Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGAMAT Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai, kebakaran berulang yang terjadi di kilang Pertamina mengindikasikan perseroan abai pada sisi pengamanan. Terlebih kebakaran itu tak hanya merusak tangki penyimpanan minyak, tapi juga mengancam keselamatan warga sekitar.
"Kebakaran kilang dalam beberapa kali mengindikasikan bahwa Pertamina abai terhadap pengamanan kilang," kata Fahmy melalui keterangan tertulis, Minggu (14/11).
Baca juga: Kemnaker Bahas Proses Penetapan Upah Minimum Tahun 2022
Mestinya, kata dia, sistem pengamanan kilang Pertamina sudah sesuai dengan standar internasional. Namun, faktanya kebakaran kilang justru terjadi berulang.
Fahmy bilang, kebakaran beruntun Kilang Cilacap semakin menguatkan indikasi ada unsur kesengajaan dari pihak tertentu. Menurutnya itu dilakukan untuk tujuan peningkatan volume impor pascakebakaran, yang menjadi lahan pemburuan rente
"Sudah pasti kebakaran, yang akan memperbesar biaya impor BBM, akan memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021," tuturnya.
Pertamina, lanjut Fahmy, harus punya komitmen tinggi dan tidak abai dalam mengamankan seluruh aset penting, utamanya kilang dan tangki minyak. Karenanya, Pertamina harus menerapkan sistem keamanan kilang minyak secara berlapis, sesuai dengan standar Internasional.
"Sistem pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan lembaga independen," pungkas Fahmy.
Diketahui pada Sabtu (13/11) tangki 36 T-102 di Kilang Cilacap terbakar. Api sempat dipadamkan pukul 23.05 WIB pada hari yang sama. Namun api kembali berkobar dan baru berhasil dipadamkan total pada Minggu (14/11) pukul 9.15 WIB. (OL-6)
Sumur-sumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan dengan minyak.
Wilayah Kerja Hulu Migas yang dioperasikan Pertamina, produksi minyak pada 2022 337 ribu barel per hari, menjadi 339 ribu barel per hari pada 2023
Kinerja positif hulu migas Pertamina tersebut, tentu memiliki dampak besar. Tidak hanya pada pencapaian target lifting migas dalam APBN, tetapi juga terhadap indikator makro ekonomi.
PHR sudah menyerahkan kepada Pemprov Riau melalui PT Riau Petrolium Rokan (RPR) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Desember 2023.
PT Pertamina melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa warga yang tinggal di sekitar kilang tidak terdampak oleh insiden kebakaran yang terjadi di Kilang Pertamina Balikpapan
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyebut telah berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) hampir dua kali lipat menjadi 160 ribu barel
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved