Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RANGKAIAN acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 Indonesia 2022, yang digelar pada 28 September hingga 2 Oktober 2022 di Pasar Nusa Dua 2, Bali, mencuri perhatian internasional. Selain tentu menjadi kegiatan penting bagi perjalanan kerja sama ekonomi dunia, rangkaian ini juga menyita atensi karena diramaikan sederet karya inovatif dari jajaran startup di Indonesia.
Salah satunya Amoda, startup di bidang properti dan konstruksi asal Indonesia. Lima unit produk mereka yang bernama ErgaPods tampil di sana dan diisi oleh sederet jenama kenamaan di antaranya Esteh Indonesia, Butter Beurre, Ubud Raw Chocolate & Cacao, Korte Chocolate, dan Namasindo Plas.
Selain karena bentuknya yang unik dan futuristik, produk ber ukuran 3,6 meter x 2,4 meter ini punya desain yang dapat dipindahkan dan diperluas sesuai dengan kebutuhan.
CEO Amoda, Robin Yovianto, mengatakan bahwa startup-nya tampil di G20 untuk mengenalkan produk mereka yang dinilai efektif bagi pengusaha dan/atau property owner. Misalnya, kata dia, dengan salah satu produk Amoda yakni ErgaPods, pengusaha dapat memindahkan asetnya ke mana pun ia mau.
“Dulu tempat bekerja atau berbisnis seperti ini tak bisa dipindahkan sehingga investasi akan mati. Mereka sekarang bisa mengefisienkan investasinya. Pemindahannya juga tidak perlu pakai crane, seperti memindahkan kontainer yang menghabiskan uang sekitar Rp 30 juta,” ujar Robin, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (7/10).
Lewat G20, Amoda menunjukkan bahwa startup mereka inovatif dan telah menjadi solusi bagi investasi, khususnya di bidang properti. Persis seperti yang dibilang oleh Agusti “Bojes” Salman Farizi, Co-Founder Amoda, yang mengatakan jika startup-nya adalah jalan keluar bagi pelaku usaha dalam menemukan lokasi terbaik untuk bisnisnya.
“Bagi kami, di mana pun lokasinya, Amoda solusinya,” tutur Bojes. Namun, jauh sebelum bisa eksis dan tampil di rangkaian G20 itu, Amoda nyatanya punya perjalanan yang panjang.
Ide Robin dan Bojes
Startup ini lahir dari keilmuan Robin yang dibangun bersama Bojes. Pada 2011 Robin menempuh kuliah Strata 1 (S1) Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung. Kampus Ganesha ini ia pilih karena kesukaannya terhadap fisika dan mekanik.
Robin mengaku sangat mencintai teknik sipil dan kesehariannya selama menempuh pendidikan di ITB. Maka itu, jangan heran jika pada akhirnya ia berhasil meraih cumlaude dengan IPK 3.95 ketika lulus dari ITB di tahun 2015.
Keberhasilannya di jenjang S1, tak membuat Robin puas untuk mendalami keilmuannya. Ia ingin sesuatu yang lebih, hingga nasib membawanya melanjutkan jenjang pendidikan di Stanford University.
Di Stanford, ia berfokus pada Real Estate Development and Investment yang tergabung di dalam program Sustainable Design and Construction (Desain dan Konstruksi Berkelanjutan).
“Saya memang memiliki ketertarikan di dunia entrepreneurship, karena dari dulu tidak tertarik untuk membangun mimpi orang lain. Saya selalu ingin meng explore, dan tidak suka dengan status quo yang sangat tidak efisien,” tuturnya.
“Banyak hal yang tidak efisien dan optimal dalam sebuah pembangunan konstruksi. Banyak uang yang digelontorkan dan tak efisien, sehingga budgeting selalu bocor, penjadwalan selalu lewat,” lanjut Robin.
Pun dalam dunia properti. Robin berpikir jika para pengusaha di Indonesia memiliki banyak lahan atau space yang tidak termanfaatkan dengan baik, atau setidaknya tak terpakai dengan maksimal.
“Sementara pemilik lahan harus nge-deal sama lembaga konstruksi yang bingung dalam bekerja. Maka itu gak sedikit orang yang berhimpun di dunia konstruksi dan bangunan itu tidak happy dan puas,” ujarnya.
Dari keresahan itulah Amoda lahir, untuk masuk membenahi setiap proses development and construction, dari hulu hingga ke hilir. Amoda berkomitmen untuk mengefisiensikan setiap proses development and construction, salah satunya dengan mengajak orang-orang berpengalaman yang memiliki keresahan yang sama, untuk ikut bergabung.
Amoda, kata Robin, memantapkan diri untuk menciptakan konstruksi dengan kualitas yang tinggi, untuk bisnis dan perorangan. Mereka menjawab semua keresahan yang ada dengan merilis produk secara bertahap, dimulai dari peluncuran ErgaPods, yang berfungsi guna mengefisienkan investasi dan properti. (OL-13)
Sebanyak 60% lulusan bekerja sesuai dengan profesi mereka di bidang arsitektur dan 25% mampu membuka bidang usaha secara mandiri di bidang arsitektur.
Selain pameran, ARCH:ID 2025 juga menyelenggarakan konferensi internasional yang akan mengundang sejumlah ahli dan profesional industri arsitektur dan konstruksi.
Desain minimalis menekankan kesederhanaan dan fungsionalitas dengan penggunaan ruang yang efisien dan pencahayaan alami, serta adopsi bahan ramah lingkungan.
Sebelumnya, pameran berjudul 'More or Less' digelar di Tokyo, Jepang, pada 17-26 Mei lalu.
Kain-kain yang digantung pada kayu tidak hanya menciptakan intervensi spasial di kedai kopi, tapi juga meningkatkan suasana ruang di pameran
Sandiaga Uno mendukung kegiatan tersebut dan berharap bisa ikut berkontribusi dalam memenuhi target ekspor produk dan jasa sebesar USD 28 miliar.
Prestasi yang ditorehkan pada 17 Juli 2024 ini diakui dan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
IKATAN Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) ialah asosiasi profesi/kumpulan para praktisi ahli manajemen proyek Indonesia yang didirikan di Jakarta pada 16 Juli 1999.
PENGAMAT militer Connie Rahakundini Bakrie mengkritisi pernyataan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak terkait tentara diperbolehkan untuk berbisnis kecil-kecilan.
PT PP telah melakukan pembayaran atas Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2021 senilai Rp 850 Milyar dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I 2021 senilai Rp400 miliar.
Proyek yang dikerjakan antara lain Tanjung Jati B Unit 5 & 6 (Jawa-4) Coal Fired Steam Power Plant 2 X 1,000 MW di Jepara dan Development of Bekasi Cikarang Cainiao Smart Logistic Warehouse Project.
PEMERINTAH sedang dalam proses mengintegrasikan tujuh badan usaha milik negara (BUMN) di sektor konstruksi atau BUMN karya dalam tiga klaster perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved