Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
IWAN Fals mengaku dekat dengan karya-karya Pramoedya Ananta Toer. Penyanyi yang kerap melontarkan kritik sosial lewat lagu ini mengenang momen ketika dia membaca buku-buku karya penulis yang akrab disapa Pram itu semasa Orde Baru.
Buku karya Pram memang dilarang pemerintah Orde Baru karena dianggap menyebarkan komunisme. Meski dilarang, Iwan tetap membaca novel karya Pram seperti Bumi Manusia, kala itu.
"Saya baca Tetralogi Buru semuanya. Waktu itu bacanya masih sembunyi-sembunyi karena masih dilarang. Hanya karena baca bukunya Pak Pram saja, kita bisa dipenjara waktu itu," kata Iwan Fals dalam keterangan tertulis.
Membaca karya-karya Pram semasa muda merupakan pengalaman berharga bagi Iwan. Secara tidak langsung, karya-karya Pram diakui Iwan turut memberikan warna pada hidupnya.
"Saya berterima kasih pada Pak Pram karena sudah menemani masa muda saya dengan bacaan yang berisi semangat nasionalisme. Pas baca pagi tahu-tahu sudah sore, tahu-tahu sudah buka puasa. Tulisan Pak Pram sangat kuat. Tulisan Pram, juga membuat saya semangat menulis lagu," jelasnya.
Baca juga: Iwan Fals: Hutan dan Zikir Dedaunan
Lantaran merasa dekat dengan karya Pram, Iwan mau menerima tawaran mengisi soundtrack film Bumi Manusia.
Bersama musisi lain seperti Once dan Fiersa Besari, Iwan didaulat membawakan lagu Ibu Pertiwi untuk film yang disutradarai Hanung Bramantyo itu.
"Saya bangga bisa mengisi lagu dalam film Bumi Manusia," ucapnya.
Film Bumi Manusia akan tayang pada 15 Agustus 2019. Film yang diangkat dari karya Pram lain yaitu, Perburuan, juga akan ditayangkan di hari yang sama. (Medcom/OL-2)
Ustaz Muhammad Abu Rivai juga menekankan pentingnya suami istri membiasakan untuk memperjelas kepemilikan harta di dalam keluarga.
Tema yang diambil dalam buku perdana ini adalah "Bermain dan Permainan pada Pendidikan Anak Usia Dini".
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
GALERIKERTAS Studiohanafi mengadakan sesi bedah buku novel berjudul Bek karya Mahfud Ikhwan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) meluncurkan buku berjudul Sehari Satu Dongeng.
Buku Eat, Play, Love merupakan profil perusahaan yang dibuat dengan konsep storytelling sehingga tidak seperti umumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved