Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PROGRAM cofiring atau penggantian sebagian batu bara dengan biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tembilahan Riau, berhasil menyerap tenaga kerja muda khususnya dari warga Desa Mekarsari, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
Hal tersebut ditunjukkan oleh PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) melalui mitra kerjanya PT Berkah Bara Rizky Bersama (BBRB). Penanggungjawab Lapangan PT BBRB Wicaksana Adit memastikan bahwa pihaknya akan menambah jumlah tenaga kerja seiring dengan kapasitas mesin yang lebih besar dan permintaan biomassa yang meningkat.
“Banyak warga sekitar sini yang datang tanya apakah ada pekerjaan. Namun saat ini, kami batasi sepuluh orang dulu karena memang kapasitas produksi kami masih kecil,” ucap Adit dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Baca juga : PLN EPI Manfaatkan Limbah Tepung Aren untuk Uji Cofiring PLTU Indramayu
Wicaksana Adit mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah memesan mesin operasi dengan kapasitas lebih besar guna meningkatkan produksi wood chip biomassa. Hal ini mengingat sumber daya yang melimpah di sekitar wilayah PT BBRB beroperasi.
Adit melanjutkan, selain warga yang datang meminta pekerjaan, tidak sedikit pula pemilik kebun karet yang hendak membersihkan lahan datang kepadanya. Pemilik kebun karet meminta agar PT BBRB dapat membersihkan kebun milik mereka karena hendak ditanami sawit.
Untuk membersihkan kebun, Adit tidak memungut biaya. Sebaliknya kayu karet yang ditebang selanjutnya menjadi milik PT BBRB yang kemudian diolah menjadi wood chip untuk biomassa PLTU.
Baca juga : PLN EPI Amankan Pasokan Energi Primer ke Pembangkit
“Kayu karet yang bagus dijadikan papan oleh pemilik kebun. Namun jumlah kayu yang bagus bisa dijadikan papan tidak banyak. Sisanya kami olah jadi wood chip. Kami sebenarnya bisa ambil gratis sebagai upah membersihkan kebun. Namun kami tetap memberikan uang kerahiman pada pemilik kebun,” ujar Adit.
Salah seorang pekerja PT BBRB Bayu Dwitya menyebutkan, program cofiring yang memproduksi wood chips biomassa PLTU Tembilahan banyak merekrut tenaga kerja lokal di desanya.
“Saya sangat mendukung program seperti ini karena tak perlu jauh-jauh merantau karena di kampung sendiri ada lapangan kerja,” ujar Bayu.
Baca juga : Pasokan Biomassa ke PLTU Paiton Selama Lebaran Dijamin Aman
Bertugas sebagai operator pencacah kayu karet, kini Bayu mampu meningkatkan derajat hidupnya dan tidak lagi tinggal menumpang di rumah saudaranya. “Saya sekarang bisa ngontrak dan tidak lagi numpang di rumah adik,” kata Bayu.
Sebagai tenaga kerja, Bayu pun berharap agar serapan biomassa untuk co-firing PLTU Tembilahan bisa meningkat. Sehingga fasilitas produksi tempatnya bekerja dapat terus beroperasi dan jumlah tenaga kerjanya pun dapat terus bertambah.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan sebelumnya menyebutkan bahwa tahun ini pihaknya akan memasok 2,2 juta ton kebutuhan biomassa bagi 47 PLTU batu bara milik PLN Grup, naik 220 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar 1 juta ton.
Baca juga : Kebutuhan Biomassa PLTU PLN Grup Meningkat
Ia mengatakan kebutuhan biomassa dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sebab, penggunaan biomassa ini mampu mereduksi emisi di PLTU, dan mengurangi porsi penggunaan energi fosil.
Reduksi emisi dari penggunaan biomassa di tahun 2024 ditargetkan bisa mencapai 2,4 juta ton CO2 equivalen. Meningkat dibandingkan realisasi penurunan emisi pada tahun 2023 sebesar 1,05 juta ton CO2 equivalen.
Mamit mengatakan kenaikan volume biomassa bagi pembangkit tidak perlu dikhawatirkan, sebab penggunaan biomassa tak akan mengerek biaya pokok produksi pembangkit. Harga biomassa bahkan 1:1 dengan batu bara, sehingga membuat biomassa sangat ekonomis digunakan.
"Saat ini harga batu bara 5 - 6 sen dolar AS (sekitar Rp 7.795 - 9.354) per kilo Watt hour (kWh). Biomassa juga setara dengan itu. Jika dibandingkan dengan EBT lain, biomassa ini yang paling murah," tegas Mamit. (H-2)
PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia memaksimalkan penggunaan biomassa sebagai bahan bakar substitusi batu bara (co-firing) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
Co-firing Biomassa juga memiliki peran yang vital dalam akselerasi transisi energi, di mana energi bersih ini akan berkontribusi sebesar 3,6% dari total target bauran EBT.
KEBUTUHAN biomassa dari tahun ke tahun semakin meningkat.
PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN EPI terus memperkuat kehandalan sistem kelistrikan nasional melalui pengamanan pasokan bahan bakar pembangkit listrik.
PLTU Jawa 9 dan 10 menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang akan menggunakan amonia dan hidrogen hijau, mendampingi batu bara.
KPK) menyebut aliran dana kasus korupsi pengerjaan retrofit sistem sootblowing PLTU Bukit Asam diduga diterima 12 pegawai PT PLN (Persero).
KPK memanggil dua saksi untuk mendalami dugaan rasuah dalam proyek pengerjaan di PLTU Bukit Asam yang dikerjakan PT PLN Unit Induk Pembangkit Sumatra bagian selatan.
PEMERINTAH diminta segera menentukan prioritas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dapat diakhiri operasinya secara dini sejalan dengan jalur pembatasan suhu bumi di bawah 1,5°C
Pada tahun ini, PLTU Paiton membutuhkan pasokan biomassa hingga 154.519 ton untuk PLTU Paiton 1-2. Sedangkan PLTU Paiton 9 membutuhkan pasokan hingga 105.062 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved