Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada tengah pekan ditutup melemah dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38% ke posisi 14.908 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.852 per dolar AS.
"Hari ini memang rupiah terlihat melemah sejalan dengan kondisi global market yang cenderung risk off dipengaruhi oleh rilis inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan," kata ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/9).
Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/9), Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,1% (mom) pada Agustus atau 8,3% (yoy). IHK inti juga naik 0,6% (mom) atau 6,3% (yoy). Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi. "Terlihat juga dolar AS cenderung menguat sejak kemarin. DXY kembali berada di atas 109," ujar Rully.
Dari dalam negeri, lanjut Rully, pelaku pasar menunggu publikasi data neraca perdagangan Agustus yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (15/9) besok. Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$4,23 miliar pada Juli lalu yang sekaligus sebagai surplus ke-27 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus Juli berasal dari nilai ekspor sebesar US$25,57 miliar dan impor US$21,35 miliar. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli banyak ditopang oleh surplus komoditas nonmigas. Perdagangan nonmigas Indonesia mengalami surplus US$7,31 miliar pada Juli 2022 dengan komoditas utama penyumbang surplus ialah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, bijih, kerak, dan abu logam.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.935 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.907 per dolar AS hingga 14.943 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi 14.923 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.861 per dolar AS. (Ant/OL-14)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga bulan juni total inflansi Kabupaten OKU Timur berada posisi 2,14%.
RENCANA pemerintah memperluas penerimaan cukai ke tiket konser, deterjen, hingga makanan cepat saji dinilai bisa memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved