Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA bahan pangan pokok, seperti minyak goreng, bawang merah hingga daging sapi masih terpantau tinggi hingga awal Mei ini.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah berupaya melakukan pendekatan agar bisa mengelola harga pangan terjaga dengan baik di tengah tingginya harga global, seperti minyak goreng.
"Kita lihat harga minyak goreng curah saat ini year to date itu negatif 4%. Ini harus kita jaga, terutama kita pastikan daya beli masyarakat miskin dan rentan terus kita kelola dengan baik," ujarnya dalam Media Briefing secara virtual, Jumat (13/5).
Dalam data yang dipaparkan Febrio, harga minyak goreng kemasan masih tinggi hingga menembus level Rp26 ribu per liter sampai Mei ini. Berbeda dengan harga minyak goreng curah yang berangsur menurun di level Rp18 ribu-Rp20 ribu per liter, seiring dengan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).
Harga bahan pangan lainnya yang masih meningkat ialah bawang merah karena menipisnya stok. Harga stok pangan itu menembus Rp37 ribu per kilogram sampai Mei ini dengan pertumbuhan year to date (ytd) 32,9%.
"Bawang putih itu relatif terjaga, namun bawang merah itu cukup tinggi. Sementara harga gula relatif terjaga," ungkap Febrio.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah di Kota Depok Naik Lagi
Kemudian, harga daging sapi juga dilaporkan masih meningkat karena stok yang menipis di tengah momentum Ramadan dan Lebaran yang mana menjadi incaran masyarakat.
Mulai dari Januari hingga Maret 2022, harga pangan itu terlihat stabil di kisaran Rp125 ribu-Rp130 ribu per kg. Lalu, pada April hingga Mei, melonjak menjadi Rp135 ribu-Rp144 ribu per kg.
"Daging sapi cukup tinggi terutama saat konteks Ramadan dan Idulfitri. mudah-mudahan ke depan makin bisa dikelola dengan baik," ucap Febrio.
Ia menambahkan, untuk harga cabai merah dan cabai rawit masih relatif terjaga. Pertumbuhan cabai rawit secara year to date disebutkan lebih rendah.
Selanjutnya, harga beras juga dianggap stabil dan bisa dikendalikan pemerintah. Febrio menyinggung, Hal ini akibat curah hujan dalam dua tahun terakhir di Indonesia masih tinggi.
"Sehingga, harga beras bisa kita jaga dengan sangat terkendali. Share beras dalam IHK (indeks harga konsumen kita termasuk paling tinggi dengan 3,33%," pungkas Febrio.
BKF menyimpulkan kenaikan harga pangan nasional tidak lepas dari dinamika global imbas konflik Rusia-Ukraina. Banyak negara, kata Febrio yang mengalami inflasi, terlebih ada disrupsi suplai selama dua tahun selama pandemi covid-19. (A-2)
THE Federal Reserve (Fed) mengeluarkan revisi proyeksi terbaru. Menurut proyeksi terbaru ini, The Fed mengakomodasi penurunan suku bunga sekali dan mengakui bahwa inflasi menjadi sticky.
Tidak ada disrupsi atas tewasnya presiden Iran sehingga dampak terhadap harga minyak masih relatif minimum.
Rencana kerja Pemprov DKI tahun ini turut memperhitungkan terjadinya berbagai gejolak global seperti konflik Iran dan Israel.
Associate dari Indef sekaligus dosen Universitas Bakrie, Asmiati Malik, berasumsi bahwa perang antara Iran-Israel tidak akan berakhir dalam jangka pendek.
Saat ini konflik di Timur Tengah semakin memanas, tidak hanya antara Palestina dengan Israel. Kini konflik di Timur Tengah bertambah meluas antara Iran dan Israel.
Penyerangan Israel ke Iran dinilai berdampak naiknya dolar AS, harga emas dunia, dan harga minyak dunia, serta melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved