Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai startup energi terbarukan yang mempelopori metode tanpa investasi dalam instalasi PLTS Atap semakin memperkuat kolaborasi strategis bersama kontraktor engineering, procurement, & construction (EPC).
Kolaborasi proyek panel surya ini terlihat dari meningkatnya pengerjaan proyek solar panel dan meningkatnya penyerapan tenaga kerja baru yang tidak hanya untuk teknisi, tetapi juga terciptanya berbagai jenis pekerjaan sehingga mengembangkan ekosistem Energi Baru & Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Sepanjang tahun 2021, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap yang dikerjakan Xurya mencapai 87 proyek, dengan total kapasitas terpasang meningkat sebesar 8 kali lipat dari tahun lalu.
Peningkatan kapasitas terpasang ini juga sejalan dengan penyerapan tenaga kerja di setiap proyek tersebut, yakni menyerap 20 tenaga kerja setiap 1 Megawatt proyek yang dikerjakan.
Pencapaian Xurya ini tentu tidak terlepas dari kerjasama dengan kontraktor EPC yang membantu dalam manajemen proyek.
Dalam keterangan pers, Selasa (23/11), Philip Effendy, VP of Operations Xurya Daya Indonesia mengatakan, “Setiap proyek instalasi PLTS Atap yang Xurya kerjakan tentu saja melibatkan berbagai pihak, salah satunya kontraktor EPC atau yang biasa kami sebut ‘Green Partners’ untuk membantu dalam manajemen proyek."
"Saat ini kami sudah berkolaborasi dengan lebih dari 25 kontraktor EPC, baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa dan angka ini akan terus bertambah mengingat potensi PLTS Atap di Indonesia sangat besar dan tersebar di berbagai daerah,” jelas Philip.
Dalam praktiknya, kolaborasi antara Xurya dengan kontraktor EPC terbentuk dari berbagai jenis kerjasama proyek, diantaranya Xurya membuka peluang dalam bentuk tender untuk semua kontraktor EPC atau kontraktor EPC menawarkan proyek instalasi PLTS Atap dan Xurya yang akan membiayai proyek tersebut.
Semua bentuk kolaborasi ini menganut prinsip terbuka, kompetitif dan efisien, sehingga akan memberikan benefit bagi pihak-pihak yang terlibat.
Gian Nanda Pratama, Sr. Business Development Account Manager TML Energy, sebagai salah satu kontraktor EPC yang telah berkolaborasi dengan Xurya mengatakan, “Xurya merupakan mitra jangka panjang kami dalam menyediakan berbagai proyek PLTS Atap, sehingga membantu kami dalam mempersingkat siklus penjualan."
"Percepatan penggunaan EBT tidak hanya tanggung jawab BUMN atau pemerintah saja, tetapi juga perlu adanya kontribusi dari pihak swasta, dan sinergi ini tidak hanya berorientasi kepada profit, tetapi juga upaya untuk mempercepat penggunaan EBT di Indonesia.”
Selain TML Energy, Xurya juga telah berkolaborasi bersama kontraktor EPC lainnya baik EPC baru ataupun yang telah mengerjakan proyek secara berulang, seperti ICA Solar, Surya Energi Indotama (SEI), LEIN Power, dan lainnya.
Daftar nama kontraktor EPC ini tentu akan terus bertambah, mengingat akan semakin banyak permintaan proyek instalasi PLTS Atap dari pelaku industri maupun komersial di seluruh Indonesia.
“Kami sangat terbuka bagi kontraktor EPC yang ingin bekerjasama dengan Xurya, karena saat ini kami akan mengerjakan proyek instalasi PLTS Atap dengan total kapasitas lebih dari 300 MW hingga tiga tahun ke depan baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa, tentu kami akan membutuhkan lebih banyak Green Partners untuk mempercepat adopsi tenaga surya di seluruh Indonesia,” tutur Philip. (RO/OL-09)
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
Menteri ESDM Arifin Tasrif meluncurkan soft energize (pemberian tegangan listrik) ke smelter PT Ceria yang bersumber dari layanan energi baru terbarukan (EBT)
Norwegia berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan hampir mencapai 100% energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan.
NEGARA anggota ASEAN dinilai perlu untuk mulai merencanakan berpindah dari energi fosil, khususnya batu bara.
REC adalah sertifikat energi hijau atau sertifikat energi terbarukan yang dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik dari sumber EBT.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tidak tergesa-gesa mengambil keputusan mengekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura.
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
PLTU Jawa 9 dan 10 menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang akan menggunakan amonia dan hidrogen hijau, mendampingi batu bara.
Meskipun telah banyak inisiatif gerakan, masyarakat Muslim di Indonesia secara umum masih banyak yang tidak tahu, tidak setuju semangat Green Islam.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) terus mendorong penyediaan perumahan dan permukiman yang aman, nyaman, dan terjangkau.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
KARYA fesyen yang ramah lingkungan semakin digemari dan memiliki banyak peminat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved