Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DAMPAK perubahan iklim kian terasa. Seperti, cuaca yang tak menentu, pergeseran musim yang mengacaukan jadwal tanam para petani, bencana banjir dan kekeringan di negara tropis, serta musim dingin dan panas yang ekstrem di wilayah subtropis.
Jika tak segera ditangani, perubahan iklim akan membawa dampak yang sangat merugikan.
Salah satu upaya mitigasi perubahan iklim ialah menggeser kegiatan ekonomi ke arah yang lebih hijau. Ekonomi hijau, demikian istilahnya, menciptakan sebuah ekonomi berkelanjutan yang menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Baca juga : Melalui Produk Investasi, Bank BTPN Dukung Keuangan Berkelanjutan
Transformasi ke ekonomi hijau memerlukan peran serta seluruh pihak. Sebab, upaya mendorong ekonomi hijau masih menemui sejumlah tantangan.
Dalam sebuah kesempatan, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan salah satu masalah terbesar dalam mendorong ekonomi hijau adalah pembiayaan.
Berdasarkan data Bappenas, Indonesia membutuhkan sedikitnya Rp67.803 triliun untuk pembiayaan di sektor berkelanjutan sampai 2030.
Baca juga : SR Asia Indonesia Mengampanyekan Net Zero Emission
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II menuliskan bahwa perubahan paradigma business as usual ke arah berkelanjutan telah menjadi kebutuhan masa depan.
Guna mengatasi tantangan dan pemenuhan kebutuhan pembiayaan hijau, diperlukan langkah strategis dari berbagai pihak, termasuk industri perbankan sebagai penggerak perekonomian.
Salah satu pelaku industri keuangan yang telah berkomitmen untuk melakukan pembiayaan berkelanjutan atau green financing, yakni PT Bank BTPN Tbk (BTPN) yang menjadi bagian dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Baca juga : Menko Airlangga: Generasi Mendatang Berhak Menikmati Lingkungan Aman dari Bencana
Perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan pembiayaan berkelanjutan seperti pembiayaan proyek pembangkit listrik ramah lingkungan, perkebunan berkelanjutan, dan kendaraan ramah lingkungan dan proyek lainnya.
“Sebagai wujud komitmen dalam mendorong pembiayaan berkelanjutan, Bank BTPN terus meningkatkan penyaluran pinjaman di tahun ini dan menargetkan penyaluran kredit jangka panjang ke sektor-sektor yang mendukung program keberlanjutan hingga sebesar 17% dari total portofolio," ujar Head of Wholesale & Commercial Banking Bank BTPN, Nathan Christianto, dalam keterangan pers, Selasa (19/7).
"Sektor tersebut seperti segmen mikro, kecil, menengah dan segmen korporasi yang mendukung kegiatan usaha berwawasan lingkungan,” jelas Nathan.
Baca juga : Terbitkan Green Bond Rp 5 Triliun, BRI Tegaskan Sebagai Market Leader ESG Company
Ia menjelaskan, Bank BTPN melaksanakan inisiatif di bidang pembiayaan hijau dengan dilandasi dua hal utama.
Pertama, dalam konteks Bank BTPN sebagai bagian dari Grup SMBC. Grup SMBC berupaya membantu memitigasi dampak perubahan iklim lewat rencana aksi jangka panjang untuk perubahan iklim yang disebut Roadmap Addressing Climate Change.
Kedua, Bank BTPN, sebagai salah satu bank yang diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mendukung Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Baca juga : Ini Strategi KLHK Dapatkan Dana Pembangunan Berkelanjutan
Di samping itu, lanjut Nathan, pembiayaan hijau memiliki potensi yang sangat besar.
Langkah yang Bank BTPN ambil melalui penyaluran pembiayaan hijau, khususnya di segmen korporasi merupakan bagian dari antipasi Bank BTPN sebagai penyedia jasa keuangan melihat tingginya animo investor untuk pembiayaan hijau ke depannya.
Hal ini merujuk pada survei BNP Paribas Global, minat investor terhadap produk berbasis ESG meningkat 20% per 2021 diiringi dengan permintaan produk dan jasa ramah lingkungan yang turut meningkat.
Baca juga : Dorong Ekonomi Hijau, Greentech Entrepreneurs Network Siap Kembangkan Startup Teknologi Hijau
Sejauh ini, atas kinerja Bank BTPN dalam mendorong penyaluran kredit, khususnya dalam pembiayaan hijau, Bank BTPN berhasil meraih penghargaan dalam ajang Mitra BUMN Champion 2022 untuk dua kategori.
Kategori itu yakni, Nomor 1 dalam kategori kreditur swasta mitra BUMN untuk Bank BTPN, dan Nomor 1 dalam kategori kreditur swasta global untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation SG.
Tak hanya melakukan inovasi produk dan jasa yang mendukung keuangan berkelanjutan, Bank BTPN pun mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan perubahan iklim dengan target mengurangi emisi karbon sebesar 29% di 2030 melalui praktik nyata di sisi operasional perusahaan.
Antara lain, melakukan program penghematan konsumsi BBM dan energi di cabang-cabang Bank BTPN, serta digitalisasi proses operasional dan bisnis yang berpengaruh kepada penurunan penggunaan kertas, juga berdampak signifikan kepada penurunan mobilitas nasabah yang tidak harus pergi ke bank untuk bertransaksi.
“Bank BTPN berharap melalui program jangka panjang ini, Bank BTPN mampu menjadi top-of-mind nasabah dalam keperluan pembiayaan ataupun konsultasi perihal solusi-solusi pembiayaan berkelanjutan,” pungkasn Nathan. (RO/OL-09)
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) berhasil membukukan laba bersih (unaudited) Rp259,52 miliar, naik 13,93% year-on-year (yoy) pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2024 (1H24).
Bank DKI turut meraih penghargaan pada ajang Indonesia Most Acclaimed Companies Awards 2024 sebagai Outstanding Digital Transformation to Expand Banking Service Accessibility.
Tingginya transkasi judi online pengaruhi keuntungan perbankan
PEMANFAATAN teknologi seperti kecerdasan buatan dan cybersecurity merupakan keniscayaan bagi perbankan untuk membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
OJK mencabut izin usaha PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumber Artha Waru Agung yang beralamat di Jalan Raya Wadung Asri Nomor 70A, Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
BKSAP DPR akan memberi perhatian pada perkembangan ekonomi hijau dengan berfokus pada kesejahteraan masyarakat
Penyelenggaraan Sustainable District Outlook berdampingan dengan Rapat Umum Anggota LTKL yang diadakan setiap tahunnya, yang ditandai dengan peluncuran laporan tahunan LTKL.
Penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan lebih dari 4,4 juta lapangan kerja per tahun dan investasi baru
Menurut Airlangga Hartarto, Indonesia memiliki dua peluang besar dalam pengembangan ekonomi hijau.
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved