Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GELIAT ekonomi wilayah Karawang sebagai kawasan industri jadi peluang pelaku peroperti memanfaatkan potensi pasar. Hunian yang diperuntukan bagi pekerja baik rumah bersubsidi hingga komersil mulai Rp300 jutaan tentu akan terserap pasar dengan baik.
“Kabupaten Karawang ke depan akan semakin potensial dengan segala pembangunan infrastruktur skala nasional, ini juga akan berdampak terhadap peningkatan nilai properti yang progresif setiap tahunnya,” ujar Real Estate Business Unit Head Citanusa Lenvrina Marnis saat ditemui, kemarin.
Lenvrina mengatakan, dengan potensinya sebagai salah satu wilayah dengan UMK tertinggi di Jawa Barat sebesar Rp5,2 juta wilayah ini akan menjadi dukungan bagi pengembangan pembangunan kawasan hunian. Kemajuan infrastruktur seperti Elevated Toll II Jakarta - Cikampek, Kereta Cepat Jakarta - Karawang, dan rencana perluasan Commuter Line Karawang telah mendorong perkembangan wilayah Timur Jakarta seperti Karawang, yang kini semakin berperan penting dalam pembangunan daerah.
Baca juga : Rumah Tapak Primadona, The Kaia Grand Wisata Bekasi Menjawab
Menurut informasi dari DPMPTSP Jawa Barat, Kabupaten Karawang berada di peringkat kedua dalam hal investasi tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2023, dengan nilai mencapai Rp45,8 triliun.
“Daerah industri ini dinilai masih menyimpan berbagai potensi untuk pengembangan project. Kami mengembangkan KGV3 dan merupakan kawasan residensial dari Citanusa ke-5 di wilayah Karawang dengan total nilai project mencapai Rp1 Triliun,” kata dia.
Tidak hanya itu, biaya sewa properti di kawasan ini juga diyakini lebih tinggi dibanding dengan potensi sewa di wilayah lain. Lantaran punya banyak pekerja ekspatriat yang membutuhkan hunian baik hunian vertikal atau landed house.
Baca juga : Oxo Group Bidik Konsumen Domestik lewat Vila Rp7,5 Miliar
“Saya punya properti di wilayah Barat Jakarta dibanding dengan di wilayah sekitar Cikarang dan Karawang harganya di dua lokasi ini ya bisa bersaing. Karena memang Karawang adalah kawasan industri besar di Jawa Barat,” kata dia.
Direktur Utama Citanusa Group Nerisa Arviana menyampaikan, dengan adanya kemudahan pembelian properti dari pemerintah yakni insetif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) pihaknya menargetkan terjual 400 unit dalam proyek KGV3 hingga akhir 2024.
“Artinya, target marketing sales terhadap KGV3 Karawang kurang lebih sekitar Rp160 miliar lebih tergantung dengan tipe mana yang akan terserap olah pasar lebih banyak,” jelas Nerisa.
Baca juga : Discovery Azzura Dukung Pemerintah Penuhi Kebutuhan Rumah
Namun, kata dia, untuk masyarakat yang mau memanfaatkan insentif PPN DTP pun bisa ikutserta. Sebab ada sekitar 50 hingga 100 unit hunian yang sudah ready stock dan bisa diserahterimakan pada Juni 2024.
“Kalau mau 100% kan syaratnya harus serah terima pada Juni 2024, nah ini sudah ada dan bisa langsung terserap pasar,” kata dia.
Direktur Citanusa Group Anton Suwandi menambahkan, mengingat ketentuan serah terima unit bagi masyarakat yang mau mendapatkan insentif PPN DTP adalah paling lambat pada 15 Juni 2024, kesempatan bagus ini menjadi “last call” untuk para konsumen.
Baca juga : Insentif PPN DTP Dorong Kenaikan Permintaan Rumah Raru 27 Persen
“Konsumen harus bergegas segera mengambil keputusan. Citanusa juga memberikan beberapa ekstra benefit lain yang menguntungkan konsumen. Di antaranya DP 0%, gratis biaya KPR, termasuk biaya surat-surat, serta voucher furniture senilai jutaan rupiah,” jelas Anton.
Adapun, KGV3 merupakan kawasan hunian seluas 28 Ha di tengah Kota Karawang. Dengan mengusung konsep hijau “Home for Family”, KGV3 berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup penghuninya. KGV3 juga mengupayakan membangun kawasan yang Kids Friendly melalui kelengkapan fasilitasyang ramah bagi anak-anak untuk memenuhi proses tumbuh kembangnya.
Beberapa fasilitas tersebut adalah Mini Jungle, Active Park, club house dan masjid. Citanusa menawarkan empat tipe rumah dengan harga sangat terjangkau, mulai dari Rp300 jutaan hingga Rp600 jutaan dan estimasi cicilan mulai dari Rp2 jutaan per bulan.
“Total hunian yang akan dibangun di kompleks KGV3 direncanakan sebanyak 2.000 unit rumah. Dari jumlah tersebut, saat ini sudah 373 unit yang diserahterimakan dan dihuni oleh konsumen,” tandas Anton. (Z-10)
Purinusa telah memasarkan 20 ribuan unit rumah dengan 11 proyek perumahan serta area komersial yang tersebar di Bodetabek.
Masyarakat mendukung penuh pengembangan Kawasan Rempang, dengan harapan, pemerintah dapat memikirkan nasib masyarakat ke depannya.
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
Permintaan hunian meningkat seiring pembangunan IKN. Untuk menjawab kebutuhan ini, Sinar Mas Land meluncurkan klaster residensial terbaru yakni Townville di Grand City Balikpapan.
Terkenal dengan salah satu kawasan industri terbesar, daya beli masyarakat Cikarang rupanya mampu bersaing.
Sudah bukan rahasia umum jika masyarakat Indonesia punya ketertarikan tinggi terhadap negeri sakura alias Jepang.
Pemerintah Indonesia menetapkan target ambisius untuk mengembangkan kawasan industri yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berkelanjutan.
Prestasi yang ditorehkan pada 17 Juli 2024 ini diakui dan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved