Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PASCA pandemi covid-19, tak semua segmen industri Properti mampu bergerak pulih dengan cepat. Namun, Memasuki penghujung tahun 2023, industri properti kembali dihadapkan dengan hajatan politik pada Februari 2024 (Pemilu).
Menjadi industri yang tahan banting, telah dibuktikan sektor properti yang mampu bangkit di tengah himpitan berbagai situasi.
Menurut Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto, proyeksi sektor properti pada 2024 mendatang akan tetap tumbuh sebesar 5%. Dalam sektor ini, ada sebuah siklus menyerupai jam.
Baca juga: Pakar Properti Usulkan Hal Ini untuk Merealisasikan Target Zero Backlog Perumahan 2045
Dimana, saat mencapai angka ke 12 artinya akan ada lonjakan yang signifikan pada industri properti. Namun, elama 3 tahun pergerakkan terhambat karena pandemi.
“Dan sektor hunian itu berada di jam 7, siap bergerak ke atas. Dan proyek yang sudah berprogres pembangunannya akan lebih bagus, siap menyambut pasar. Artinya saat pasar bergerak maka timing- nya pas,” imbuh Ferry dalam acara Elevee Media Talk dengan tema Bagaimana Pasar properti di Tahun Politik di Alam Sutera, Tangerang (16/10).
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Membeli Properti? Simak Tips dari Hana Business Square
Ferry menegaskan, sektor properti pada 2023 mulai bergerak perlahan naik. Tapi, banyak developer menahan pengembangan proyek baru.
“Tidak seperti 5 atau 7 tahun lalu pembangunan apartemen cukup masif, terutama hunian vertikal karena saat ini memang harus hati-hati,” kata Ferry.
Terkait potensi pasar apartemen, Ferry menegaskan, investor yang karakternya mencari yield saat ini jumlahnya berkurang sejak 2022. Padahal, pasar apartemen didominasi investor, khususnya kelas menengah atas.
“Pada 2023, pasarnya beda pasar apartemen dari data dicatat pada kuartal II 2023 lalu didominasi oleh end user, mencapai 54%. Mereka membeli melihat dari progres proyeknya, atau produk sudah jadi, karena ini lebih confident,” tegasnya.
Selain itu segemen end user menurut Ferry membeli karena ada keperluan untuk dihuni, dan sudah saatnya time to buy’s. Fakta end user ini diperkuat juga oleh karena data OJK (otoritas Jasa Keuangan), pada akhir tahun lalu saving dana masyarakat di bank meningkat, dan cukup besar.
“Nah, ini peluang, bagaiamana bisa megedukasi mereka untuk berinvestasi di properti, meyakinkan mereka meyakinkan mereka memindahkan dananya ke apartemen sebagai investasi yang menguntungkan,” jelasnya.
Secara umum investor properti mempunyai kecenderungan untuk mengambil sikap wait and see atau menunda keputusan investasi. Namun ada juga yang justru mengambil peluang ketika harga properti belum naik, mengambil opportunity.
“Dan ini beda dengan segmen landed house yang tetap kuat, dan ini perlahan bisa terjadi di hunian vertikal karena kubutuhan hunian tinggi,” lanjut dia.
Sementara itu, Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominum Alvin Andronicus mengakui, jualan hunian vertikal saat ini perlu melakukan hal berbeda. Selain memanfaatkan sosial media sebagai alat pemasaran, Elevee Condominium juga secara berkala memberikan informasi terkini terkait progres pembangunan dua tower-nya yang sedang dibangun, melalui berbagai cara.
Alvin juga menjelaskan, tak hanya ajakan untuk membeli, mengedukasi pasar terkait produk.
“Kita juga harus memberikan informasi terkini terkait progress pembangunan Elevee. Contohnya di beberapa titik media luar ruang, kita buatkan videotron LED untuk memberikan informasi progres pembangunan proyek, secara berkala,” kata dia.
Hal ini, lanjut Alvin, jadi kekuatan Elevee dalam pemasaran, dimana beberapa proyek hunian vertikal ada yang berhenti pembangunannya. Namun, Elevee berbeda dengan menunjukan progres pembangunan dan kita jadwalkan pada awal 2025 sudah bisa serah terima kunci.
“Dan satu lagi Elevee yang berada dan dikembangkan oleh Alam Sutera memiliki karakter berbeda, berada dalam kawasan skala kota yang sudah berkembang. Ini juga kekuatan kita dalam pemasaran,” tegas Alvin.
Alvin meyakini pasar mulai bergerak, karena saat ini tak hanya developernya yang bekerja keras memasarkan produknya. Tapi pihak perbankan, terkait pembiayaan melalui KPA, juga aktif bekerjasama dengan Elevee, menawarkan berbagai kemudahan.
“Hampir semua perbanakn sudah bekerja sama dengan Elevee, tak hanya swasta, perbankan BUMN juga. Dan semuanya menawarkan kemudahan bagi konsumen,” jelasnya. (Z-10)
Beragam solusi pun dicoba pemerintah setempat untuk meminimalisir polutan yang kini selalu menyelimuti langit di Jabodetabek
Kampus baru di kawasan Alam Sutera Kota Tangerang ini berupa gedung megah yang berketinggian 23 lantai dan mampu menampung sebanyak 10 ribu mahasiswa.
Selain kafe pertama di gerai AEON Store Alam Sutera, kafe ini juga menyediakan alat makan sekali pakai berbahan kayu guna mendukung gerakan ramah lingkungan dan hidup sehat.
TANGERANG saat ini menjadi salah satu area yang sangat diminati dengan berbagai kemudahan infrastruktur, transportasi publik, dan fasilitas yang lengkap.
Mengusung konsep Today, Tomorrow, Together, Auraya Suites di desain untuk generasi muda yang mempunyai active lifestyle dan community living.
Nilai outstanding pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KBR) PT Bank Central Asia (BCA) Tbk sebanyak Rp117,9 tiliun atau tumbuh 11,5% yoy per September 2023.
Membeli properti rupanya butuh strategi cerdas agar bisa mendapatkan keuntungan baik untuk investasi maupun dihuni.
Secara capital gain, konsep perumahan townsip akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan rumah di perumahan yang biasa saja karena akan selalu ada pembangunan berkelanjutan.
Kemudahan WNA memiliki hunian di tanah air merupakan peluang bagi Indonesia karena bisa mendorong perekonomian. Menurutnya minat asing untuk membeli properti di tanah air cukup tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved