Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA awal tahun ini, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tancap gas dengan mengebor 31 sumur baru sepanjang Januari. Per harinya, PHR mampu mengebor rata-rata satu sumur.
Tercatat Sabtu (29/11) kemarin, PHR mulai mengoperasikan tambahan satu rig pengeboran di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Adapun tepatnya di area Lapangan Petani, Kabupaten Bengkalis, Riau. Total rig pengeboran yang beroperasi di WK Rokan kini menjadi 19 rig.
Baca juga: ESDM: Porsi Bauran EBT 2021 di Bawah Target, Hanya 11,5%
”Di tengah aktivitas yang masif dan agresif, prioritas utama kami adalah keselamatan. Setiap pekerja datang bekerja dalam kondisi sehat, pulang juga harus dalam kondisi selamat," ujar Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin lewat keterangan resmi, Kamis (3/2).
PHR merencanakan pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun ini. Adapun target produksi rata-rata tahunan sekitar 180 ribu barel minyak per hari (BOPD).
Ketika alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya pada 9 Agustus 2021, PHR hanya mengoperasikan 9 rig pengeboran. Dalam waktu lima bulan, PHR mengaku berhasil menambah jumlah rig pengeboran menjadi 18 rig.
Baca juga: Ini Potret Kinerja Subholding Upstream Pertamina 2021
Rencana kerja itu diklaim berhasil menaikkan produksi WK migas terbesar kedua di Tanah Air, dengan mengebor lebih dari 130 sumur baru pada tahun lalu. Dari 29 rig workover atau rig kerja ulang yang beroperasi, rencananya ditambah hingga 36 rig kerja ulang.
Adapun tingkat produksi WK migas yang berlokasi di Riau ini dianggap penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. Pertamina mengklaim WK Rokan berkontribusi hampir 25% dari total produksi minyak nasional.(OL-11)
Kini, PHR siap memasuki tahap eksekusi proyek CEOR Minas untuk meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan.
PHR berkomitmen melakukan kerja pasti eksplorasi masif dan agresif yang meliputi 11 sumur eksplorasi, 1.000 km2 seismik 3D dan 5 studi geologi dan geofisika (G&G).
Jumlah 162.000 per hari saat ini yang mampu diproduksi oleh Blok Rokan, merupakan 25% dari total produksi minyak Indonesia, yaitu sekitar 600.000 barel per hari.
PHR sudah menyerahkan kepada Pemprov Riau melalui PT Riau Petrolium Rokan (RPR) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Desember 2023.
Jokowi mau mengecek apakah dengan dikelola sendiri hasil pengelolaan lapangan minyak bumi tersebut lebih baik dibandingkan sebelumnya ketika dikelola oleh Chevron.
Perbaikan dan perawatan jalan tidak hanya memperlancar operasional PHR sebagai bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), tetapi juga amat berguna bagi masyarakat.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved