Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Luhut Semringah IBC Kantongi Investasi US$15 M untuk Baterai Listrik

Insi Nantika Jelita
19/4/2022 11:54
Luhut Semringah IBC Kantongi Investasi US$15 M untuk Baterai Listrik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau produksi produk manufaktur di Politeknik Manufaktur, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/2).(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) akan mengantongi investasi US$15 miliar atau sekitar Rp215 triliun.

Rencana investasi tersebut berasal dari perusahaan asal Tiongkok, Ningbo Contemporary Brunp Lygen Co., Ltd. (CBL) dan perusahaan asal Korea Selatan LG Energy Solution.

CBL sendiri akan melakukan penandatanganan Framework Agreement (FA) di bidang industri lithium baterai dengan PT Aneka Tambang, Tbk. (Antam ) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBC).

“Saya sangat bahagia karena kita akan menyaksikan penandatanganan framework kerja sama antara Antam dan IBC dengan konsorsium CBL,” kata Luhut dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (19/4).

Baca juga: Erick Ingin Industri Kendaraan Listrik Tak Dimonopoli

Framework kerja sama yang ditandatangani ini menggambarkan kesepakatan-kesepakatan kedua belah pihak dalam membangun industri kendaraan listrik dalam negeri.

Luhut menegaskan proyek tersebut bukanlah pekerjaan kecil. Menurutnya, penandatanganan ini menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pemain lithium baterai terbesar di dunia.

Menyadari pentingnya kerja sama ini, Menko Marves meminta agar FA dipatuhi dan dilaksanakan sesuai timetable atau sesuai jadwal yang disepakati.

Hal tersebut disampaikannya karena rencana investasi ini dinilai masih panjang perjalanannya.

Luhut juga meminta pihak project manager officer (PMO) untuk mengawal rencana investasi yang dimaksud. Terlebih, di masa mendatang juga akan dijalin kerja sama serupa dengan LG Corporations.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menambahkan, proses negosiasi investasi untuk ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) ini dianggap sudah berjalan cukup lama.

"Kita patut bersyukur karena akhirnya kita bisa menandatangani FA,” pungkasnya.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury kemudian memastikan, pemerintah akan segera mengurus proses perizinan lainnya, termasuk Izin Usaha Pertambangan (IUP), untuk memperlancar FA tersebut.

“Pengembangan ekosistem baterai merupakan salah satu insiatif yang strategis dan ini merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam melakukan hilirisasi,” ucapnya. (Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya