Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEREDANYA pandemi dan tekanan inflasi serta meningkatnya aktivitas ekonomi menjelang pemilu serentak di 2024 dapat menjadi momentum bagi aktivitas domestik. Ini mendukung sentimen positif dan permintaan di sektor finansial. Karenanya, memasuki kuartal kedua tahun ini, Adapundi bersiap memperluas pendanaan lewat langkah kolaborasi dengan beberapa bank digital, baik melalui institusi ataupun channeling.
Upaya itu merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk terus bertumbuh sekaligus memperluas layanan keuangan yang lebih komprehensif dan lebih dipersonalisasikan sesuai berbagai tingkat kondisi kebutuhan masyarakat di Indonesia. Direktur Adapundi, Achmad Indrawan, menyampaikan kolaborasi bersama bank digital menjadi kunci pertumbuhan perusahaan agar dapat terus mengakselerasi inklusi keuangan melalui teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Sejak resmi beroperasi pada 2020, Adapundi terus berupaya untuk berperan aktif mendukung pemerintah dalam mengakselerasi inklusi keuangan nasional dengan menghadirkan berbagai inovasi, khususnya dalam menyediakan produk dan layanan bagi konsumen," ucap Achmad dalam keterangan pers, Jumat (12/5). Adapundi telah mengantungi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Juni 2021. Startup fintech ini menyediakan pilihan pinjaman dari Rp300 ribu hingga Rp30 juta dengan tempo pelunasan mulai dari 2 bulan hingga 12 bulan.
Baca juga: IMF: Ekonomi Dunia Terdampak jika AS Alami Gagal Bayar
OJK mencanangkan target untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia menjadi 90% pada 2024 sehingga layanan keuangan harus semakin mudah untuk diperoleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Adapundi mendukung pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan nasional melalui teknologi canggih dan solusi keuangan yang inovatif. Hal ini juga seiring sejalan dengan akselerasi pengembangan mobile-only digital bank di Indonesia.
"Pada tahun ini, Adapundi masih akan terus memperluas kerja sama dengan beberapa bank digital maupun bank nasional untuk penyaluran dana yang lebih komprehensif," lanjut Achmad. Adapundi tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa bank. Dua di antaranya terkoneksi dan go live dalam layanan. Langkah positif ini masih akan berlanjut dengan rencana kolaborasi dengan 10 bank lain.
Baca juga: Meet the Investor, Cara TDA Bangun Pengusaha Naik Kelas
Hingga saat ini Adapundi menyalurkan lebih dari 3,4 juta layanan pinjaman yang akan terus diperluas seiring dengan langkah-langkah strategis yang akan diambil perusahaan pada 2023. "Dengan strategi dan langkah yang sudah dicanangkan di awal tahun ini dan kerja sama yang sudah terjalin dengan bank digital, kami optimistis dapat terus memperluas jangkauan pendanaan hingga ke pelosok negeri," lanjut Achmad.
Adapundi ialah platform pinjaman tanpa jaminan yang aman dan nyaman bagi pengguna di Indonesia. Platform solusi
keuangan yang dipersonalisasi ini memungkinkan nasabah untuk menabung, membayar, dan mengelola keuangan mereka secara efektif. Perusahaan konsisten untuk senantiasa menghadirkan inovasi dan terobosan berstandar global yang disesuaikan terhadap karakteristik konsumen Indonesia.
Inovasi tersebut salah satunya diwujudkan lewat penyediaan beragam produk dengan fitur sekali bayar untuk 1-12 bulan dengan limit mencapai Rp30 juta. Nasabah-nasabah tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari karyawan hingga pelaku usaha UMKM. Adapundi senantiasa mengedepankan pemberian layanan yang prima kepada pelanggan dan bernilai tambah seperti bunga rendah dan proses cepat untuk memberi kemudahan lebih bagi masyarakat. (Z-2)
Mengelola keuangan yang baik akan menjamin masa depan Anda. Karena itu literasi keuangan perlu dilakukan agar menambah wawasan dalam mengatur strategi persiapan hari tua nanti.
Pertumbuhan perbankan digital didorong kuat oleh Generasi Z yang menempati kelompok generasi terbesar pengguna bank digital
Jumlah pengguna telah tembus satu juta dan ditargetkan pertumbuhan double digit pada 2024.
MENGAWALI perjalanan sebagai Bank Perekonomian Rakyat (BPR), KoinWorks Bank bertransformasi menjadi bank digital (BPR) di Indonesia yang semakin mudah diakses pengguna
bahwa 80% masyarakat Indonesia usia 20-40 tahun menabung untuk kebutuhan masa depan,
KoinWorks Group mengumumkan status profitabilitas untuk dua lisensi legalnya, yaitu BPR KoinWorks Sejahtera Annua (KoinWorks Bank) dan Lunaria Annua Teknologi (LAT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved