Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAK bisa dipungkiri bahwa keberadaan e-commerce dan jejaring sosial berpotensi membantu meningkatkan penjualan UMKM di Indonesia. Akan tetapi, keberadaan TikTok Shop justru dianggap mematikan usaha UMKM dan para pedagang di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Menurut pedagang di Tanah Abang, TikTok Shop dibanjiri dengan barang-barang impor yang harganya jauh lebih murah, bahkan cenderung tidak masuk akal. Hal inilah yang kemudian menggiring konsumen untuk lebih memilih berbelanja di TikTok Shop ketimbang di Pasar Tanah Abang atau tempat lain.
Salah satu pedagang di kawasan Pasar Tanah Abang justru menilai sepinya pembeli di pasar tersebut karena saat ini para pembelinya lebih memilih berbelanja secara daring karena dianggap lebih simpel dan efisien. "Kalau ada orang bilang bahwa Tanah Abang sepi gara-gara online, enggak juga. Bukan kayak gitu masalahnya. Kalau dia merasa toko offline, ya dia harus belajar bisa online juga. Dia harus beralih juga ke online. Harusnya begitu," ungkap Fauzan, pedagang yang sudah 20 tahun berjualan di Tanah Abang, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Empat Himbara dalam ATM Link, Erick: Mudahkan Transaksi Nasabah
Fauzan juga menyebut beberapa pedagang Tanah Abang memang masih kukuh bertahan jualan offline. Mereka kemudian melampiaskan penjualan lesu ke pedagang lain yang punya toko online. "Menurut saya, orang yang mengeluh Pasar Tanah Abang sepi ialah pedagang yang masih pake mode berdagang tradisional. Sedangkan sekarang sudah zaman online. Nah, mereka yang masih bertahan di posisi offline," tambah Fauzan.
Fauzan membuka banyak keran untuk bisnisnya. Makanya ia bisa terus mempertahankan tokonya di Tanah Abang tanpa khawatir sepi pengunjung. Sebab, kebanyakan pembelinya sejak 20 tahun lalu juga beralih ke online karena merasa lebih simpel dan efektif.
Baca juga: Perekonomian Stabil, Pemerintah Optimistis Penerimaan Pajak Lampaui Target
"Saya juga begitu, ada toko offline di sini nih. Di rumah saya buat toko online. Hanya, menurut saya, yang mengeluh itu bagi orang yang enggak ngerti. Ini sudah waktunya online. Eranya online. Sedangkan mereka mau bertahan di offline. Ya, seperti ini efeknya," tutup Fauzan. (Z-2)
Perempuan berusia 30 tahun ini tidak pernah melewatkan membaca ulasan produk.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana cara menghemat pengeluaran bulanan, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Sekarang, channel online juga sudah cukup berkembang. Konsumen sekarang menggunakan omni-channel, yaitu mereka berbelanja baik offline maupun online, tergantung kategori dan kebutuhan.
Di tengah kemudahan yang tersedia, aktivitas belanja daring masih memiliki tantangan, salah satu yang kerap terjadi adalah penipuan
Kartu Kredit BRI memperkenalkan kejutan baru untuk para penggunanya dengan program digital savvy yang menawarkan berbagai manfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved