Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Baru-baru ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berinvestasi pada perusahaan rintisan atau startup di tengah gelombang restrukturisasi yang menimpa startup-startup secara global.
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengapresiasi komitmen dari Telkom Indonesia untuk tetap melakukan pendanaan kepada startup.
"Its a good news for the startups. Di tengah ancaman pengetatan pendanaan dari VC (venture capital/modal ventura) non pemerintah, kehadiran Telkom melalui MDI Ventures ini layak disambut gembira," ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (28/5).
Lebih lanjut, menurut Nailul, saat ini masih banyak perusahaan startup yang pada awal pendiriannya tidak mampu melalui tahap pre-seed funding atau tahap pendanaan awal startup yang baru memulai bisnisnya dan tidak termasuk di dalam putaran pendanaan startup.
Dia menekankan bahwa hanya 25% saja yang dikatakan mampu melangkah ke tahap pre-seed funding. "Jadi (dengan pendanaan dari) Telkom saya rasa bisa bantu agar angka tersebut jangan sampai terus menurun," kata Nailul.
Dia pun menjelaskan bahwa saat ini memang tengah terjadi gelombang restrukturisasi yang menimpa startup-startup secara global. Hal ini pun dikatakan erat kaitannya dengan pendanaan.
"Perusahaan startup itu masih butuh pendanaan untuk bisa beroperasional. Makanya ketika gagal mendapatkan pendanaan, biasanya mereka akan kelimpungan hingga tidak bisa beroperasi secara normal dan mereka biasanya melakukan layoff kepada karyawannya untuk menghemat budget," tuturnya.
"Model utama mereka yang masih bakar uang memang menjadikan mereka masih ketergantungan dengan pendanaan dari VC atau sumber pendanaan lainnya," sambung Nailul.
Dia pun menyarankan perusahaan startup untuk mulai memikirkan cara agar dapat keluar dari jebakan bakar uang. Selain itu, menurutnya perusahaan starup juga harus pintar mencari modal ventura yang dipercaya oleh beberapa perusahaan besar, sehingga modal ventura lainnya tertarik untuk memberika pendanaan lanjutan.
Nailul pun mengkhawatirkan jika semakin sedikit pendanaan dan startup semakin banyak serta eskponensial, akan terjadi fenomena bubble burst.
"Di tambah lagi nampaknya The Fed juga melakukan kebijakan pengetatan uang yang paling tidak akan berpengaruh negatif ke beberapa perusahaan startup digital di hampir seluruh dunia," pungkas Nailul. (OL-12)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak perusahaan di industri modal ventura, BNI Ventures, meluncurkan program inovatif perdana BNV Arcade.
Program ini menawarkan pendekatan hybrid, menggabungkan sesi interaktif online dan pertemuan tatap muka.
Film dokumenter inDrive menawarkan kepada para pemirsa sebuah pandangan yang lebih dekat ke dalam esensi perusahaan.
Secara global, program Zoho for Startups telah membantu lebih dari 12 ribu startup di India, dan sekitar 2.000 startup di Timur Tengah dan Afrika.
Bertajuk "Build Your Skill Stack", konferensi ini membahas berbagai sektor mulai dari upskilling, marketing, product, technology, data, user experience, dan banyak lagi.
Tech Link Summit 2024 tidak hanya menjadi ajang pertemuan antara startup dan pelaku industri, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Ikhwan Primanda mendorong perusahaan-perusahaan rintisan (startup) membantu industri kecil naik kelas menjadi industri menengah dengan penggunaan teknologi
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved