Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Pertamina (Persero) siap menjadi market leader atau pemimpin bisnis dalam perdagangan karbon di Indonesia. Komitmen ini seiring dengan peluncuran perdana Bursa Karbon IDX (CDXCarbon) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada Selasa (26/9).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyampaikan untuk pengembangan perdagangan karbon, Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) menjalankan peran sebagai penjual atau trader.
Pada perdagangan perdana karbon hari ini, penyedia unit karbon ialah PNRE yang menyediakan unit karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6, yang berada di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Baca juga : Presiden Jokowi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia
“Pertamina Group siap menjadi market leader dalam perdagangan karbon di Tanah Air. Kami berkomitmen mengembangkan ekosistem perdagangan karbon yang berstandar internasional," kata Nicke dalam keterangannya saat dikonfirmasi Media Indonesia.
Nicke menuturkan tekad Pertamina tersebut sesuai permintaan Jokowi yakni ingin perdagangan karbon berstandar internasional sebagai rujukan dan memanfaatkan teknologi untuk transaksi sehingga efektif dan efisien.
Baca juga : Peningkatan Produksi Migas Harus Sejalan dengan Pengurangan Emisi Karbon
PNRE, terang Dirut Pertamina, juga dinilai bakal menjadi pemain kunci perdagangan karbon, karena sudah mempunyai suplai yang telah tersertifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Pertamina sebagai perusahaan terintegrasi dari hulu hingga hilir, telah mengambil peran penting dalam bisnis dan perdagangan karbon," ucapnya.
Nicke menambahkan melalui Subholding Upstream Pertamina, telah dilakukan implementasi teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage/CCS), serta penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (carbon capture utilization and storage/CCUS) dengan melakukan injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat, di tahun lalu.
“Upaya tersebut selain berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon, teknologi CCU/CCUS ini juga bermanfaat meningkatkan produksi migas di lapangan hulu Pertamina,” jelas Nicke. (Z-4)
Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih mencapai 6 GW pada 2029.
Pertamina harus jadi yang terdepan dalam melakukan inovasi, dan jangan hanya menjadi followers kalau ingin berbisnis energi bersih.
Kolaborasi ini akan mendukung pembangunan IKN yang berkonsep kota modern, hijau, dan berkelanjutan.
DXCarbon terhubung dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Nilai perdagangan di bursa karbon Indonesia (IDXCarbon) sejak peluncuran September 2023 hingga Juni 2024 mencapai Rp36,7 miliar.
Indonesia diperkirakan memiliki nature based solutions (NBS) atau ecological based approach (EBA) sebesar 1,5 GT setara CO2 per tahun. Angka itu senilai Rp112,5 triliun (US$7,1 miliar).
Pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 masih melanjutkan tren penguatan. Indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai periode tersebut menguat 0,22% (ytd) ke level 7288,81.
Implementasi perdagangan karbon, yang diwujudkan melalui penerapan bursa karbon, telah menjadi target penting berbagai negara di dunia.
OJK mengungkapkan Bursa Karbon Indonesia sudah lebih baik dibandingkan bursa karbon di negara-negara lain. Bahkan, di tingkat ASEAN, Indonesia menjadi yang terbesar.
DIREKTUR Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menyebut Bursa Karbon atau IDX Carbon menargetkan sebanyak 96 pengguna jasa pada akhir tahun 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved