Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Koperasi dan Usaha, Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Akademi Koperasi (STIE Amkop) Makassar untuk mengembangkan riset model bisnis yang fokus mendukung hilirisasi dan industrialisasi.
“Guna mewujudkan industrialisasi, tentu SDM yang berkualitas untuk dapat mengolahnya juga diperlukan. Maka dari itu, peran perguruan tinggi sangat penting salah satunya untuk riset model bisnis terkait hilirisasi dan industrialisasi,” kata Menkop UKM Teten Masduki dalam Kuliah Umum di STIE Amkop Makassar bertajuk "Membangun Wirausaha yang Berdaya Saing Menuju Indonesia Maju 2045" di Makassar, Sabtu (2/12).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten menambahkan, suatu daerah harus dapat memanfaatkan keunggulan domestiknya, dan untuk di Makasar salah satunya rumput laut.
Baca juga: TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten Ingatkan Kewajiban pada Seller dan Affiliator
"Rumput laut merupakan salah satu kekayaan kita yang hingga sat ini belum dimaksimalkan. Padahal rumput laut, bisa menjadi produk pengganti gandum dalam pembuatan tepung untuk seperti mie," kata Menteri Teten.
Untuk itu ia mendorong pihak STIE Amkop untuk melakukan riset model bisnis terkait produk turunan dari rumput laut.
"Sehingga kita tidak lagi menjual rumput laut dalam bahan mentah, sehingga bisa dibuat produk turunannya. Itulah suatu proses hilirisasi," kata Teten.
Menkop UKM mengatakan, Indonesia saat pertengahan 1980an memasuki masa industrialisasi yang berorientasi ekspor. Ketika itu mulai masuk investasi asing seperti pabrik sepatu, garmen, tekstil, elektronik, dan lainnya.
Baca juga: Menteri Teten Terima Rekomendasi dari IAI untuk Perbaikan Sistem Pelaporan Keuangan KSP
Tapi industri yang mengandalkan buruh murah hanya menjadi sunset industry, maka sekarang terjadi deindustrialisasi
“Belajar dari industrialisasi, hari ini industrialisasi yang mau dikembangkan adalah yang berbasis keunggulan domestik atau bahan baku dalam negeri yaitu tambang yang selama ini kita ekspor barang mentahnya," jelas Teten.
"Jadi harus melakukan hilirisasi. Selain tambang, hasil perkebunan, kelautan dan perikanan juga akan dikembangkan melalui hilirisasi,” kata Menteri Teten.
Ajak Mahasiswa Berkontribusi
Oleh karena itu, pada kesempatan itu pula Menkop UKM mengajak mahasiswa agar memberikan kontribusi terbaik untuk turut mewujudkan Indonesia menuju negara maju di 2045.
Baca juga: Menkop UKM Segera Buat Regulasi Mitigasi Produk Luar
"Indonesia diprediksi punya potensi besar untuk menjadi 4 kekuatan ekonomi besar dunia 2045. Ini potensi yang menurut saya harus disiapkan dengan baik karena banyak negara yang sudah masuk dalam negara pendapatan menengah terperangkap dan tidak naik kelas,” kata
Lebih lanjut, Menteri Teten mengatakan, Indonesia harus merasa terpacu dengan kemajuan Korea Selatan. Negara yang kemerdekaannya hanya berbeda 2 hari dengan Indonesia tersebut dikatakan sudah sangat maju dan perekonomiannya kuat.
Bahkan dari sisi pendapatan per kapita, Korea Selatan sudah mencapai 36.000 dolar AS sementara Indonesia masih tercatat sebesar 4.500 dolar AS.
“Kita negara yang besar sekali. Punya segalanya. Mudah-mudahan emosi dan harga diri kita teganggu karena kita negara kaya tapi kalah dari Korea Selatan," ucap Teten.
"Mereka itu sama pernah dijajah Jepang, padahal mereka serumpun. Rasa sakit terhadap Jepang dipakai untuk memotivasi produktivitas mereka," paparnya.
"Sekarang terlihat Korea Selatan dikenal dunia. Alat elektronik rumah tangga dari Korea. Otomotif juga. Saya mau kita semua merasa terusik dan termotivasi untuk maju,” kata Menteri Teten.
Untuk menjadi negara maju, pemerintah saat ini telah menyiapkan berbagai strategi seperti membangun infrastruktur agar mampu melahirkan pusat ekonomi baru, modernisasi birokrasi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Menkop UKM Optimistis UMKM Kuliner Berdaya Saing
Menteri Teten menjelaskan Bank Dunia telah memberikan catatan bahwa Indonesia perlu menyiapkan lapangan kerja lebih berkualitas untuk kelas menengah.
Maka dari itu, pemerintah sedang melakukan pendekatan industrialisasi yang mengandalkan keunggulan domestik.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bata Ilyas, Jamaluddin Bata Ilyas menambahkan bahwa koperasi menjadi bagian dari fondasi ekonomi Indonesia yang merupakan ekonomi berbasis kerakyatan di mana koperasi dan UMKM menjadi tumpuan ekonomi.
“Merupakan tradisi di kampus kami mengundang petinggi negara dan ilmuwan untuk menyampaikan strategi keilmuan, regulasi, informasi, agar bisa menjadi referensi dalam pembelajaran. Kehadiran MenKopUKM dapat memperkuat ekonomi kerakyatan di sini,” ujar Jamaluddin.
Sementara itu, Ketua STIE Amkop Makassar Bahtiar mengatakan hanya ada 3 perguruan tinggi yang fokus dalam pengembangan koperasi yaitu IKOPIN di Bandung, Amkop di Palembang, dan Amkop di Makassar.
“Kehadiran MenKopUKM tentu akan membuka pandangan kita mengenai pengembangan koperasi termasuk mengenai digitalisasi yang perlu dikembangkan,” kata Bahtiar. (RO/S-4)
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui target digitalisasi UKM tidak akan tercapai di tahun ini.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong perguruan tinggi untuk bisa mencetak lulusan wirausahawan muda
Di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayan usaha.
Bantuan modal usaha untuk perempuan pelaku UMKM menjadi bentuk dukungan agar mereka lebih optimal dalam mengembangkan usaha.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu berbagi dan menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya mengubah pola pikir pelaku usaha mikro dari sekadar survival atau bertahan hidup menjadi bermental kuat
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kaimana pada 2023 mencapai angka 3,26% sedangkan pendapatan per kapitanya di angka Rp44,50 juta.
Tujuan utama kegiatan ini untuk menjembatani antara dunia akademik dan industri
Pekan Kuliah Umum kali ini mengundang narasumber yang merupakan akademisi dan praktisi dari mitra kerjasama Fakultas Hukum Universitas Pancasila.
FHUP telah menyelenggarakan Public Lecture Series dengan narasumber dari dalam dan luar negeri terkait topik Hukum nasional dan internasional untuk mendapatkan akreditasi FIBAA Jerman.
Implementasi langkah-langkah korektif di sektor lingkungan membutuhkan eksekutif yang kuat sebagai simpul negosiasi semua kepentingan.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan peran korporasi atau perusahaan swasta mencapai target penurunan emisi mencapai 29% pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved