Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan jajaran menterinya meningkatkan produksi jagung dari hulu hingga hilir.
Langkah tersebut harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah krisis yang terjadi di lingkup global.
"Presiden mendorong sejumlah upaya yang bisa dilakukan mulai dari pembukaan lahan baru di sejumlah daerah, intensifikasi, ekstensifikasi, hingga terkait pemasarannya," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selepas mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8).
Ia menyebut beberapa daerah yang memiliki potensi untuk mengalami peningkatan produksi adalah Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara. Di enam provinsi tersebut, diperkirakan ada tambahan luas lahan existing 141 ribu hektare dan 86 ribu hektare pembukaan lahan baru.
Selain melalui upaya perluasan lahan, pemerintah juga menyiapkan program bibit hasil rekayasa genetik ataupun hibrida.
"Dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong penggunaan bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6 juta sampai 13,7 juta ton per hektare. Ada 14 varietas antara lain Pertiwi 3 F1, Bisi, kemudian ada NK Perkasa, ada Singa, ada Bima, ada Dahsyat, ada P36 dan yang lain. Artinya hibrida ini berbasis hibrida nasional, nanti Pak Mentan akan melakukan perubahan terhadap regulasi terkait dengan GMO," jelasnya.
Di samping itu, Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk terus memperluas akses perbankan kepada para kelompok tani. Biaya modal dari bank nantinya dapat digunakan untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan).
"KUR yang kemarin itu Rp373 triliun, untuk tahun depan juga kita naikkan menjadi sekitar Rp460 triliun, jadi ruangnya cukup besar untuk mendorong ekstensifikasi dari petani jagung," ujar Airlangga.
Dengan adanya ekstensifikasi dan perluasan lahan baru, Presiden berharap produksi jagung nasional bisa meningkat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan saat ini produksi jagung nasionalnsudah berada di atas 18 juta ton per tahun.
Jumlah itu sudah melebihi kebutuhan nasional yang berada di angka 14,7 juta ton per tahun.
"Kita sebenarnya stok cukup. Tetapi tadi Bapak Menko memberikan penegasan bahwa kebutuhan nasional menjadi sangat penting. Nanti sesudah kita lihat apa-apa yang memang harus dilakukan, barulah kita berpikir untuk meningkatkan ke langkah-langkah berikutnya, baik ekspor maupun peningkatan kebutuhan industri dalam negeri kita," tandas Syahrul. (OL-8)
Hasil sangat signifikan lebih besar jumlah panennya dibandingkan benih jagung lokal yang biasa petani pakai.
PRODUKSI jagung di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mencapai 582.662 ton dengan produktivitas 8,4 ton per hektare (ha).
NB SUPER F1 digadang memiliki umur panen yang genjah (cepat berbuah dalam waktu 67 hari setelah tanam).
"Produk yang menjadi fokus promosi adalah benih jagung seperti ADV RUBY, ADV JAGO, ADV MONTOK, dan ADV JOSS."
Produk benih pabrikan PT Restu Agropro Jayamas (RAJA) itu, kini menjadi magnet baru di kalangan petani jagung dalam negeri.
Laboratorium canggih ini akan menjamin bahwa benih jagung hibrida yang dihasilkan Advanta Seeds Indonesia memenuhi standar hibrida yang ditetapkan dalam Undang-Undang Perbenihan.
MASYARAKAT Bali mengalami kekhawatiran yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim, terutama akan ketahanan pangan dan ketersediaan air.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Perubahan iklim menjadi tantangan kita semua karena akan berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi, dan krisis kehidupan bagi anak cucu kita.
Saat ini, sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan.
Di tengah ketegangan global terkait krisis pangan, Indonesia memperkuat langkahnya dalam meningkatkan produksi pangan dan mencari sumber daya alternatif yang berkelanjutan.
pemerintah harus membuat kebijakan terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di level daerah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved