Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAAT mememberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Akademi Koperasi (STIE Amkop) Makassar, Sabtu (2/12), Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dicurhati oleh seorang mahasiswa bernama Ahmad Syam, terkait kendala pembentukan koperasi multi pihak yang saat ini tengah didirikannya.
Ahmad Syam yang merupakan mahasiswa manajemen di STIE Amkop mengutarakan pertanyaan kepada Menteri Teten.
Ia mengatakan kendala yang saat ini tengah dihadapi mengenai pembentukan koperasi multipihak dan soal penguatan branding.
Baca juga: Menkop UKM Ajak STIE Amkop Kembangkan Riset Model Bisnis Pendukung Hilirisasi
"Saat ini kami memiliki target untuk mendirikan koperasi multi pihak. Cuma saat ini kendalanya soal Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK), mereka masih belum siap dengan model koperasi seperti ini," tutur Ahmad Syam.
Ia juga menambahkan, selain memiliki kendala pada NPAK, dirinya juga meminta saran untuk bagaimana meningkatkan branding dalam menjalankan usahanya.
"Untuk saat ini dengan usaha yang sedang kami jalani, brand kami masih lemah. Sedangkan kami ingin brand kami lebih dikenal oleh masyarakat," kata Ahmad Syam.
Menjawab pertanyaan Ahmad Syam, Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan terhadap kendala yang dialami oleh Mansur.
Baca juga: TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten Ingatkan Kewajiban pada Seller dan Affiliator
"Terkait permasalahan NPAK untuk koperasi multi pihak, nanti kita dampingi notaris dari kami. Selain itu nanti kita juga akan fasilitasi pelatihan dan memberikan sosialisasi bagaimana pembentukan koperasi multi pihak. Karena hingga saat ini masih belum banyak yang tahu," kata Menkop UKM.
Sedangkan terkait pertanyaan penguatan brand, menurut Menteri Teten hal tersebut memang tidaklah mudah. Ia mencontohkan bakpia patok yang ada di jogja.
"Brand ini bukan hanya sekedar logo dan dikenal oleh masyarakat. Jangan sampai antar merk bersaing, padahal usahanya kecil-kecil, akhirnya perang brand bennefitnya kecil. Jadi harapan saya lebih bagus kalo bikin brand bersama di masing-masing dapur mereka," ujar Menteri Teten.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten menambahkan, suatu daerah harus dapat memanfaatkan keunggulan domestiknya, salah satunya rumput laut.
"Rumput laut merupakan salah satu kekayaan kita yang hingga sat ini belum dimaksimalkan. Padahal rumput laut, bisa menjadi produk pengganti gandum dalam pembuatan tepung untuk seperti mie," papar Teten.
Baca juga: Menteri Teten Terima Rekomendasi dari IAI untuk Perbaikan Sistem Pelaporan Keuangan KSP
Untuk itu ia mendorong pihak STIE Amkop untuk melakukan riset model bisnis terkait produk turunan dari rumput laut.
"Sehingga kita tidak lagi menjual rumput laut dalam bahan mentah, sehingga bisa dibuat produk turunannya. Itulah suatu proses hilirisasi," ucap Teten.
Terlebih lagi, kata Teten, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan wirausaha berkualitas, khususnya dalam hal riset model bisnis untuk mendukung hilirisasi dan industrialisasi.
Ia mengajak para mahasiswa di STIE Amkop Makassar untuk mengembangkan riset model bisnis rumput laut, sebagai komoditas unggulan Makassar yang memiliki banyak sekali potensi ekonomi, mulai dari bahan baku industri farmasi, kecantikan, dan lainnya.
Baca juga: Menkop UKM Segera Buat Regulasi Mitigasi Produk Luar
Indonesia bahkan menjadi produsen rumput laut terbesar kedua di dunia yang menghasilkan 27,86% dari 35,8 juta ton produksi rumput laut dunia.
Hal ini menjadi peluang yang besar, apalagi dengan konsep hilirisasi yang diperkuat dengan riset, maka industri ini juga akan membuka lapangan pekerjaan baru yang lebih besar.
"Saya yakin, dengan kemampuan pemanfaatan komoditas lokal dan diimbangi dengan kualitas wirausaha yang baik, cita-cita Indonesia menjadi negara maju adalah bukan hal yang mustahil," pungkas Teten. (RO/S-4)
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong perguruan tinggi untuk bisa mencetak lulusan wirausahawan muda
Di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayan usaha.
Bantuan modal usaha untuk perempuan pelaku UMKM menjadi bentuk dukungan agar mereka lebih optimal dalam mengembangkan usaha.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu berbagi dan menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya mengubah pola pikir pelaku usaha mikro dari sekadar survival atau bertahan hidup menjadi bermental kuat
Padahal, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menekan atau bahkan membebaskan biaya kuliah S2-mu. Bagaimana caranya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) adalah salah satu universitas terkemuka di Asia yang dikenal dengan program-program unggulannya di bidang sains dan teknologi.
Jumlah mahasiswa asal Indonesia di Taiwan terus bertambah, menunjukkan peningkatan minat pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di sana.
Pemerintah Provinsi Banten menargetkan seluruh warganya untuk mendapatkan pendidikan di bangku perguruan tinggi
Pembelajaran berfokus pada praktik kerja lapangan dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang teknologi.
Mendapat beasiswa dan berkuliah di luar negeri menjadi impian yang sudah dipupuk dan diupayakan sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved