Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dukung Produksi Lokal, ABN Nasdem Lakukan Budi Daya Kedelai

Fahirmal Fahim, Story Builder: Yuchri Prabudi
30/3/2022 18:16
Dukung Produksi Lokal, ABN Nasdem Lakukan Budi Daya Kedelai
Sejumlah pekerja memproduksi tempe di Rumah Tempe Indonesia, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

PARTAI Nasdem mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang meminta pemerintah untuk terus tidak melakukan impor dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Melalui Akademi Bela Negara, Partai Nasdem di Jakarta pada Rabu (30/3) melaksanakan pelepasan program budi daya kedelai guna menyongsong swasembada pangan serta meningkatkan produksi lokal.

Program tersebut dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri serta menekan tingginya harga kedelai di pasaran.

"Kita melepas tim untuk memantau dan mempersiapkan atas budi daya kedelai yang telah kita lakukan di Kabupaten Jembrana Bali. Kalau hasilnya bagus, akan kita lakukan terus di Kabupaten lain di Bali," ujar Gubernur ABN Partai Nasdem IGK Manila di Jakarta, Rabu (30/3).

"Kemudian tim yang berangkat hari ini (30/3) akan memberi bibit melon di Pekalongan, kemudian di Batang membuat percontohan dan memberi bibit kedelai " lanjut IGK Manila.

Baca juga: Mentan Lontarkan Kekesalan kepada Importir Kedelai

Sementara Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Kabupaten Sukabumi Ayep Zaki mengatakan bahwa para petani cukup mau diarahkan dan bersama-sama untuk menanam kedelai. Petani pun ingin Indonesia bisa mencapai swasembada kedelai.

"Karena harga kedelai impor sudah mencapai Rp12 ribu per kilogramnya, dan ini sangat berat bagi produksi rumahan tempe. Ini harus ditopang oleh produksi nasional " jelas Ayep Zaki.

Ayep Zaki juga menambahkan, kebutuhan kedelei secara nasional jumlahnya sekitar tiga juta ton.

"Lalau ingin swasembada paling tidak menyiapkan lahan paling tidak dua juta hektare," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya