), Osbourne mencicit lirik dari lagu yang akan hadir di album terbarunya, "Jangan lupakan saya saat saya mulai memudar."
Parkinson's adalah penyakit yang menyerang sistem saraf yang bisa menyebabkan gemetaran, rasa kaku, gerakan lambat, dan kesulitan berbicara.
Meski tidak fatal, komplikasinya bisa mengancam nyawa. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit itu. (AFP/OL-1)
Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dalam berarti terjadinya proses penuaan pada sistem saraf di otak saat zat dopamin yang dihasilkan terus mengalami penurunan hingga 30%.
Perilaku sedentary ada hubungannya dengan gangguan kognisi terutama pada domain atensi yang sering terjadi pada pasien dengan Parkinson.
Studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine menemukan obat diabetes mampu melambatkan perkembangan masalah motorik terkait penyakit Parkinson.
Seiring perkembangan zaman, ada banyak terapi yang kemudian dapat menjadi solusi untuk menyembuhkan penyakit degeneratif, salah satunya yakni terapi sel punca atau stem cell.
Sabu-sabu dapat dengan mudah menimbulkan ketergantungan pada penggunanya. Selain dampak yang terlihat, penggunaan sabu juga secara signifikan berdampak pada kesehatan organ vital tubuh.
Dari data yang dikumpulkan diketahui bahwa lebih dari 50% orang dewasa yang rutin mengalami mimpi buruk kemudian terdeteksi menderita parkinson di kemudian hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved