Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN rintisan atau startup JALA, penggerak digital di industri udang, Selasa (28/11), mengumumkan putaran pendanaan seri A sebesar US$13,1 juta yang dipimpin oleh Intudo Ventures dengan partisipasi Sinar Mas Digital Ventures (SMDV) serta investor terdahulu yaitu Mirova dan Meloy Fund (Deliberate Capital).
Didirikan tahun 2017, JALA adalah penggerak ekosistem digital di rantai industri udang yang menyediakan solusi end-to-end untuk menyederhanakan proses budi daya udang untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan.
JALA menyediakan rangkaian layanan teknologi terdepan bagi petambak, termasuk analisis budidaya berdasarkan data real time dan alat yang terintegrasi, serta pendampingan tambak, pendanaan, saprodi berkualitas, dan akses jual untuk mendistribusikan hasil panen ke pasar.
Baca juga: Venture Builder untuk Startup Berbasis Alam, Terratai Raih Pendanaan USD 2 Juta
JALA App adalah alat yang penting bagi petambak udang karena dapat membantu mereka memantau proses budidaya secara efektif. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk mencatat, memantau, dan menganalisis setiap aspek budidaya udang secara real time, langsung dari perangkat mobile mereka.
Fungsi tersebut menyajikan data yang lengkap dan pelacakan progres, membantu petambak mengambil keputusan tepat dengan cepat. Melalui layanan credit scoring tambak dari JALA, petambak juga dapat membuktikan kredibilitas mereka dan memperoleh akses pilihan pendanaan yang terjangkau
Bagi petambak di segala skala, JALA menyediakan layanan akses panen untuk membantu mendistribusikan produk mereka ke pasar. Petambak dapat terlibat dalam sistem yang mudah tersebut untuk membawa hasil panen mereka ke pasar, lengkap dengan opsi pembayaran yang cepat dan aman.
Layanan ini memberikan akses yang mudah ke pasar, memastikan bahwa petambak menerima pembayaran yang adil dan cepat untuk hasil panen mereka.
Baca juga: Kolaborasi Dorong Startup Berkembang, Kemenkominfo Kenalkan Program Startup Studio Indonesia X
JALA juga menyediakan pendampingan tambak berupa bimbingan dan dukungan langsung dalam mengatasi tantangan sehari-hari di tambak.
JALA dipimpin oleh tim yang terdiri dari petambak dan pengusaha bidang akuakultur yang berpengalaman, yaitu co-founder Aryo Wiryawan (Chairman), yang telah menjadi petambak udang sejak tahun 2001; dan Liris Maduningtyas (CEO), yang memiliki latar belakang teknik.
Keduanya mendirikan JALA setelah menemukan kendala dalam memantau budidaya udang di Indonesia dan ketergantungan pada cara tradisional.
Didasarkan pada aspek pemantauan, tim JALA menyusun solusi lengkap bagi petambak udang yang tidak hanya meningkatkan aspek ekonomi budi daya udang itu sendiri melainkan juga berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: Laporan Lengkap Soal Lanskap Venture Capital di Indonesia Diluncurkan
“Membuka jalan menuju industri udang Indonesia yang berkelanjutan di masa depan merupakan inti dari misi JALA. Dengan dukungan dari Intudo dan SMDV, kami semakin bersemangat untuk memperkuat upaya kami," ujar Liris Maduningtyas, Co-founder dan CEO JALA.
"Pendanaan ini memungkinkan kami untuk menghadirkan solusi kami ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dan membekali petambak setempat dengan dukungan teknologi dan pendanaan yang mereka butuhkan untuk memajukan produksi udang Indonesia,” jelas Liris.
Dipercaya oleh lebih dari 20 ribu pengguna, JALA telah membuat dampak signifikan di industri udang. Melalui aplikasi yang dikembangkannya, JALA telah memantau udang di lebih dari 35.300 kolam, membantu petambak memanen udang dalam jumlah yang besar.
Ke depannya, JALA App akan dilengkapi dengan prediksi performa budidaya, kualitas air, dan penyakit udang yang lebih mendalam serta automasi input data seperti data berat udang dan pakan.
Baca juga: Startup Aizen asal Korsel Luncurkan Layanan Pembiayaan untuk Kendaraan Listrik
JALA juga bekerja sama dengan Conservation International untuk membangun Climate Smart Shrimp pertama, upaya intensifikasi gabungan dengan restorasi mangrove untuk tambak udang tradisional.
Dengan putaran pendanaan ini, JALA berencana untuk memperluas operasionalnya di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara—tiga wilayah yang memiliki potensi unik bagi pertumbuhan industri budi daya udang.
“Sebagai produsen udang terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok seafood secara global. Seiring berkembangnya industri udang di negara ini, permintaan akan solusi budi daya udang modern juga meningkat," jelas Patrick Yip, Founding Partner Intudo Ventures.
"Rangkaian solusi digital JALA membantu petambak menciptakan nilai ekonomi yang nyata, meningkatkan hasil budidaya, dan menetapkan arah pada praktik budidaya yang berkelanjutan dan membawa udang Indonesia ke pasar global," terangnya.
"Kami sangat mendukung JALA dalam mewujudkan misi digitalisasi dan memperkuat budidaya udang di Indonesia.” ujar Patrick Yip, (S-4)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak perusahaan di industri modal ventura, BNI Ventures, meluncurkan program inovatif perdana BNV Arcade.
Program ini menawarkan pendekatan hybrid, menggabungkan sesi interaktif online dan pertemuan tatap muka.
Film dokumenter inDrive menawarkan kepada para pemirsa sebuah pandangan yang lebih dekat ke dalam esensi perusahaan.
Secara global, program Zoho for Startups telah membantu lebih dari 12 ribu startup di India, dan sekitar 2.000 startup di Timur Tengah dan Afrika.
Bertajuk "Build Your Skill Stack", konferensi ini membahas berbagai sektor mulai dari upskilling, marketing, product, technology, data, user experience, dan banyak lagi.
Tindakan penegakan hukum dilakukan karena sebelumnya telah dilakukan peringatan kepada pengusaha tambak udang untuk menghentikan kegiatan yang diduga melanggar zona pemanfaatan.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak agar majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jepara memberikan keadilan kepada aktivis lingkungan Daniel Frits Maurits.
Daniel Frits Maurits Tangkilisan divonis 7 bulan penjara karena unggahan video di mesosnya terkait pencemaran limbah tambak udang.
Tidak hanya memiliki falisitas modernyang mampu meningkatkan produksi udang vaname, melalui BUBK, petambak lokal bisa belajar cara budidaya ikan yang baik.
Gubernur Sugianto Sabran meyakini bahwa program Shrimp Estate dapat memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD), menyerap tenaga kerja lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved